MICROPLASTIC THREATS IN THE CULTURED OF SANDFISH (Holothuria scabra): A CASE STUDY OF PASAR ISLAND, BANDAR LAMPUNG

  • Hera Ledy Melindo Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK IPB University
  • Etty Riani Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK IPB University
  • Metti Wiradika Charolyna Sinambela Sekolah Bisnis, IPB University
Kata Kunci: Ikan pelagis, Laju eksploitasi, Laju pertumbuhan

Abstrak

Stok ikan pelagis kecil merupakan stok ikan yang paling tinggi dan paling banyak ditangkap untukย  konsumsi masyarakat Indonesia. Ikan pelagis umumnya hidup di perairan dangkal dan membentuk kawanan yang bertindak sebagai konsumen perantara dalam rantai makanan (antara produsen dan ikan yang lebih besar), sehingga memerlukan tindakan perlindungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan pemanfaatan ikan pelagis di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pengambilan sampel ikan menggunakan kajian pustaka informasi data dari nelayan dan pelaku ekonomi lainnya yang memanfaatkan ekosistem ikan pelagis. Ikan pepetek diperkirakan akan mati lebih awal dari ikan tongkol karena ikan pepetek mencapai panjang tubuh asimtotik lebih awal dari ikan tongkol dengan faktor pertumbuhan rendah dalam hasil penelitian dengan tingkat pertumbuhan tinggi. Pepetek, kurisi, kuniran, tongkol dan tembang memiliki tingkat eksploitasi yang sangat rendah di bawah 50%. Untuk ikan kembung, tingkat pemulihannya adalah 70,85%. Artinya, rata-rata tangkapan yang terjadi di perairan Indramayu tidak melebihi batas optimal 50% sehingga tidak terjadi penangkapan berlebih.

Unduh

Download data is not yet available.

Referensi

[Direktorat Jendral Perikanan]. 1996. Buku pedoman pengenalan sumber perikanan laut. Jakarta (ID): Ditjen Perikanan Departemen Pertanian.

Effendie MI. 2002. Biologi Perikanan Bagian I, Studi Natural Histori. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Gayanilo, F.C.Jr., Sparre, P. & Pauly, D. 1994. The FAO-ICLARM Stock assessment tools (FISAT) user guide. FAO Computerized Information Series (Fisheries), FAO, Rome. 7: 186.

Gulland, J.A. 1971. The Fish Resources of the Ocean. England (UK): Surrey, Fishing News Books Ltd.

____________. 1983. Fish Stock Assessment: Manual of Basic Method, 1 FAO/Wiley Series on Food and Agricultural. New York (US): Wiley and Sons Inter-science.

King, M. 1995. Fishery Biology, Assessment, and Management. London (UK): Fishing News Books.

Merta, I.G.S., Subhat, N. & Widodo, J. 1998. Sumberdaya Perikanan Pelagis Kecil. Di dalam: Widodo J, Kiagus AZ, Bambang EP, Tampubolon GH, Nursali N, Djamali A, editor. Potensi dan Penyebaran Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Jakarta (ID): LIPI.

Pauly, D. 1980. On the relationships between natural mortality, growth parameter, and mean environmental. Jurnal Penelitian Perikanan lndonesia. 39(2): 175-192.

_________. 1982. Studying single species dynamics in multispecies context, theory and management of tropical fisheries. In D Pauly and GI Murphy (eds). ICLARM Conference Proceeding 9. 33-70.

_________.1984. Fish population dynamics in tropical waters: a manual for use with programmable calculators. ICLARM Stud Rev. 8: 325.

Sparre, P. & Venema, S.C. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Terjemahan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta (ID): Buku Manual I.

Uktolseja, J., Purwasasmita, R., Susanto, K. & Sulistiadji, A.B. 1998. Sumber daya ikan pelagis besar. Dalam: Widodo J. 1998. Potensi dan penyebaran sumber daya ikan laut di perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumber Daya Ikan Laut-LIPI. 251.

Diterbitkan
2022-12-15