The analyze of green space need in Surabaya City using Gerarkis Method for 2010–2020
Abstrak
Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dengan penduduk terbanyak sehingga mengalami perkembangan dalam tata kota. Efek dari adanya perkembangan wilayah perkotaan adalah meningkatnya perkembangan sosial ekonomi dan demografi peri-urban namun seringkali mengambil alih lahan atau ruang terbuka hijau sehingga tidak terhindarkan dari kemungkinan pencemaran udara karena tidak seimbangnya produsen oksigen dengan pengguna oksigen yang ada. Sehingga diperlukan perhitungan prediksi kebutuhan ruang terbuka hijau menggunakan Metode Gerarkis yang merupakan metode untuk memprediksi ruang terbuka hijau berdasarkan kebutuhan oksigen dengan menggunakan jumlah penduduk, kendaraan bermotor, hewan ternak, pabrik industri, dan hotel. Melalui Metode Gerarkis, prediksi kebutuhan ruang terbuka hijau yang dibutuhkan Kota Surabaya pada tahun 2010 – 2020 sebanyak 22.088,89 Hektar sampai dengan 31.950,84 dengan mayoritas kenaikan luasan kecuali tahun 2015 dan 2020 dikarenakan adanya penurunan jumlah pengguna. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan oksigen yang diproduksi dari tanaman semakin meningkat sehingga membutuhkan lebih banyak lagi ruang terbuka hijau untuk menjadikan Kota Surabaya menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali.
Referensi
Alfatikh, E R. 2014. Evaluasi Pengembangan Wilayah Ruang Terbuka Hijau Sebagai Daya Dukung Lingkungan Kota Surabaya [skripsi]. Surabaya: Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Badan Pusat Statistika Kota Surabaya. 2019. Kota Surabaya Dalam Angka 2019. Surabaya: Badan Pusat Statistika Kota Surabaya.
D. Septriana, A. Indrawan, E. Nurfilmarasa, dan I. N. S. Jaya. 2014. Prediksi Kebutuhan Hutan Kota Berbasis Oksigen di Kota Padang, Sumatera Barat. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. 10(2): 47-57.
Fahrisa, T.R., dan Syafei, A.D. 2017. Studi Kualitas Udara (Karbon Monoksida, Sulfur Dioksida dan PM10) Dengan Stasiun Pemantau di Kota Surabaya [skripsi]. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Ratnasari, A., Sitorus, S.R.P., Tjahjono, B. 2015. Perencanaan Kota Hijau Yogyakarta Berdasarkan Penggunaan Lahan Dan Kecukupan RTH. Tataloka. 17(4).
Sobirin, dan Fatimah, R. N. 2015. Urban Heat Island Kota Surabaya. Geoedukasi. 4(2).
S.P.C. Wisesa. 1988. Studi Pengembangan Hutan Kota di Wilayah Kotamadya Surabaya, [thesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Syahadat, R.M., Putra, P.T., dan Pratiwi, M.D. 2017. Ruang Terbuka Hijau dan Permasalahan KesehatanPerkotaan Studi Kasus di Provinsi DKI Jakarta. E-Jurnal Arsitektur Lansekap. 3(2): 179 – 188.
Pemerintah Kota Surabaya Pada https://www.surabaya.go.id
Wahidah, A.F., dan Giyarsih, S.R. 2013. Pengaruh Perkembangan Kota Jakarta Terhadap Tingkat Perkembangan Sosial Ekonomi Dan Demografi Kecamatan Serpong Tahun 2008-2010. Jurnal Bumi Indonesia. 2(1).
Penulis
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).