Analisis Sebaran Konsentrasi PM10 dan Penentuan Nilai Air PollutionTolerance Index pada Tanaman Akasia di Tanjung Enim
Abstract
Tanjung Enim merupakan salah satu daerah penghasil batubara terpenting di Indonesia. Ak-tivitas pengangkutan batubara mengakibatkan penambahan volume lalu lintas di daerah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi PM10 dari sumber lalu lintas menggunakan model Caline-4 serta menentukan nilai Air Pollution Tolerance Index (APTI) tanaman Akasia. Data input model berupa parameter cuaca, volume lalu lintas, dan geometri jalan didapatkan dari pengukuran lapangan. Output model berupa konsentrasi PM10 pada be-berapa titik reseptor diinterpolasi secara spasial dan dibuat peta sebarannya menggunakan ArcGIS. Pengukuran konsentrasi PM10 di lapangan untuk validasi model dilakukan dengan menggunakan Air Quality Detector yang telah dikalibrasi menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS). Pemodelan dilakukan sesuai dengan periode pengukuran lapangan yaitu pada pada waktu pagi, siang dan sore hari selama 4 hari. Hasil pengukuran lapangan PM10 tertinggi pada hari Senin tanggal 4 April 2022 di pagi hari pada musim kemarau sebesar 25,24 µg/m3 dan terendah pada hari Rabu di siang hari sebesar 15,81 µg/m3. Nilai R2 dari perbandingan PM10 pengukuran langsung dengan pemodelan Caline-4 pada pagi hari, siang, dan sore hari ber-turut-turut yaitu 0,6695, 0,6104, dan 0,5119. Waktu pengambilan data pada pagi hari dan siang hari memiliki tingkat akurasi kuat serta di sore hari memiliki tingkat akurasi sedang sehingga pemodelan Caline-4 lebih sesuai diterapkan di Jalan Baturaja pada pagi hari dan siang hari. Penentuan APTI pada tanaman akasia (Acacia auriculiformis) diperoleh nilai 13,34 dan ter-masuk tingkat sedang dalam mentolerir zat pencemar udara dan cocok dijadikan vegetasi di daerah berpolusi.
Downloads
References
Anggraeni SHDA, Darundiati YH, Joko T. 2021. Analisis konsentrasi PM10 hasil pengukuran stasiun BMKG Kemayoran di Jakarta Pusat pada masa pandemi COVID-19. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 20(1):63-69.
[WHO] World Health Organization. 2011. Air Quality Guidelines for Particulate Matter, Ozone, Nitrogen dioxide and Sulfur dioxide Global Update. Jenewa: WHO.
Nowak J, Crane E, Stevens C. 2006. Air pollution removal by urban trees and shrubs in the United States. Urban Forestry & Urban Greening. 4(3):115-123.
Martuti NKT. 2013. Peranan Tanaman Terhadap Pencemaran Udara Di Jalan Protokol Kota Semarang. Jurnal Biosaintifika. 5(1):37-42.
Singh SK, Rao DN. 1983. Air polution tolerance index of plants. Journal of Enviromental Management. 32(1):45-55.
Hendrati R, Nurrohmah S, Susilawati S, Budi S. 2014. BUDIDAYA ACACIA URICULIFORMIS (Acacia auriculiformis) UNTUK KAYU ENERGI. Bogor: IPB Press.
Dwiputri D. A. 2015. Toleransi spesies pohon terhadap pencemaran udara di kawasan industry Krakatau Kota Cirebon [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.
Dewapandhu BA, Pribadi A. 2023. Analisis Penyebaran Gas Nitrogen Dioksida (NO2) di Jalan Raya Dramaga – Ciampea Kabupaten Bogor dengan Menggunakan Model Caline-4. J-Sil;8(1):67-6.
Prasasti SI, Razif M. 2006. Pemetaan Tingkat Konsentrasi Partikulat Akibat Aktivitas Transportasi Di Wilayah Surabaya Pusat [Tugas Akhir]. Surabaya: Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Iriani L, Pribadi A. 2023. Analisis Sebaran Konsentrasi PM2,5 Menggunakan Model AERMOD di Jalur Protokol Kota Bogor. J-Sil;8(03):213-22.
Singh R, Pandya G. 2013. Atmospheric Mixing-Height Measurements and Ambient Air Quality Near a Coastal Industrial Area: A Case Study From Mangalore. Environmental Quality Management. 22(4):61-78.
Turyanti A, Santikayasa I. 2006. Analisis Pola Unsur Meteorologi dan Konsentrasi Polutan di Udara Ambien Studi Kasus : Jakarta dan Bandung. Jurnal Agromet Indonesia. 20(2):25–37.
Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, JSIL agree to the following terms:
a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
c. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).