Komoditas Unggulan dan Daya Saing Sektor Pertanian Kabupaten Tanah Datar

Main Article Content

Marisa Nurmayenti
Syahrial Syahrial
Alvindo Dermawan

Abstract

The agricultural sector has an important role in economic development. Determination of superior commodities in an area is the first step of development based on the concept of comparative and competitive advantage. This study aims to (1) analyze the leading commodities in Tanah Datar Regency (2) analyze the competitiveness of the leading commodities in Tanah Datar Regency (3) analyze the specialization and localization of superior commodities in Tanah Datar Regency. This research uses Location Quotient analysis, Dynamic Location Quotient, Shift Share Analysis, Specialization Quotient and Localization Quotient. The data used are secondary data, namely the production of the food crop sub-sector, horticulture sub-sector, and plantation sub-sector from 2016 to 2020. The results of the analysis show that (1) the percentage of agricultural sector commodities that are superior in Tanah Datar Regency is 40 percent, with the percentage of potential future superior commodities in Tanah Datar Regency is 63 percent (2) the percentage of competitive superior commodities in Tanah Datar Regency is 47 percent (3) the percentage of specialization and localization of superior commodities is 21 percent. From the results of the analysis, it is hoped that the government will direct the development of the agricultural sector with a focus on efforts to increase productivity, develop, and socialize superior agricultural commodities.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
NurmayentiM., SyahrialS., & DermawanA. (2023). Komoditas Unggulan dan Daya Saing Sektor Pertanian Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 11(2), 277-286. https://doi.org/10.29244/jai.2023.11.2.277-286
Section
Articles
Author Biography

Syahrial Syahrial, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tamansiswa

Jl. Taman Siswa No. 09 Alai Parak Kopi, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia

References

Absyari NH. (2020). Analisis Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian dalam Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Kabupaten Bondowoso Tahun 2014-2017.

Alhowaish AK.(2015). Location Quotient Technique and Economy Analysis of Regions: Tabuk Province of Saudi Arabiaasa Case Study. International Journal of Science and Research (IJSR),4(12),1756-1761.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Datar. (2021). Tanah Datar dalam Angka 2021.

Charles F, Suyatno A, dan Y. H. (2018). Penentuan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian di Kabupaten Landak. Jurnal Agribisnis.

Handayani E, Shaleh K, dan P. EL. (2016). Identifikasi Potensi Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Tanaman Pangan. Jurnal Ilmiah Pertanian (JIPERTA),1(2),106-111.

Irmayadi, A., Yurisinthae, E., & Suyatno, A. (2016). Analisis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kabupaten Mempawah. Jurnal Social Economic of Agriculture, 5(1), 39-48.

Jafar, R., dan Meilvidiri, W., (2021). Analisa Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), dan Klasifikasi Carvalho dalam menentukan Potensi Ekonomi Kabupaten Takalar. Journal of Regional Economics, 2(03), 29-39.

Khairad, F., Noer, M., & Refdinal, M. (2020). Analisis Wilayah Sentra Produksi Komoditas Unggulan Pada Subsektor Tanaman Pangan dan Tanaman Hortikultura di Kabupaten Agam. Agrifo, 5(1).

Khairizal dan Vaulina S. (2016). Identifikasi Komoditi Unggulan Pada Sektor Pertanian di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Jurnal Agribisnis, 18(1).

Mujiburrahmad, Marsudi E, Hakim L, dan H. F. (2021). Analisis Komoditi Unggulan Sektor Pertanian di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 17(1),19-26.

Namah, C.N., dan Medah, M.S., (2018). Pendekatan Location Quotient (LQ) Komoditas Unggulan Tanaman Pangan, Sayuran, dan Buah-buahan di Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur. Panthner, 23(2),799-809.

Nurfani HD, Dewanti AN, dan S. D. (2020). Penentuan Kecamatan Basis Komoditas Padi Menggunakan Analisis LQ dan DLQ di Kabupaten Kuita Kartenagara. Jurnal Penelitian Pertanian Terpadu, 20(3),183-190).

Oksatriandhi B dan Santoso EB. (2014). Identifikasi komoditas unggulan di kawasan agropolitan kabupaten Pasaman. Jurnal Teknik Pomits, 3(1).

Rahmadani G dan Yulhendri Y. (2019). Analisis Komoditi Unggulan di Kabupaten Solok. Jurnal Ecogen, 2(3),472-482.

Ropingi dan Sudartono. (2018). Pembangunan wilayah kecamatan berbasis komoditas pertanian di Kabupaten Gunung kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 4(2).

Ropingi dan Sudartono. (2020). Pembangunan Wilayah Kecamatan Berbasis Komoditas Pertanian di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 4(2),12.

Saragih JR, Siburian A, Harmain U, dan P. T. (2021). Komoditas Unggulan dan Potensial Sektor Pertanian Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Agricultural Journal, 4(1),51-62.

Setiawati AR, Sitorus SR, dan W. W. (2016). Perencanaan Penggunaan Lahan Komoditas Unggulan Perkebunan di Kabupaten Tanah Datar. Tataloka, 18(3),131-140.

Sihombing FN. (2018). Identifikasi Pangan Unggulan di Kota Medan: Location Quotient dan Dynamic Location Quotient. Jurnal Pembangunan Perkotaan, 6(2), 91–94.

Sjafrizal. (2012). Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. PT Raja Grafindo Persada.

Sjafrizal. (2014). Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Era Otonomi. Rajawali Pers.

Suryani N, Budiman C, dan H. R. (2019). Pemetaan Komoditi Unggulan Sektor Pertanian di Provinsi Sumatera Barat. Journal Of Socio Economic On Tripical Agriculture, 1(2), 120–129.

Syafruddin RF, Sari DP, dan K. M. (2018). Penentuan Komoditas Unggulan dan Struktur Komoditas Hortikultura di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa Berdasarkan Location Quotient (LQ) dan Klassen Typology (KT). Jurnal Galung Tropika, 7(1), 22–32.

Syahrial dan Herman W. (2019). Komoditi Pangan (Padi, Jagung, dan Kedelei) Unggulan Daerah Kota di Provinsi Sumatera Barat. Tataloka, 21(3), 537–543.

Wilis R. (2015). Persebaran Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kabupaten Tanah Datar. 4(1).