TEKANAN EKONOMI, COPING EKONOMI, DUKUNGAN SOSIAL, DAN KESEJAHTERAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA
Abstract
Keluarga yang dikepalai perempuan rentan terhadap kemiskinan yang tak lain disebabkan oleh faktor pendapatan yang rendah dan lingkungan yang tidak mendukung. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan diteliti secara kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan ekonomi, coping ekonomi, dan dukungan sosial terhadap kesejahteraan perempuan kepala keluarga. Penelitian ini melibatkan 100 perempuan yang bercerai dan memiliki anak di Jawa Barat dengan menggunakan non-probability voluntary sampling. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata usia responden adalah 39 tahun dan lama menjanda adalah 4 tahun. Sebagian besar responden memiliki pekerjaan tidak tetap dengan pendapatan di bawah garis upah minimum provinsi. Lebih dari setengah (66,0%) responden memiliki rasio aset lebih sedikit daripada utang dan semua (100,0%) responden memiliki utang. Variabel tekanan ekonomi, coping ekonomi, dukungan sosial, dan kesejahteraan berada pada kategori sedang. Karakteristik seperti pekerjaan dan lama menjanda berpengaruh positif dan negatif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Coping ekonomi berpengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Dukungan sosial juga berpengaruh positif siginifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Pekerjaan dan rentang lama menjanda menjadi faktor yang dapat memengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan pun dapat diperoleh jika perempuan kepala keluarga tidak memiliki utang. Semakin sedikit coping ekonomi yang dilakukan oleh perempuan kepala keluarga, serta semakin banyak dukungan sosial yang didapatkan akan meningkatkan tingkat kesejahteraannya.
References
Abdallah, S., Stoll, L., Eiffe, F., & Ferdinand, F. (2013). Quality of life in Europe:
Subjective well-being. European Foundation for the Improvement of
Living and Working Conditions: Cornell University ILR Scholl. Retrieved from https://www.eurofound.europa.eu/publications/report/2013/quality-of-life-social-policies/quality-of-life-in-europe-subjective-well-being
Appleton, S. (1996). Women-headed households and household welfare: An empirical deconstruction for Uganda. World Development, 24(12), 1811–1827. doi:10.1016/S0305-750X(96)00089-7
Armstrong, M. I., Birnie, L. S., & Ungar, M. T. (2005). Pathways between social support, family well being, quality of parenting, and child resilience: What we know. Journal of Child and Family Studies, 14(2), 269–281. doi:10.1007/s10826-005-5054-4
Batz, C., & Tay, L. (2018). Gender differences in subjective well-being. In E. Diener, S. Oishi, & L. Tay (Eds.), Handbook of well-being. Salt Lake City, UT: DEF Publishers.
[BPS] Badan Pusat Statistik. (2018). Jumlah Nikah, Talak dan Cerai, serta Rujuk (Pasangan Nikah), 2014-2016. Retrieved from https://www.bps.go.id/indicator/27/176/1/jumlah-nikah-talak-dan-cerai-serta-rujuk.html
[BPS] Badan Pusat Statistik. (2020). Jumlah Rumah Tangga 2009-2019. Retrieved from Bps.go.id. https://www.bps.go.id/statictable/2012/04/19/1604/persentase-rumah-tangga-menurut-provinsi-daerah-tempat-tinggal-dan-jenis-kelamin-kepala-rumah-tangga-2009-2021.html
Börner, J., Shively, G., Wunder, S., & Wyman, M. (2015). How do rural households cope with economic shocks: Insights from global data using hierarchical analysis. Journal of Agricultural Economics, 66(2), 392–414. doi:10.1111/1477-9552.12097
Bröckel, M., & Andreß, H. J. (2015). The economic consequences of divorce in germany: What has changed since the turn of the millennium?. Comparative Population Studies, 40(3), 277–312. doi:10.12765/CPoS-2015-04en
Clark, A. E., & Oswald, A. J. (2006). The curved relationship between subjective well-being and age. Paris-Jourdan Sciences Economiques, 1-14. Retrieved from https://halshs.archives-ouvertes.fr/halshs-00590404
Dar, T. B. (2018). Analysis of the female-headed households, situation in India with special reference to Jammu and Kashmir. International Journal of Research & Review, 5(9), 43-51.
Dercon, S. (2002). Income risk, coping strategies and safety nets. World Bank Research Observer, 17(2), 141–166. doi:10.1093/wbro/17.2.141
Eva, N., Shanti, P., Hidayah, N., & Bisri, M. (2020). Pengaruh dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa dengan religiusitas sebagai moderator. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 5(3), 122–131. doi:10.17977/um001v5i32020p122
Gunuc, S., & Dogan, A. (2013). The relationships between Turkish adolescents’ Internet addiction, their perceived social support and family activities. Computers in Human Behavior, 29(6), 2197–2207. doi:10.1016/j.chb.2013.04.011
Hayati, & Nasution, E. S. (2020). Influencing factors to the family Welfare in Mulyasejati Village torwards citarum harum. KnE Social Sciences, 194–205. doi:10.18502/kss.v4i14.7873
Herawati, T., Krisnatuti, D., & Rukmayanti, I. Y. (2012). Dukungan sosial dan ketahanan keluarga peserta dan bukan peserta program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 5(1), 1-10. doi:10.24156/jikk.2012.5.1.1.
