KUALITAS PERAIRAN MANGROVE DI CIASEM PAMANUKAN, KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT
Abstract
This study aimed to evaluate the water quality of mangrove ecosystem indegraded mangrove forest areas, either already or not rehabilitated. The research was conducted at the Ciasem protected forest areas, BKPH Ciasem Pamanukan (RPH Poponcol, RPH Bobos, and Tegal Tangkil RPH), Subang regency, West Java province. Observations and measurements of mangrove stands were performed using line transect and sample plots method (Line Transect Plot). Substrate and water samples were taken and analyzed in the laboratory. The results showed that the mangrove ecosystem in Subang was dominated by Avicennia sp and Rhizophora sp. Avicennia more adaptive to the shallow water, while Rhizophora more adaptive to an area closer or direct contact with the sea. Water quality conditions at the three locations were quite varied and still within the quality standard range for mangrove waters, except the BOD and DO parameters that need to be recovered because they out of the standard. Fertility conditions (physics and chemistry) of sediment (substrate) were generally in good condition for plant growth.
References
[1] Affan, J. M., 2010. Analisis potensi sumber daya laut dan kualitas perairan berdasarkan parameter fisika dan kimia di pantai timur Kabupaten Bangka Tengah. Spektra 1 (2), pp. 99-113.
[2] Ai, N. S., dan Y. Banyo, 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. Jurnal Imiah Sains, 11(2), pp. 166-173.
[3] BAPPENAS, 2004. Wilayah kritis keanekaragaman hayati di Indonesia: instrumen penilaian dan pemindaian indikatif/cepat bagi pengambil kebijakan. Sebuah studi kasus ekosistem pesisir laut. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Direktorat Pengendalian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Jakarta.
[4] Butler, R. 2012. Types of rainforests. http://rainforests.mongabay.com/0103.htm. [ 21 April 2016].
[5] Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
[6] Indrayanti, M. D., A. Fahrudin, dan I. Setiobudiandi, 2015. Penilaian jasa ekosistem mangrove di Teluk Blanakan Kabupaten Subang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 20 (2), pp. 91-96.
[7] Indriani, Y., 2008. Produksi dan laju dekomposisi serasah daun mangrove Api-Api (Avicennia marina Forssk. Vierh) Di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Skripsi. Program Studi Ilmu Dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
[8] Jamili, D. Setiadi, I. Qayim, Dan E. Guhardja., 2009. Struktur Dan Komposisi Mangrove Di Pulau Kaledupa Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Ilmu Kelautan 14 (4): 197-206.
[9] Kementerian Kehutanan. 2012. Profil Kehutanan 33 Provinsi. Kementerian Kehutanan. Jakarta.
[10] Kordi, K., dan Ghufran M., 2012. Ekosistem Mangrove Potensi, Fungsi dan Pengelolaan. Rineka Cipta. Jakarta.
[11] Kusmana C., Wilarso S., Iwan H., Pamoengkas P., Wibowo C., Tiryana T., Triswanto A., Yunasfi, dan Hamzah, 2005. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
[12] Kusmana, C., 2007. Konsep pengelolaan mangrove yang rasional. Makalah pada Kegiatan Sosialisasi Bimbingan Teknis dan Pemantauan Pelaksanaan Rehabilitasi Mangrove. Makassar, 13 Juni 2007.
[13] Kusumahadi, K. S., 2008. Watak dan sifat tanah areal rehabilitasi mangrove Tanjung Pasir, Tangerang. Jurnal Vis Vitalis 1 (1), pp. 15-19.
[14] Muhammad, F., 2010. 70 Persen hutan mangrove di Indonesia rusak. http://www.pekalongankab.go.id/fasilitas-web/berita/berita-lokal/655-70-persen-hutan-mangrove-di-indonesia. [28 Oktober 2011].
[15] Nagelkerken, I., S. J. M. Blaber, S. Bouillon, P. Green, M. Haywood, L. G. Kirton, J. O. Meynecke, J. Pawlik, H. M. Penrose, A. Sasekumar dan P. J. Somerfield, 2008. The habitat function of mangroves for terrestrial and marine fauna: a review. Aqua. Bot. 89 (2), pp. 155-185.
