Analisis Fluktuasi Harga Pangan di Kota Bogor

Analysis of Food Price Fluctuations in the City of Bogor

  • Rizal Bahtiar Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia
  • Fitria Dewi Raswatie Department of Resource and Environmental Economics, Faculty of Economics and Management, IPB University, Indonesia
Keywords: beef; chicken; inflation; rice; soybean

Abstract

Sistem perdagangan pangan dunia menyebabkan produk pangan di dalam negeri sulit dikendalikansebagai akibat transmisi dari situasi harga internasional. Berbagai permasalahan di dalam negeri seperti produksi dan distribusi menyebabkan harga pangan seperti beras, kedelai, daging ayam, cabai dan bawang merah berfluktuasi. Pemerintah daerah termasuk Kota Bogor memiliki peran penting dalam menjaga dan meredam fluktuasi harga yang terjadi khususnya kebutuhan pangan masyarakat. Pemerintah daerah mempunyai peran yang sangat strategis dalam pengelolaan fluktuasi harga, terutama dalam manajemen pasokan barang dengan memadukan kebijakan fiskal daerah, pusat, dan kebijakan moneter. Hampir semua komoditas pangan mengalami tekanan harga luar biasa saat terjadi panen raya. Ironisnya, kita tidak berdaya menahan harga komoditas pangan saat pasokan dalam negeri menurun. Penelitian ini memberi gambaran bagaimana pola perubahan harga pangan yang terjadi seiring dengan perubahan kapasitas produksi, musiman, kenaikan permintaan, dan juga momen-momen tertentu atau peristiwa lainnya. Analisa fluktuasi harga pangan dilakukan dengan menghitung tren harga MoM (Dari Bulan ke Bulan) dan membandingkan harga rata-rata dengan harga modus pada tahun tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga pangan adalah pasokan komoditas, kenaikan biaya input produksi, peningkatan permintaan komoditas, kondisi cuaca di lokasi produksi pertanian, adanya kebijakan pembatasan impor, dan permintaan di tingkat internasional. Dari struktur biaya pembentuk harga, biaya penyusutan dan biaya transaksi dapat diturunkan sehingga menjadi lebih efisien. Kebijakan utama yang dapat dilakukan dalam mengatasi kenaikan harga pangan adalah dengan memperluas tupoksi Perumda Pasar Pakuan Jaya untuk dapat melakukan pengendalian harga pangan melalui operasi pasar, penyediaan stok komoditas

World food trade makes it challenging to control domestic food products due to the influence of international price trends. Various issues within the country, including production and distribution, lead to fluctuations in the prices of essential food items such as rice, soybeans, chicken meat, chili, and shallots. Local governments, including the City of Bogor, play a vital role in managing price fluctuations, primarily through coordinating regional, central, and monetary policies to ensure a stable supply of goods—most food commodities experience price pressure during harvest seasons. Unfortunately, controlling food prices becomes difficult when domestic supply decreases. This study provides an overview of the patterns of food price changes, considering variations in production capacity, seasonality, increased demand, and other specific events. The analysis involves calculating the Month-to-Month (MoM) price trends and comparing the average price with the model price for each year. The results indicate that fluctuations in food prices are influenced by factors such as commodity supply, rising production input costs, increased demand for commodities, weather conditions at agricultural production sites, import restrictions, and international markets. By optimizing cost structures in price formation, it is possible to reduce depreciation costs and transaction costs for increased efficiency. One key policy to address rising food prices is expanding the functions of Perumda Pasar Pakuan Jaya to include market operations and the management of commodity stocks, enabling better control over food prices.

References

Hanafiah, A. M., Saefuddin, D. A., & Warsito, A. A. (1983). Tata Niaga hasil perikanan.

Hasanah, FN. 2014. Dampak fluktuasi harga pangan hewani asal ternak terhadap inflasi di Kabupaten Bogor. [skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ilham, N. (2009). Kelangkaan produksi daging: indikasi dan implikasi kebijakannya. Analisis Kebijakan Pertanian, 7(1), 43-63.

Irawan, B. (2007). Fluktuasi harga, transmisi harga, dan marjin pemasaran sayuran dan buah. Analisis Kebijakan Pertanian, 5(4), 358-373.

Irawati, D. J., Wibowo, R. P., & Ayu, S. F. (2019, May). The impact of fluctuation of the price of food commodity on inflation in North Sumatera Province. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 260, No. 1, p. 012016). IOP Publishing.

OECD/FAO (2020), OECD-FAO Agricultural Outlook 2020-2029, OECD Publishing, Paris/FAO, Rome, https://doi.org/10.1787/1112c23b-en.

Rahmi, E., & Arif, B. (2012). Analisis transmisi harga jagung sebagai bahan pakan ternak ayam ras di Sumatera Barat. Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science), 14(2), 343-348.

SetiawanA. F., & HadiantoA. (2014). Fluktuasi Harga Komoditas Pangan Dan Dampaknya Terhadap Inflasi Di Provinsi Banten. Journal of Agriculture, Resource and Environmental Economics, 1(2), 81-97. https://doi.org/10.29244/jaree.v1i2.11804

Tomek, W. G., & Robinson, K. L. (1990). Agricultural Product Prices, Cornell University Press. Ithaca and London.

Published
2022-12-31
How to Cite
BahtiarR., & RaswatieF. D. (2022). Analisis Fluktuasi Harga Pangan di Kota Bogor: Analysis of Food Price Fluctuations in the City of Bogor. Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics, 1(2), 70-81. https://doi.org/10.29244/ijaree.v1i2.42020