Induksi Kalus Tiga Kultivar Lili dari Petal Bunga pada Beberapa Jenis Media
Abstract
ABSTRACT
Lilium is usually propagated vegetatively by using bulb scales or bulbs. Based on the totipotency ability of every parts of plant, it is possible to regenerate them into plantlets. The objective of the experiment was to find out micropropagation technique of lily by using petal of three cultivars of liliumas explants. Different stages of developing flower buds was used in this research. The best medium for callus induction was Murashige & Skoog (MS) + 0.3 mg l-1TDZ. The stage of flower bud development D2 (diameter flower bud was 2.15 cm and 7 cm in length) of ‘Frutty Pink’ cultivar was more responsiveon callus induction media than other cultivars (‘Sorbon’ and ‘Purple Diamond’).
Key words: TDZ (thidiazuron),lilium, callus induction, flower, explant.
ABSTRAK
Lilium biasanya diperbanyak secara vegetatif dengan umbi sisik atau bulb. Berdasarkan pada kemampuan totipotensi dari setiap bagian tanaman, dimungkinkan untuk meregenerasikan tanaman dari berbagai bagian tanaman menjadi planlet. Tujuan percobaan adalah menemukan teknik mikropropagasi lili menggunakan petal tiga kultivar lili sebagai eksplan. Stadia perkembangan bunga yang berbeda digunakan dalam penelitian ini. Media yang terbaik untuk induksi kalus adalah media Murashige & Skoog (MS) +0.3 mg l-1TDZ. Stadia perkembangan tunas bunga D2 dengan diametertunas bunga 2.15 cm dan panjang bunga 7 cm dari kultivar ‘Frutty Pink’ lebih responsif dalam induksi kalus dibanding kultivar lainnya (‘Sorbon’ dan ‘Purple Diamond’).
Kata kunci: TDZ (thidiazuron), Lilium, induksi kalus, bunga, eksplan.