KARAKTERISTIK HANTARAN HIDROLIK JENUH TANAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, PTPN VII LAMPUNG SELATAN
Abstrak
Kelapa sawit (Elais guineensis Jacq.) merupakan salah satu tanaman yang memerlukan air dalam jumlah yang banyak. Ketersediaan air merupakan salah satu faktor pembatas utama bagi produksi kelapa sawit. Pada musim kemarau kelapa sawit akan mengandalkan cadangan air bawah tanah untuk kebutuhan airnya. Hantaran hidrolik merupakan parameter sifat fisik tanah yang berperan dalam penambahan air bawah tanah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui karakteristik hantaran hidrolik jenuh pada berbagai jenis lokasi yang meliputi gawangan mati, piringan, dan jalan pikul pada perkebunan kelapa sawit PTPN VII Lampung. Karakteristik ini dapat dijadikan acuan pengelolaan lahan agar dapat meningkatkan cadangan air bawah tanah. Nilai hantaran hidrolik jenuh pada lokasi gawangan mati berkisar antara 2.9-30.4 cm jam-1 dengan kelas sedang sampai sangat cepat, pada lokasi piringan berkisar antara 2.5-13.4 cm jam-1 dengan kelas agak lambat sampai cepat, dan pada lokasi berupa jalan pikul nilai hantaran hidrolik jenuhnya berkisar antara 1.6-12.8 cm jam-1 yang berada pada kelas agak lambat sampai cepat. Tingginya hantaran hidrolik pada gawangan mati disebabkan terjaganya struktur tanah oleh tumpukan pelepah yang sudah mati. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktifitas pemanenan yang intensif menurunkan nilai hantaran hidrolik jenuh tanah pada areal piringan dan jalan pikul tempat mengangkut hasil panen disebabkan peningkatan kepadatan tanah.
Unduh
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University