Herawati, T., Tyas, F. P., & Trijayanti, L. (2017). Tekanan ekonomi, strategi koping, dan ketahanan keluarga yang menikah usia muda. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 10(3), 181–191. doi:10.24156/jikk.2017.10.3.181
Hilton, J. M., & Devall, E. L. (1997). The family economic strain scale: Development and evaluation of the instrument with single-and two-parent families. Journal of Family and Economic Issues, 18(3), 247–271. doi:10.1023/A:1024974829218
Indriani, D., & Sugiasih, I. (2016). Dukungan sosial dan konflik peran ganda terhadap kesejahteraan psikologis karyawati PT. Sc Enterprises Semarang. Jurnal Proyeksi, 11(1), 46–54. doi:10.30659/jp.11.1.46-54
Iskandar, A. (2011). Analisis praktek manajemen sumberdaya keluarga dan dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga di Kabupaten dan Kota Bogor (Disertasi). Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor, Indonesia.
Itzigsohn, J. (1995). Migrant remittances, labor markets, and household strategies: A comparative analysis of low-income household strategies in the Caribbean Basin. Social Forces, 74(2), 633-655. doi:10.2307/2580495
Jarmitia, S., Sulistiyani, A., Yulandari, N., Tattar, F. M., & Santoso, H. (2017). Hubungan antara dukungan sosial dengan kepercayaan diri pada penyandang disabilitas fisik di SLB Kota Banda Aceh. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 1(1), 61–69. doi:10.22373/psikoislamedia.v1i1.1483
[Kemenag] Kementerian Agama. (2019). Tingkat Perceraian di Indonesia. Retrieved from https://kemenag.go.id/berita/read/507618
Leopold, T. (2018). Gender differences in the consequences of divorce: A study of multiple outcomes. Demography, 55(3), 769–797. doi:10.1007/s13524-018-0667-6
Miranda, N., & Amna, Z. (2017). Kesejahteraan subjektif pada individu bercerai: Studi kasus pada individu dengan status cerai mati dan cerai hidup. Jurnal Psikoislamedia, 2(1), 12-22. Retrieved from https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Psikoislam/article/view/1820/1358
Parson, T. (1937). The structure of social action. New York, US: McGraw-Hill Book Company.
Puspitawati, H., Putri, A. C., Titipani, A., & Khasanah, M. N. (2019). Kontribusi ekonomi perempuan, tekanan ekonomi, dan kesejahteraan keluarga pada keluarga nelayan, dan keluarga buruh tani bawang merah. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 12(2), 87-99. doi:10.24156/jikk.2019.12.2.87
Puspitawati, H., Simanjuntak, M., & Hayati, L. (2012). Kontribusi ekonomi dan peran ganda perempuan serta pengaruhnya terhadap kesejahteraan subjektif. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 5(1), 11-18. doi:10.24156/jikk.2012.5.1.11
PEKKA, SMERU. (2014). Menguak keberadaan dan kehidupan perempuan kepala keluarga. Jakarta, ID: Lembaga Penelitian SMERU.
Raharjo, I. T., Puspitawati, H., & Krisnatuti, D. (2015). Tekanan ekonomi, manajemen keuangan, dan kesejahteraan pada keluarga muda. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 8(1), 1-11. doi:10.24156/jikk.2015.8.1.38.
Raz, I. S., & Bryant, P. (1990). Social Background, phonological awareness and children's reading. British Journal Psychology, 8, 209-225. doi:10.1111/j.2044-835X.1990.tb00837.x
Rashid, W. E. W., Nordin, M. S., Omar, A., & Ismail, I. (2011). Social support, work-family enrichment and life satisfaction among married nurses in health service. International Journal of Social Science and Humanity, 1(2), 150–155. doi:10.7763/ijssh.2011.v1.26
Robila, M., & Krishnakumar, A. (2005). Effects of economic pressure on marital conflict in Romania. Journal of Family Psychology, 19(2), 246–251. doi:10.1037/0893-3200.19.2.246
Rohmad. (2014). Hubungan antara dukungan sosial dengan kesejahteraan subjektif pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Naskah Publikasi, 1-18. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/31979/9/02.%20Naskah%20Publikasi.pdf
Rohmad, & Pratisti, W. D. (2015). Dukungan sosial dan kesejahteraan subjektif mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. In Proceeding Seminar Nasional (pp. 219-227). Retrieved from http://hdl.handle.net/11617/6536
Rosidah, U., Hartoyo, H., & Muflikhati, I. (2012). Kajian strategi koping dan perilaku investasi anak pada keluarga buruh pemetik melati gambir. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 5(1), 77–87. doi:10.24156/jikk.2012.5.1.77
Sabania, H., & Hartoyo. (2016). Economic pressure, livelihood strategy, and family well-being in Cimanuk Watershed, Garut and Indramayu, West Java, Indonesia. Journal of Family Sciences, 1(1), 24-38. doi:10.29244/jfs.1.1.24-38.
Silitonga, M., Puspitawati, H., & Muflikhati, I. (2018). Modal sosial, coping ekonomi, gejala stress suami dan kesejahteraan subjektif keluarga pada keluarga TKW. Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan, 5(1), 20-30. doi:10.21009/JKKP.051.03
Tarigan, M. (2018). Hubungan dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja yang memiliki orangtua tunggal. Jurnal Diversita, 4(1), 1-8. doi:10.31289/diversita.v4i1.1565
Yilma, Z., Mebratie, A., Sparrow, R., Abebaw, D., Dekker, M., Alemu, G., & Bedi, A. S. 2014. Coping with shocks in rural Ethiopia. Journal of Development Studies, 50(7), 1009–1024. doi:10.1080/00220388.2014.909028
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The multidimensional scale of perceived social support. Journal of Personality Assessment, 52(1), 30–41. doi:10.1207/s15327752jpa5201_2
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors submitting manuscripts should understand and agree that copyright of manuscripts published are held Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen. The statement to release the copyright to Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen is stated in Copyright Release Form. Copyright encompass exclusive rights to reproduce, to distribute, and to sell any part of the journal articles in all form and media. The reproduction of any part of this journal is allowed with a written permission from Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen.