Faktor-Faktor yang Memengaruhi Petani Bawang Putih Menggunakan Kredit Usaha Rakyat di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur

Factors Influencing Micro KUR Adoption (Case Study: Garlic Farmers in Sembalun District, East Lombok Regency)

  • Dhia Adelia Amna Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia
  • Arini Hardjanto Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia
  • Adi Hadianto Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia
Keywords: binary logistic regression; descriptive analysis; micro credit mechanism;

Abstract

Daerah sentra bawang putih di Indonesiasalah satunyaberadadi Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.Produktivitas bawang putih yang tinggi di Kecamatan Sembalun tidak diimbangi dengan harga input usahatani yang stabil dan harga jual yang menguntungkan, sehingga memengaruhi pendapatan petani dan ketersediaan modal. Salah satu alternatif tambahan modal usahatani yangtersedia bagipetani bawang putih di Kecamatan Sembalun adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. Berdasarkanhaltersebut penelitian ini bertujuanuntuk(1) mengidentifikasi prosedurKUR Mikro kepada petani bawang putihdi Kecamatan Sembalun,(2)menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani bawang putihdi Kecamatan Sembalun menggunakan KUR Mikro.Penelitian ini menggunakanmetode analisis deskriptifdananalisis regresi logistik biner dengan metode logit. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penelitian ini menunjukkanbahwa terdapat dua tahapan yang perlu dilalui petani calon nasabah untuk dapat mengajukanKURMikroyaitu pemenuhan kelengkapan berkas dan pengajuan berkas permohonan KUR Mikro.Hasil analisis regresilogistik memperlihatkanfaktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani bawang putih menggunakan KUR Mikro adalah usia, luas lahan, lama usahatani, pendapatan, frekuensi KUR Mikro dan keikutsertaan kelompok tani.

The Sembalun district serves as a primary center for garlic production in Indonesia. Despite the high productivity of garlic, the area faces challenges related to unstable farm input prices and fluctuating selling prices. This volatility significantly impacts farmers' incomes and the availability of capital for subsequent farming seasons. To address this issue, some garlic farmers in Sembalun district opt for microcredit financing as an additional farm capital source. This study aims to (1) Identify the microcredit distribution procedures for garlic farmers in Sembalun district. Analyze the influencing factors behind garlic farmers' decisions to utilize microcredit. The research uses descriptive analysis methods and binary logistic regression analysis employing the logit method. Findings reveal a two-stage process for prospective customers to apply for microcredit financing, involving complete file fulfillment and submission of microcredit application files. Regression analysis results indicate that significant factors influencing garlic farmers' decisions to use microcredit include age, land area, years of farming experience, income, frequency of microcredit usage, and participation in farmer groups.

References

Astuti, S. P. (2019). Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang memengaruhi petani ubi kayu mengajukan Kredit Usaha Rakyat (studi kasus: Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan, Lampung). Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

BPPP-KEMENTAN [Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian]. (2018). Panduan Budidaya Bawang Putih. Ed ke-1. Malang: BPPP-KEMENTAN.

BPS [Badan Pusat Statistik]. (2022). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2022. Jakarta: Badan Pusat Statistik. [diakses 2022 Sep 1]. https:// bps.go.id/

BPS NTB [Badan Pusat Statistik] Provinsi Nusa Tenggara Barat . (2022). Luas Panen Tanaman Sayuran (Ton). [diakses 2022 Okt 31]. https:// ntb.bps.go.id/

DPP [Dinas Pertanian dan Perkebunan] Provinsi Nusa Tenggara Barat. (2022). Data Produksi Tanaman Hortikultura di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2021. Mataram: DPP Provinsi Nusa Tenggara Barat

Fauziyah, S. (2018). Faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani dalam menggunakan benih kentang bersertifikat (studi kasus: Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat). Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Gujarati. (2006). Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.

Harlan, J. (2018). Analisis Regresi Logistik. Jakarta: Gunadarma Pr.

Iski, N., Kusnadi, N., & Harianto, H. (2016). Pengaruh Kredit terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 13(2), 132-132.

Ispriyanti, D., Nurmalasari, R., & Sudarno. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menggunakan Metode Regresi Logistik Ordinal dan Regresi Probit Ordinal. Jurnal Gaussian. 6(1): 111-120.

Kementan [Kementerian Pertanian]. (2013). Handbook Pedoman Teknis Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sektor Pertanian Skema Kredit Pola Penjaminan [internet] [diunduh pada 9 Desember 2020]. Tersedia pada: http://www.psp.pertanian.go.id/.

Kotimah, M., & Wulandari, S. (2014). Model Regresi Logistik Biner Stratifikasi pada Partisipasi Ekonomi Perempuan di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 3(1) : 2337-3520.

Lubis, A., & Rachmina, D. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi dan Pengembalian Kredit Usaha Rakyat. Forum Agribisnis. 1(2):112-131.

Maghfirah, L. Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemilihan Usahatani Padi Pandanwangi dan Non-Pandanwangi (Studi Kasus: Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur).

Mulyarto, E.P. (2009). Faktor-faktor yang memengaruhi realisasi Kredit Usaha Rakyat di Bank Rakyat Indonesia unit Leuwiliang Kabupaten Bogor. Skripsi . Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Murty, B.D., Domai, T., & Riyanto. (2016). Implementasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. J-PAL. 7(2):134−142.

Rahman, Z. (2021). Analisis Pemasaran TBS Petani Swadaya di Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).

Setiawan, L.H., Khosyati, M.A., Nazira, N., Shara, S., Hidayati, B.W., & Suprehatin, S. (2022). Willingness petani menanam bawang putih: bukti dari Kecamatan Sembalun, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 22(2):111−122. doi:10.25181/ippt.v22i2.2419 (2022).

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Wati, D. R. (2015). Akses kredit mikro pada petani padi organik di Kabupaten Bogor. Agribusiness Journal, 9(2), 97-110.

Widhiyanto, I. (2017). Pengaruh Literasi Keuangan, Aksesibilitas Kredit Ketahanan Pangan dan Energi, dan Dampaknya pada Kinerja Usahatani Padi di Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Thesis . Bogor: Institut Pertanian Bogor

Zakki, N., & Sayyida, S. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dan kesejahteraan petani garam rakyat kawasan pesisir Kalianget. PERFORMANCE: Jurnal Bisnis & Akuntansi, 6(1), 66-85.

Published
2023-06-30
How to Cite
Adelia AmnaD., HardjantoA., & HadiantoA. (2023). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Petani Bawang Putih Menggunakan Kredit Usaha Rakyat di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur: Factors Influencing Micro KUR Adoption (Case Study: Garlic Farmers in Sembalun District, East Lombok Regency). Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics, 2(1), 37-52. https://doi.org/10.29244/ijaree.v2i1.50775
Section
Articles