[16] Nurrani, L., Bismark, dan M. S. Tabba, 2015. Partisipasi lembaga dan masyarakat dalam konservasi mangrove (studi kasus di Desa Tiwoho Provinsi Sulawesi Utara). Jurnal Wasian 2 (1), pp. 21-32.
[17] Onrizal dan Kusmana C, 2008. Studi ekologi hutan mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara. Jurnal Biodiversitas 9 (1): pp. 25-29.
[18] Oxmann, J.F., Q. H. Pham., L. Schwendenmann., J. M. Stellman., and R. J. Lara, 2010. Mangrove reforestation in Vietnam: the effect of sediment physicochemical properties on nutrient cycling. Plant Soil 326 (1), pp. 225-241.
[19] Rahaman, S. M. B., Md. S. Rahaman, A. K. Ghosh, D. Gain., S. K. Biswas, L. Sarder, S.S. Islam, dan A.B. Sayeed, 2015. A spatial and seasonal pattern of water quality in the Sundarbans river system of Bangladesh. `Journal of Coastal Research 31 (2), pp. 390-397.
[20] Raharjo, P. dan F. Novico, 2012. Karakteristik lingkungan air laut dengan perubahan garis pantai Kabupaten Cirebon-Jawa Barat. Buletin Geologi Tata Lingkungan 22 (2), pp. 115-127.
[21] Saparinto, C., 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. PT. Dahara Prize. Semarang.
[22] Saru, A., A. Tuwo dan W. Samad, 2009. Model mitigasi bencana akibat pengaruh sedimentasi Pantai Beringkassi Kabupaten Pangkep. Sains dan Teknologi 9 (2), pp. 106-114.
[23] Simanjuntak, M., 2012. Kualitas air laut ditinjau dari aspek zat hara, oksigen terlarut dan pH di Perairan Banggai, Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 4 (2) pp. 290-303.
[24] Soewandita, H. dan N. Sudiana, 2010. Studi dinamika kualitas air DAS Ciliwung. Jurnal Air Indonesia 6 (1), pp. 24-33.
[25] Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2004. Lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004. Tanggal 13 Oktober 2004.
[26] Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2004. Lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Tanggal 8 April 2004.
[27] Tarigan, M.S, 2008. Sebaran dan luas hutan mangrove di wilayah pesisir Teluk Pising Utara Pulau Kabaena Provinsi Sulawesi Tenggara. Makara Sains 12 (2), pp. 108-112.
[28] Wantesan, A.S, 2013. Kondisi kualitas perairan dan substrat dasar sebagai faktor pendukung aktivitas pertumbuhan mangrove di pantai pesisir Desa Basaan I, Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax 1 (4), pp. 204-209.
[2] Ai, N. S., dan Y. Banyo, 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. Jurnal Imiah Sains, 11(2), pp. 166-173.
[3] BAPPENAS, 2004. Wilayah kritis keanekaragaman hayati di Indonesia: instrumen penilaian dan pemindaian indikatif/cepat bagi pengambil kebijakan. Sebuah studi kasus ekosistem pesisir laut. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Direktorat Pengendalian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup. Jakarta.
[4] Butler, R. 2012. Types of rainforests. http://rainforests.mongabay.com/0103.htm. [ 21 April 2016].
[5] Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
[6] Indrayanti, M. D., A. Fahrudin, dan I. Setiobudiandi, 2015. Penilaian jasa ekosistem mangrove di Teluk Blanakan Kabupaten Subang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 20 (2), pp. 91-96.
[7] Indriani, Y., 2008. Produksi dan laju dekomposisi serasah daun mangrove Api-Api (Avicennia marina Forssk. Vierh) Di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Skripsi. Program Studi Ilmu Dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
[8] Jamili, D. Setiadi, I. Qayim, Dan E. Guhardja., 2009. Struktur Dan Komposisi Mangrove Di Pulau Kaledupa Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Ilmu Kelautan 14 (4): 197-206.
[9] Kementerian Kehutanan. 2012. Profil Kehutanan 33 Provinsi. Kementerian Kehutanan. Jakarta.
[10] Kordi, K., dan Ghufran M., 2012. Ekosistem Mangrove Potensi, Fungsi dan Pengelolaan. Rineka Cipta. Jakarta.
