TEKANAN EKONOMI, INTERAKSI ORANG TUA-REMAJA, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI REMAJA
Abstract
Capaian perkembangan sosial emosi sangat penting bagi remaja dalam kehidupan bermasyarakat. Capaian perkembangan sosial emosi dapat dipengaruhi oleh kualitas interaksi orang tua-remaja dan tekanan ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan ekonomi dan interaksi orang tua-remaja terhadap perkembangan sosial emosi remaja pada keluarga yang tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat. Contoh penelitian yakni keluarga yang memiliki anak remaja dengan rentang usia 13 sampai 18 tahun dengan teknik penarikan contoh secara disproportional random sampling berjumlah 120 keluarga terdiri dari 60 keluarga dengan anak remaja laki-laki dan 60 keluarga remaja perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tekanan ekonomi objektif, lebih dari separuh ayah remaja laki-laki dan remaja perempuan memilki status pekerjaan tidak tetap. Rataan indeks tekanan ekonomi subjektif keluarga remaja laki-laki sebesar 31,92 dan keluarga remaja perempuan sebesar 33,70. Dimensi penerimaan ibu dan ayah memiliki rataan skor tertinggi pada interaksi orang tua-remaja. Dimensi ekspresi emosi dan ekspresi sosial memiliki rataan skor tertinggi pada perkembangan sosial emosi remaja. Pendapatan perkapita keluarga dan dimensi penerimaan ayah interaksi ayah-remaja berbeda antara keluarga remaja laki-laki dan perempuan. Hasil uji model pengaruh membuktikan bahwa usia remaja dan interaksi ibu-remaja berpengaruh langsung positif pada perkembangan sosial emosi remaja; sementara tekanan ekonomi objektif berpengaruh tidak langsung negatif terhadap perkembangan sosial emosi remaja melalui interaksi ibu-remaja.
References
[BKKBN] Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2017). Membangun Indonesia Mulai dari Keluarga. Jakarta, ID: BKKBN.
Andayani, T. R. (2010). Penyesuaian sosial siswa akselerasi ditinjau dari konsep diri dan membuka diri. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(7), 13-20. doi:http://dx.doi.org/10.24832%2Fjpnk.v16i7.503.
Armayati, L., Iskandar, Z., Siswandi, A. G. P., & Abidin, Z. (2019). Proses dinamika pembentukan identitas sosial pada kelompok: Studi kasus geng motor ghost night di Pekanbaru. Jurnal Psikologi, 15(1), 35-42. doi:http://dx.doi.org/10.24014/jp.v15i1.6847.
Asilah, A., & Hastuti, D. (2014). Hubungan tingkat stres ibu dan pengasuhan penerimaan penolakan dengan konsep diri remaja pada keluarga bercerai. Jur. Ilm. Kel & Kons, 7(1), 10-18. doi:https://doi.org/10 .24156/jikk.2014.7.1.10.
Barber, B. K. (1996). Parental psychological control: Revisiting a neglected construct. Child development, 67(6), 3296-3319. doi:10.1111/j.1467-8624.1996.tb01915.x.
Barnett, M. A. (2008). Economic disadvantage in complex family systems: Expansion of family stress models. Clinical Child and Family Psychology Review, 11(3), 145-161. doi:https://doi.org/10.1007/s10567-008-0034-z
Berns, R. (1993). Child, family, community: Socialization and support. San Francisco, CA: Wadsworth Cengage Learning.
Brown, B. B., & Prinstein, M. J. (2011). Encyclopedia of adolescence. Boston, US: Academic Press.
Conger, R. D., Conger, K. J., Elder Jr, G. H., Lorenz, F. O., Simons, R. L., & Whitbeck, L. B. (1992). A family process model of economic hardship and adjustment of early adolescent boys. Child Development, 63(3), 526-541. doi:10.1111/j.1467-8624.1992.tb01644.x
Conger, R. D., Conger, K. J., Matthews, L. S., & Elder Jr, G. H. (1999). Pathways of economic influence on adolescent adjustment. American Journal of Community Psychology, 27(4), 519-541. doi:10.1023/A:1022133228206
Conger, R. D., Elder Jr, G. H., Lorenz, F. O., Conger, K. J., Simons, R. L., Whitbeck, L. B., & Melby, J. N. (1990). Linking economic hardship to marital quality and instability. Journal of Marriage and the Family, 52(3), 643-656. doi:10.2307/352931.
Downey, G., & Coyne, J. C. (1990). Children of depressed parents: an integrative review. Psychological bulletin, 108(1), 50-76. doi:10.1037/0033-2909.108.1.50
Elder, Jr. G. H., Van-Nguyen, T., & Caspi, A. (1985). Linking family hardship to children's lives. Child Development, 56(2), 361-375. doi:10.2307/1129726.
