Konsistensi Rencana Tata Ruang Permukiman Dan Arahan Kebijakan Pembangunan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat

Iswandi - Umar, Indang Dewata, Eri Barlian

Abstract

In Indonesia the implementation of the spatial plan is only a small part of the plan. The impact of incompatibility with spatial planning is the deterioration of environmental quality. Tanah Datar District has a growth rate of settlements of 1.3 percent/year period 2000-2017. The purpose of this research is to determine index consistency of spatial plan and determination of policy direction of development of settlement area. To determine the consistency index of spatial planning to do a comparison between land use with the spatial plan. Land use map produced from Landsat ETM + 8, and map spatial plans resulting from the RTRW period 2008-2028 In Tanah Datar District. In addition, to determine the direction of the policy of settlement development using the ISM method. The number of elements analyzed by 10 elements, with 24 experts. The results show that around 43.7 percent of
settlement development is incompatible with the spatial plan. Therefore, it is necessary for government policy to be consistent with spatial planning and law enforcement on spatial violations.

References

[1] [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Datar . 2017. Tanah Datar Dalam Angka.
[2] [BPBD] Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Datar. 2017. Data Statistik Bencana Alam Kabupaten Tanah Datar.
[3] [Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tanah Datar. 2009. RTRW Kabupaten Tanah Datar Periode 2008-2028.
[4] [UNDP] United Nations Development Programme. 1997. Agenda 21 Indonesia (Strategi Nasional untuk Pembangunan Berkelanjutan). Jakarta: Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup.
[5] Darmawati, Saleh, C., dan Hanafi, I. 2015. Implementasi Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah dalam Perspektif Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik , 4 (2) ;378-384.
[6] Eriyatno, dan Larasati, L. 2013. Ilmu Sistem Meningkatkan Integrasi dan Kooedinasi Manajemen. Surabaya: Guna Widya Press.
[7] Fauzia, N.A., dan Pakoso B.S.E. 2012. Kajian Pengembangan Perumahan terhadap Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 16 (2): 182-192.
[8] Harun, U.R. 1992. Dinamika Penggunaan Sumberdaya Lahan Di Jawa Barat. Jurnal PWK, 3: 48-53
[9] Kaur, E., Palang, H., dan Soovali, H. 2004. Landscape in Change Opposing Attitudes in Saaremaa Estonia. Landscape and Urban Planing, 67(2): 109-120.
[10] Kustiawan, I. 1997. Permasalahan Konversi Lahan Pertanian dan Implikasinya terhadap Penataan Ruang Wilayah. Studi Kasus: Wilayah Pantura Jawa Barat. Jurnal PWK. 8: 49-60
[11] Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: Grasindo Press.
[12] Mutaáli, L. 2013. Penataan Ruang Wilayah dan Kota. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) UGM .
[13] Pribadi, D., Shiddiq, D., dan Ermyanila, M. 2006. Model Perubahan Tutupan Lahan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinnya. Jurnal Teknologi Lingkungan BPPT, 3(1): 77-91
[14] Rustiadi, E., Saefulhakim, S., dan Panuju, D.R. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Cerpen Press.
[15] Santoso, P. B., Widiatmaka, Sabiham, S., dan Rusastra, I. W. 2017. Analisis Pola Konservasi Lahan Sawah dan Struktur Hubungan Penyebab dan Pencegahannya (Studi Kasus Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat). Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan , 7 (2) : 184-194.
[16] Sadyohutomo, M. 2008. Manajemen Kota dan Wilayah Realitas dan Tantangan. Jakarta: Penerbit Bumi Akasara
[17] Sirojuzilam. 2007. Spatial Planning and Regional Planning. Jurnal Perencanaan & Pengembangan Wilayah , 2 (3) : 142-149.
[18] Syahadat, E., dan Sabarudin. 2012. Problems on Forest and Land Use System for Revision of Provincial Land Use System. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan , 9 (2); 131-143.
[19] Umar, I. 2016. Mitigasi Bencana Banjir pada Kawasan Permukiman Di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Disertasi. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.
[20] Umar, I., Widiatmaka, Pramudya, B., dan Barus, B. 2016. Institutional Hierarchy of Flood Mitigation for Settlement Areas in Padang, West Sumatera. Public Policy and Administratin Research , 6 (7); 27-34.
[21] Umar, I., dan Dewata, I. 2017. Pendekatan Sistem . Jakarta: Rajawali Press.
[22] Umar, I., Dewata, I., Barlian, E., dan Hermon, D. 2017. Zona Rawan Longsor pada Kawasan Permukiman Di Kabupaten Tanah Datar. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu (pp. 39-45). Pakanbaru: Lembaga Pene;itian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNDRI.
[23] Umar, I., Widiatmaka, Pramudya, B., dan Barus, B. 2016. Institutional Hierarchy of Flood Mitigation for Settlement Areas in Padang, West Sumatera. Public Policy and Administratin Research , 6 (7); 27-34.

Authors

Iswandi - Umar
iswandi_u@yahoo.com (Primary Contact)
Indang Dewata
Eri Barlian
UmarI.-, DewataI. and BarlianE. (2019) “Konsistensi Rencana Tata Ruang Permukiman Dan Arahan Kebijakan Pembangunan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat”, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). Bogor, ID, 9(2), pp. 276-287. doi: 10.29244/jpsl.9.2.276-287.

Article Details