Analisis Spasial Sebaran Permukiman terhadap Kemiringan Lereng di Kota Depok
Abstract
Kota Depok telah menjadi kota metropolitan dengan kebutuhan masyarakat modern sehingga perkembangan permukiman terus meningkat. Oleh karena itu diperlukan perencanaan tata guna lahan yang baik dari pemerintah sendiri. Industrialisasi dan urbanisasi menyebabkan kota berkembang dan membuat permintaan akan lahan semakin besar. Tanah datar menjadi banyak peminatnya yang membuat harganya menjadi sangat mahal. Hal ini menyebabkan masyarakat kurang mampu hanya mampu membeli tanah miring karena harganya yang murah. Pembangunan pemukiman di tanah miring atau landai tentunya sangat berbahaya. Oleh karena itu, diperlukannya SIG dalam menganalisis kemiringan suatu daerah dalam klasifikasinya. Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari-Juni 2021. Lokasi objek penelitian berada di Kota Depok. Penelitian diawali dengan studi literatur. Langkah selanjutnya adalah menentukan lokasi penelitian. Setelah lokasi penelitian ditentukan, dilanjutkan dengan pengumpulan data sekunder. Pengolahan data yang dilakukan berupa analisis penggunaan lahan, uji ketelitian, analisis sebaran permukiman, analisis kelerengan, dan evaluasi sebaran permukiman pada lereng lereng. Luas sebaran permukiman pada kelas kemiringan 25%-45% dan diatas 45% masing-masing adalah 37,81 hektar dan 4,68 hektar. Lerengnya tidak bagus untuk pembangunan rumah. Upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah mengembalikan fungsi hutan di lereng bukit. Pengendalian pembangunan berupa harta benda juga harus dikendalikan sesuai dengan daya dukung lingkungan.
Downloads
References
Syafri. 2015. Identifikasi kemiringan lereng di kawasan permukiman Kota Manado berbasis SIG. Jurnal Spasial. 1(1): 70-79
Arifin Adib, F. 2015. Studi area longsor Kota Depok dengan metode pembobotan parameter. Jurnal Geodesi Undip. 4(3): 78-85
Fikha Raihani. 2020. Analisis sebaran permukiman terhadap kemiringan lereng di Kota Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor depPu 2007
Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik & Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang. Jakarta (ID): Departemen Pekerjaan Umum.
Rosi Septiani, C. I Putu A, A Sediyo Adi Nugraha. 2019. Perbandingan metode supervised classification dan unsupervised classification terhadap penutup lahan di Kabupaten Buleleng. Jurnal Geografi. 16(2): 90-96
Lillesand, T.M., Kiefer R.W. and Chipman, J.W. 2004. Remote Sensing and Image Interpretation. (Fifth Edition). New York (US): John Wiley & Sons, Inc.
Jensen, J.R. 2005. Introductory Digital Image Processing: A Remote Sensing Perspective. (Third Edition). New Jersey (US): Pearson Education, Inc.
Harvini. 2017. Uji akurasi klasifikasi penggunaan lahan dengan menggunakan metode defuzzifikasi maximum likelihood berbasis citra ALOS AVNIR-2. Bhumi. 3(1): 98-110
Simamora M, Bandi Sasmito, Hani’ah. 2015. Kajian metode segmentasi untuk identifikasi tutupan lahan dan luas bidang tanah menggunakan citra pada google earth (Studi Kasus: Kecamatan Tembalang, Semarang). Jurnal Geodesi Undip. 4(4): 43-51
Mubekti dan Fauziah A. 2008. Mitigasi daerah rawan tanah longsor menggunakan teknik pemodelan sistem informasi geografis; Studi Kasus: Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan. J. Tek.Ling. 9(2): 118-126
Copyright (c) 2023 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, JSIL agree to the following terms:
a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
c. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).