Multiplikasi Tunas dan Aklimatisasi Tiga Varietas Pisang: Raja Nangka, Kepok, dan Mas

  • Sholeh Avivi
  • Soetilah Hardjo Soedarmo
  • Priyanto Andi Prasetyo

Abstract

ABSTRACT

Raja  Nangka,  Kepok,  and  Mas  are  local  popular  cultivar  of  banana  in Indonesia.  Mass propagation is needed for extended area of planting. The aims of this research was to determine the optimum  concentration  of  plant  growth regulator  for  planlet  regeneration.  The  research  was conducted at Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, University of Jember.  We used three stages regeneration process: multiplication, rooting, and acclimatization. The multiplication stage was arranged in factorial experiment in a  completely  randomized  design with five replications. The first factor was kinetin concentration (3.5  ppm, 4.0  ppm, 4.5 ppm, 5.0 ppm, 5.5  ppm,  and 6.0 ppm) and the second factor was kind of banana (Raja Nangka, Kepok, and Mas). The rooting stage was also  arranged in factorial   completely  randomized design with five replication s  with the first factor was NAAconcentration  (0, 0.5, 1.0, and 1.5 ppm)  and the second factor was kind of banana. The result showedthat the best kinetin concentration on the multipliction stage was 5.0 ppm (the number of shoot 2.6). Raja  Nangka variety gave the highest number of shoot (2.7 shoot per  explant). The best concentration  atrooting stage was 0.5 ppm NAA which gave the number of root 7.5 and 3.2 cm  in  length. Most of planlet (90%) could be acclimatized on acclimatization media.

Key words: acclimatization, kinetin, multiplicatin, NAA

ABSTRAK

Pisang Raja Nangka,  Kepok, dan  Mas  merupakan jenis pisang lokal yang terdapat di Indonesia dan digemari mas yarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi zat pengatur tumbuh yang sesuai untuk regenerasi hingga menghasilkan planlet. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian terdiri ata s 3 tahap yaitu tahap m ultiplikasi tunas, tahap per akaran dan tahap aklimatisasi. Tahap multiplikasi  dilakukan  dengan  Rancangan  Acak  Lengkap faktorial  dengan  2  faktor.   Faktor  pertama  adalah konsentrasi  kinetin (3. 5 ppm ,   4. 0   ppm ,  4.5   ppm , 5.0   ppm , 5. 5   ppm ,  dan 6. 0 ppm) dan faktor kedua adalah jenis pisang ( Raja Nangka, Kepok, dan Mas) . Pada  tahap perakaran tunas hasil multiplikasi digunakan  Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan dua  faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi  NAA (0  ppm , 0.5 ppm , 1.0  ppm , dan  1. 5 ppm) ,   s edangkan  faktor  kedua  adalah  jenis  pisang dengan  taraf  yang  sama.  Ulangan dilakukan 5 kali. Uji lanjut dilakukan dengan uji Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kinetin terbaik diperoleh pada perlakuan  5. 0   ppm   (rata - rata  ju mlah  tunas 2.6). Jenis  pisang  Raja  Nangka  memberikan  rata- rata  ju mlah  tunas tertinggi sebanyak 2. 7 tunas  per - eksplan. Pada tahap perakaran, panjang akar opt imal diperoleh pada perlakuan 0. 5 ppm  NAA,  dengan  rata - rata  panjang akar  3. 2  cm  dengan  jumlah  akar  rata - rata  sebanyak   7. 5   buah . Tingkat keberhasilan aklimatisasi mencapai hingga 90%.

Kata kunci: aklimatisasi, kinetin, multiplikasi, NAA

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2015-06-24
How to Cite
AviviS., Hardjo SoedarmoS., & Andi PrasetyoP. (2015). Multiplikasi Tunas dan Aklimatisasi Tiga Varietas Pisang: Raja Nangka, Kepok, dan Mas. Jurnal Hortikultura Indonesia, 4(2), 83-89. https://doi.org/10.29244/jhi.4.2.83-89