Analisis Pola Hujan untuk Mitigasi Aliran Lahar Hujan Gunungapi Sinabung
Analysis of Rainfall Pattern for Lahar Mitigation at Sinabung Volcano
Abstrak
Lahar merupakan proses alami, namun menjadi berbahaya jika memberikan dampak bagi manusia dan lingkungan. Lahar yang terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi dan membentuk aliran merupakan bahaya sekunder gunung api. Gunungapi Sinabung yang meletus pada tahun 2010 hingga saat ini telah mengeluarkan material piroklastik lebih dari seratus juta kubik yang siap menjadi aliran lahar. Untuk mengantisipasi aliran lahar, perlu diketahui pola hujan di sekitar Gunungapi Sinabung. Informasi pola hujan dapat digunakan untuk menyusun rencana mitigasi menghadapi aliran lahar Gunungapi Sinabung. Analisis pola hujan menggunakan data hasil pengukuran Stasiun Klimatologi Sampali, Stasiun Geofisika Parapat dan Stasiun Geofisika Tuntungan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2017. Data curah hujan diuji dengan Rentang Buishand untuk mengetahui homogenitasnya, kemudian distribusi curah hujan ditampilkan dalam diagram batang. Analisis trend menggunakan regresi linier sederhana dengan waktu sebagai peubah bebas dan curah hujan sebagai peubah tak bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola hujan di Gunungapi Sinabung merupakan pola hujan equatorial dengan dua puncak musim hujan pada bulan Mei dan Oktober. Analisis trend kenaikan curah hujan yang cukup tinggi juga terjadi pada bulan Mei, sehingga upaya mitigasi menghadapi aliran lahar perlu ditingkatkan pada bulan Mei dan Oktober.
Unduh
Referensi
Aldrian, E. and R.D. Susanto. 2003. Identification of three dominant rainfall regions within Indonesia and their relationship to sea surface temperature. International Journal of Climatology, 23(12): 1435–1452.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo. 2015. Karo dalam Angka. Karo (ID): BPS Kabupaten Karo.
[BG] Badan Geologi. Gunung Sinabung. https://magma.vsi.esdm.go.id/ (diakses tanggal 30 Desember 2017).
Buishand, T.A. 1982. Some methods for testing the homogeneity of rainfall records. Journal of Hidrology, 58(1-2): 11-27.
Hermawan, E. 2010. Pengelompokkan pola curah hujan yang terjadi di beberapa kawasan pulau Sumatera berbasis hasil analisis teknik spektral. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 11(2): 75 – 85.
Hidayat, F. dan I. Rudiarto. 2013. Pemodelan resiko banjir lahar hujan pada alur kali putih Kabupaten Magelang. Jurnal Teknik PWK, 2(4):895-904.
Indarto, B. Susanto dan E.M. Diniardi. 2011. Analisis kecenderungan data hujan di Jawa Timur menggunakan metode Mann-Kendal dan Rank-Sum Test. Jurnal Keteknikan Pertanian, 25(1):19-28.
Nihayatin, L.Z. dan Sutikno. 2013. Perbandingan uji homogenitas runtun data curah hujan sebagai pra-pemrosesan kajian perubahan iklim. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 2(2):255-259.
Pierson, T.C., N. Wood and C.L. Driedger. 2014. Reducing risk from lahar hazards: concepts, case studies, and roles for scientists. Journal of Applied Volcanology, 3(16): 1-25.
Saragih, J., D. Chalil dan S. Khadijah. 2015. Analisis dampak erupsi gunungapi sinabung terhadap pendapatan petani kubis di Kecamatan Simpang Empat. Journal on Social Economic of Agriculture and Agribusiness, 4(5): 1-13.
Schilling, S.P. 2014. Laharz_py—GIS Tools for Automated Mapping of Lahar Inundation Hazard Zones. US Geological Survey, Virginia.
Sipayung, S.B., Sutikno, L.Q. Avia dan B.D. Dasanto. 2007. Analisis pola curah hujan Indonesia berbasis luaran Model Sirkulasi Global (GCM). Jurnal Sains Dirgantara, (4)2:145-154.
Sanusi, W. 2016. Analisis homogenitas data curah hujan tahunan Kota Makassar. Jurnal Scientific Pinisi, 2(2):137-142
Subarna, D. 2014. Uji Kecenderungan unsur-unsur iklim di cekungan Bandung dengan Metode Mann-Kendall. Berita Dirgantara, 15(1):1-6.
Yulianto, F., Suwarsono and P. Sofan. 2016. The utilization of remotely sensed data to analyze the estimated volume of pyroclastic deposits and morphological changes caused by the 2010–2015 eruption of Sinabung Volcano, North Sumatra, Indonesia. Pure and Applied Geophysics, 173.
Vallance, J.W., S.P. Schilling, G. Devoli and M.M. Howell. 2014. Lahar Hazards at Concepcion Volcano, Nicaragua. U.S. Geological Survey, Vancouver WA, US.
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University