[11] Kusmana C., Wilarso S., Iwan H., Pamoengkas P., Wibowo C., Tiryana T., Triswanto A., Yunasfi, dan Hamzah, 2005. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
[12] Kusmana, C., 2007. Konsep pengelolaan mangrove yang rasional. Makalah pada Kegiatan Sosialisasi Bimbingan Teknis dan Pemantauan Pelaksanaan Rehabilitasi Mangrove. Makassar, 13 Juni 2007.
[13] Kusumahadi, K. S., 2008. Watak dan sifat tanah areal rehabilitasi mangrove Tanjung Pasir, Tangerang. Jurnal Vis Vitalis 1 (1), pp. 15-19.
[14] Muhammad, F., 2010. 70 Persen hutan mangrove di Indonesia rusak. http://www.pekalongankab.go.id/fasilitas-web/berita/berita-lokal/655-70-persen-hutan-mangrove-di-indonesia. [28 Oktober 2011].
[15] Nagelkerken, I., S. J. M. Blaber, S. Bouillon, P. Green, M. Haywood, L. G. Kirton, J. O. Meynecke, J. Pawlik, H. M. Penrose, A. Sasekumar dan P. J. Somerfield, 2008. The habitat function of mangroves for terrestrial and marine fauna: a review. Aqua. Bot. 89 (2), pp. 155-185.
[16] Nurrani, L., Bismark, dan M. S. Tabba, 2015. Partisipasi lembaga dan masyarakat dalam konservasi mangrove (studi kasus di Desa Tiwoho Provinsi Sulawesi Utara). Jurnal Wasian 2 (1), pp. 21-32.
[17] Onrizal dan Kusmana C, 2008. Studi ekologi hutan mangrove di Pantai Timur Sumatera Utara. Jurnal Biodiversitas 9 (1): pp. 25-29.
[18] Oxmann, J.F., Q. H. Pham., L. Schwendenmann., J. M. Stellman., and R. J. Lara, 2010. Mangrove reforestation in Vietnam: the effect of sediment physicochemical properties on nutrient cycling. Plant Soil 326 (1), pp. 225-241.
[19] Rahaman, S. M. B., Md. S. Rahaman, A. K. Ghosh, D. Gain., S. K. Biswas, L. Sarder, S.S. Islam, dan A.B. Sayeed, 2015. A spatial and seasonal pattern of water quality in the Sundarbans river system of Bangladesh. `Journal of Coastal Research 31 (2), pp. 390-397.
[20] Raharjo, P. dan F. Novico, 2012. Karakteristik lingkungan air laut dengan perubahan garis pantai Kabupaten Cirebon-Jawa Barat. Buletin Geologi Tata Lingkungan 22 (2), pp. 115-127.
[21] Saparinto, C., 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. PT. Dahara Prize. Semarang.
[22] Saru, A., A. Tuwo dan W. Samad, 2009. Model mitigasi bencana akibat pengaruh sedimentasi Pantai Beringkassi Kabupaten Pangkep. Sains dan Teknologi 9 (2), pp. 106-114.
[23] Simanjuntak, M., 2012. Kualitas air laut ditinjau dari aspek zat hara, oksigen terlarut dan pH di Perairan Banggai, Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 4 (2) pp. 290-303.
[24] Soewandita, H. dan N. Sudiana, 2010. Studi dinamika kualitas air DAS Ciliwung. Jurnal Air Indonesia 6 (1), pp. 24-33.
[25] Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2004. Lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004. Tanggal 13 Oktober 2004.
[26] Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2004. Lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Tanggal 8 April 2004.
[27] Tarigan, M.S, 2008. Sebaran dan luas hutan mangrove di wilayah pesisir Teluk Pising Utara Pulau Kabaena Provinsi Sulawesi Tenggara. Makara Sains 12 (2), pp. 108-112.
[28] Wantesan, A.S, 2013. Kondisi kualitas perairan dan substrat dasar sebagai faktor pendukung aktivitas pertumbuhan mangrove di pantai pesisir Desa Basaan I, Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax 1 (4), pp. 204-209.
Authors
NarendraB. H., SiringoringoH. H. and SalimA. G. (2018) “KUALITAS PERAIRAN MANGROVE DI CIASEM PAMANUKAN, KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT”, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). Bogor, ID, 8(3), pp. 301-307. doi: 10.29244/jpsl.8.3.301-307.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).