Fatmasari A. E. (2013). Dinamika kedekatan hubungan orang tua-anak: Perbedaan kedekatan ayah-ibu dengan anak laki-laki dan anak perempuan tahap remaja akhir pada keluarga Jawa (Doctoral Dissertation Abstraction). Yogyakarta, ID: Universitas Gadjah Mada.
Firdaus, F., & Sunarti, E. (2009). Hubungan antara tekanan ekonomi dan mekanisme koping dengan kesejahteraan keluarga wanita pemetik teh. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 2(1), 21-31. doi:https://doi.org/10.24156/jikk.2009.2.1.21.
Galambos, N. L., & Silbereisen, R. K. (1987). Influences of income change and parental acceptance on adolescent transgression proneness and peer relations. European Journal of Psychology of Education, 1(4), 17. doi:https://doi.org/10.1007/BF03172636.
Goleman, D. (2006). Emotional intelligence (kecerdasan emosional): Mengapa IE lebih penting daripada IQ. Penerjemah: T. Hermaya. Jakarta, ID: Gramedia Pustaka Utama.
Gudmunson C. G. (2010). A life course investigation of financial self-reliance and economic pressure in early adulthood (Dissertation). Minnesota, US: Minnesota University.
Hastuti, D. (2008). Pengasuhan: Teori, prinsip dan aplikasinya. Bogor, ID: IPB Press.
Khaleque, A., & Rohner, R. P. (2002). Perceived parental acceptance‐rejection and psychological adjustment: A meta‐analysis of cross‐cultural and intracultural studies. Journal of Marriage and Family, 64(1), 54-64. https://doi.org/10.1111/j.1741-3737.2002.00054.x
Kim, A. H. (2008). Korean parents' and adolescents' reports of parenting styles: A developmental study (Dissertation). College Park, US: University of Maryland.
Larasati, K., & Marheni, A. (2019). Hubungan antara komunikasi interpersonal orang tua-remaja dengan keterampilan sosial remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 6(2), 1093-1100. doi:https://doi.org/10.24843/jpu.v6i02.48662.
Leinonen, J. A., Solantaus, T. S., & Punamäki, R. L. (2002). The specific mediating paths between economic hardship and the quality of parenting. International Journal of Behavioral Development, 26(5), 423-435. doi:10.1080/01650250143000364.
Maharani, L., Masya, H., & Janah, M. (2018). Peningkatan keterampilan sosial peserta didik SMA menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal), 5(1), 65-72. doi:https://doi.org/10.24042/kons.v5i1.2658
Malti, T., & Noam, G. G. (2016). Social-emotional development: From theory to practice. European Journal of Developmental Psychology, 13(6), 652-665. doi:10.1080/17405629.2016.1196178
Mappiare, A. (1982). Psikologi remaja. Surabaya, ID: Usaha Nasional.
Marheni, A., Made, I. R., & Susilawati, L. K. P. A. (2019). Peran kualitas kelekatan anak dengan orang tua pada keterampilan sosial remaja. Jurnal Ilmu Perilaku, 2(2), 118-130. doi:https://doi.org/10.25077/jip.2.2.118-130.2018.
Masarik, A. S., & Conger, R. D. (2017). Stress and child development: A review of the Family Stress Model. Current Opinion in Psychology, 13, 85-90. https://doi.org/10.1016/j.copsyc.2016.05.008
McLoyd, V. C. (1990). The impact of economic hardship on black families and children: psychological distress, parenting, and socioemotional development. Child Development, 61(2), 311-346. doi:https://doi.org/10.1111/j.1467-8624.1990.tb02781.x
Nora, A. C., & Widuri, E. L. (2011). Komunikasi ibu dan anak dengan depresi pada remaja. Humanitas: Jurnal Psikologi Indonesia, 8(1), 45-61. doi:10.26555/humanitas.v8i1.457.
Nurtami, E. P. & Supraptiningsih, E. (2015). Hubungan antara persepsi terhadap pola asuh orang tua dengan keterampilan sosial buruk pada remaja kelas XI di SMAN 1 Bandung. Prosiding Psikologi, 1(2), 271-278.
Oldmeadow, J. A., Quinn, S., & Kowert, R. (2013). Attachment style, social skills, and facebook use amongst adults. Computers in Human Behavior, 29(3), 1142-1149. doi:https://doi.org/10.1016/j.chb.2012.10.006.
Partasari, W. D., Lentari, F. R. M., & Priadi, M. A. G. (2017). Gambaran keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak usia remaja (Usia 16-21 Tahun). Jurnal Psikogenesis, 5(2), 159-167. doi:https://doi.org/10.24854/jps.v5i2.54.
