Pengaruh Varietas dan Paket Pemupukan pada Fase Produktif terhadap Kualitas Melon (Cucumis melo L.) di Quartzipsamments
Abstract
ABSTRACT
Melon (Cucumis melo L.), one of the high-value fruits, has been started to expand by farmers but the heterogeneity in quality may constrain the development. This study aimed to improve the quality of melon in quartz-sand soil (Quartzipsamments). A field experiment based on the split-plot design was conducted on April to June 2016 in Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province, using two factors comprising melon varieties and on-productive-stage fertilization. The varieties consist of Rio F1 (V1), Action 434 F1 (V2), Madesta F1 (V3), Dewo F1 (V4), Gracia F1 (V5), and Okasa F1 (V6). While four fertilization packages which have different dosage on each were tested, including control (P0), low (P2), medium (P3), and high (P3). The result indicated that either varieties or fertilizing significantly affected growth, yield, and the quality of melon. There was a significant interaction between varieties and fertilizing toward yield and quality. Madesta F1 is the only varieties which showed positive response along with increasing fertilizer dosage, and the highest weight (4.55 kg) occurred on the high fertilizing level (P3). While in regard to sweetness level, Rio F1 showed a positive response until medium fertilizing dosage (P2) and resulted in the highest sweetness level by 13.05 oBrix but decreased on the higher dosage (P3). The fruit weight slightly-negative correlated with total sweetness level where the increase in weight may reduce the sweetness level.
Keywords: lowland, quartz sand, sweetness level
ABSTRAK
Melon (Cucumis melo L.) sebagai salah satu komoditas bernilai ekonomis tinggi mulai dikembangkan banyak petani, namun terkendala dengan kualitas buah yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu buah melon di tanah pasir kuarsa (Quartzipsamment). Percobaan lapangan dengan Rancangan Petak Terbagi dilakukan pada bulan April hingga Juni 2016 di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, dengan menggunakan dua faktor, yaitu varietas dan dosis pemupukan pada fase produktif. Faktor varietas terdiri atas: Rio F1 (V1), Action 434 F1 (V2), Madesta F1 (V3), Dewo F1 (V4), Gracia F1 (V5), dan Okasa F1 (V6). Sedangkan faktor pemupukan pada fase produktif terdiri atas: kontrol (P0), rendah (P2), sedang (P3), dan tinggi (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor varietas maupun pemupukan berpengaruh terhadap peubah pertumbuhan, hasil, maupun kualitas. Terdapat interaksi yang nyata antara varietas dan pemupukan terhadap peubah hasil maupun kualitas buah. Madesta F1 adalah satu-satunya varietas yang menunjukkan respon positif dengan meningkatnya dosis pemupukan, dengan bobot buah tertinggi sebesar 4.55 kg dicapai pada perlakuan dosis tinggi (P3). Untuk kemanisan buah, varietas Rio F1 menunjukan respon positif dengan adanya peningkatan dosis hingga dosis sedang (P2) dengan nilai kemanisan tertinggi di antara yang lain (13.05 oBrix), namun menurun pada dosis yang lebih tinggi (P3). Bobot buah berkorelasi negatif yang tidak terlalu erat dengan tingkat kemanisan total buah, semakin tinggi bobot cenderung menurunkan tingkat kemanisan buah.
Kata kunci: dataran rendah, pasir kuarsa, tingkat kemanisan