Penggunaan Benzil Amino Purin (BAP) pada Okulasi Jeruk Keprok (Citrus reticulata)
Abstract
ABSTRACT
Mandarins (Citrus reticulata) is one of the important fruit commodity in Indonesia. The problems that often arise in the development is the availability of healthy seedlings and in large numbers. The purpose of this research was to determine the effect of Benzyl Amino Purines (BAP) onthe success of budding and bud growth on the plant mandarins Borneo Prima and Garut Dataran Rendah. This research was conducted at the Pasir Kuda Experimental Farm, Ciomas, Bogor in January to May 2013. This experiment was arranged in a randomized complete block design with two factors of the scions varieties (Borneo Prima and Garut Dataran Rendah) and the concentration of BAP (0, 5, 10, and 15 ppm), repeated 3 times so there were 24 experimental units. The research data was analyzed statistically using F test at 5% and continued with DMRT test at 5%. The results showed that the application of BAP at low concentration on the scions of the two varieties do not give significantly different results in the variable of success of budding and growth of plant shoots.
Keywords: bud, cytokinin, nutrition, rootstock, scion
ABSTRAK
Jeruk keprok (Citrus reticulata) merupakan salah satu komoditas buah yang penting di Indonesia. Permasalahan yang sering muncul dalam pengembangan jeruk keprok adalah ketersediaan bibit yang sehat dalam jumlah banyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Benzil amino purin (BAP) terhadap keberhasilan okulasi dan pertumbuhan tunas pada tanaman jeruk keprok Borneo Prima dan Garut Dataran Rendah. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Pasir Kuda, Ciomas, Bogor pada bulan Januari sampai bulan Mei tahun 2013. Penelitian disusun dalam rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktorial dengan dua faktor yakni varietas batang atas (Borneo Prima dan Garut Dataran Rendah) dan konsentrasi BAP (0, 5, 10, 15 ppm), diulang 3 kali sehingga terdapat 24 unit percobaan. Data hasil percobaan dianalisis secara statistika dengan uji F pada taraf nyata 5% dan dilanjutkan dengan uji lanjutan DMRT pada taraf nyata 5% untuk nilai yang berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP dengan konsentrasi rendah pada dua varietas batang atas jeruk keprok tidak memberikan hasil yang berbeda nyata pada peubah keberhasilan okulasi dan pertumbuhan tunas tanaman.
Kata kunci: batang atas, batang bawah, nutrisi, sitokinin, tunas