Permatasari, M. F., & Sastrawan, A. (2018). The influence of the numbers of residents to the function and convenience of motion on rusunawa, west Jatinegara, Jakarta’s residential units. Riset Arsitektur (RISA), 2(3), 299-316. doi:https://doi.org/10.26593/risa.v2i03.2948.299-316.
Priatini, W., Latifah, M., & Guhardja, S. (2008). Pengaruh tipe pengasuhan, lingkungan sekolah, dan peran teman sebaya terhadap kecerdasan emosional remaja. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 1(1), 43-53. doi:https://doi.org/10.24156/jikk/2008.1.1.43
Purwaningsih, E., Tukiran, T., & Giyarsih, S. R. (2011). Penyesuaian diri penghuni rumah susun terhadap lingkungan tempat tinggal. Majalah Geografi Indonesia, 25(2), 150-161, doi:https://doi.org/10.22146/mgi.13397
Riggio, R. E. (1986). Assessment of basic social skills. Journal of Personality and social Psychology, 51(3), 649-660. doi:10.1037/0022-3514.51.3.649
Riska, H. A., & Krisnatuti, D. (2017). Self-esteem remaja perempuan dan kaitannya dengan pengasuhan penerimaan-penolakan ibu dan interaksi saudara kandung. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 10(1), 24-35. doi:https://doi.org/10.24156/jikk.2017.10.1.24
Sahalessy, Y. C. (2017). Hubungan pola asuh orang tua dengan keterampilan sosial remaja di Kota Depok (Tesis). Depok, ID: Fakultas Ilmu Keperawatan Peminatan Keperawatan Komunitas Universitas Indonesia.
Santrock, J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja edisi keenam. Jakarta, ID: Erlangga.
Sari, D. K., & Karyono, K. (2017). Kesesakan dan agresivitas pada remaja di kawasan Tambak Lorok Semarang. Empati, 5(1), 10-13.
Setiawan, H. H. (2016). Penanganan permasalahan tawuran remaja melalui pusat pengembangan remaja (Ppr) Di Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur. Sosio Konsepsia, 5(2), 1-17. doi:https://doi.org/10.33007/ska.v5i2.131
Simons, R. L., Whitbeck, L. B., & Wu, C. (1994). Resilient and vulnerable adolescents: Families in troubled times: Adapting to change in rural America. New York, US: Walter de Gruyter, Inc.
Stein, C. H., Hoffmann, E., Bonar, E. E., Leith, J. E., Abraham, K. M., Hamill, A. C., & Fogo, W. R. (2013). The United States economic crisis: Young adults’ reports of economic pressures, financial and religious coping and psychological well-being. Journal of Family and Economic Issues, 34(2), 200-210. doi:https://doi.org/10.1007/s10834-012-9328-x
Steinberg, L. (2001). We know some things: Parent–adolescent relationships in retrospect and prospect. Journal of Research On Adolescence, 11(1), 1-19. doi:https://doi.org/10.1111/1532-7795.00001
Sumara, D. S., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Kenakalan remaja dan penanganannya. Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 346-353. doi:https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14393.
Sunarti, E. (2012). Keragaan ketahanan keluarga indonesia: Pembangkitan teori (middle range theory) dan rumusan kebijakan ketahanan keluarga Indonesia. Bogor, ID: Institut Pertanian Bogor.
Sunarti, E., Atat, R., Noorhaisma, & Lembayung, D. P. (2005). Pengaruh tekanan ekonomi keluarga, dukungan sosial, kualitas perkawinan, pengasuhan, dan kecerdasan emosi anak terhadap prestasi belajar anak. Media Gizi & Keluarga, 29(1), 34-40. doi:http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52156.
Syafruddin, P., & Adi, I. R. (2017). Relokasi berdampak terhadap kesejahteraan dari sisi kondisi ekonomi warga Kampung Pulo. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 18(2), 124-138. doi:http://dx.doi.org/10.7454/jurnalkessos.v18i2.103
Unayah, N., & Sabarisman, M. (2016). Fenomena kenakalan remaja dan kriminalitas. Sosio informa, 1(2), 121-140. doi:https://doi.org/10.33007/inf.v1i2.142
Voluntir, F., & Alfiasari. (2014). Penerimaan orang tua menentukan lingkungan pengasuhan keluarga dengan anak remaja di wilayah suburban. Jurnal Pendidikan Karakter, 3(2014), 294-306, doi:10.21831/jpk.v0i3.5634
Weiss, K. (2009). Parental stress and relational quality in the parent-child dyad. New York, US: ETD Collection for Pace University.
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors submitting manuscripts should understand and agree that copyright of manuscripts published are held Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen. The statement to release the copyright to Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen is stated in Copyright Release Form. Copyright encompass exclusive rights to reproduce, to distribute, and to sell any part of the journal articles in all form and media. The reproduction of any part of this journal is allowed with a written permission from Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen.