Implementasi Aspek Green Building Berdasarkan Kenyamanan Ruang di Kawasan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan
Abstract
PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan merupakan unit kerja dari PT. Riset Perkebunan Nusantara yang merupakan anak perusahaan dari Holding PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Penelitian ini dilakukan untuk memberikan penilaian pada gedung PPKS Medan berdasarkan kriteria greenship rating tools untuk bangunan terbangun versi 1.1 dan membandingkan kenyamanan ruang menggunakan simulasi Ecotect Analysis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2023 hingga Mei 2023. Hasil assessment kategori energy efficiency and conservation (EEC) menunjukkan bahwa gedung PPKS telah memenuhi 5,5% dari kriteria greenship atau mendapatkan 2 dari 36 poin. Hasil assessment kategori indoor health and comfort (IHC) menunjukkan bahwa gedung PPKS telah memenuhi 35% dari kriteria greenship atau mendapatkan 7 dari 20 poin. Pengukuran pada 12 ruang PPKS Medan mendapatkan nilai rata-rata suhu sebesar 23,30 ℃, kelembaban relatif sebesar 56,39 %, kebisingan sebesar 52,55 dB(A) yang memenuhi standar, dan intensitas cahaya sebesar 201,38 lux yang tidak memenuhi standar. Simulasi software Ecotect Analysis menghasilkan intensitas cahaya yang lebih baik dengan nilai antara 180-684 lux dibandingkan pengukuran langsung antara 158,82-247,73 lux, dikarenakan analisis simulasi mengganti bahan material kaca dan jendela dengan single glazed alumunium frame blind sehingga Gedung PPKS Medan dapat memenuhi standar kenyamanan visual.
Downloads
References
[KemenPUPR] Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor: 02/PRT/M/2015 Tentang Bangunan Gedung Hijau. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 2016.
Frontczak M, Wardocki P. 2011. Literature survei on how different factors influence human comfort in indoor environments. Journal of Building and Environment. 46(1): 922-937.
Fleta A. 2021. Analisis Pencahyaan Alami dan Buatan pada Ruang Kantor Terhadap Kenyamanan Ruang. Jurnal Patra. 3(1):33-42.
ASHRAE. 2017. Thermal Environmental Conditions for Human Occupancy. Standard 55–2017. Atlanta USA: ASHRAE.
Latifah. 2015. Kajian Sistem Pencahayaan Yang Mempengaruhi Kenyamanan Visual Ruang A Dan Ruang Sayap Galeri Sunaryo. Jurnal Reka Karsa. 3(1).
Akash, Birwal A. 2017. IoT-based temperature and humidity monitoring system for agriculture. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology. 6(7):12756-12761.
Najmurrokhman A, Kusnandar, Amrulloh. 2017. Prototipe pengendali suhu dan kelembaban untuk cold storage menggunakan mikrokontroler ATmega328 dan sensor DHT-22. Jurnal Teknologi. 10(1):73-82.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2011. Konservasi Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung. SNI-6390-2011. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2000b. Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan. SNI 03-6197-2000. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2000a. Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung dalam Bangunan Gedung dan Perumahan. SNI 03-6386-2000. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.
Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, JSIL agree to the following terms:
a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
c. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).