DESAIN LANSKAP MANGROVE TERPADU DAN MITIGASI RISIKO BENCANA PESISIR

  • Wasissa Titi Ilhami aPusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) LPPM IPB University, Jl. Raya Pajajaran No. 1 Baranangsiang, Bogor, 16127, Indonesia
  • Yoppie Christian Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) LPPM IPB University, Jl. Raya Pajajaran No. 1 Baranangsiang, Bogor, 16127, Indonesia
  • Andy Affandy Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) LPPM IPB University, Jl. Raya Pajajaran No. 1 Baranangsiang, Bogor, 16127, Indonesia
Kata Kunci: desain lanskap, pengelolaan lanskap terpadu, mitigasi bencana, mangrove, pesisir

Abstrak

Paper ini menghasilkan sebuah konsep keterpaduan antara upaya rehabilitasi mangrove dengan wisata
edukasi sebagai solusi inovatif dalam mitigasi bencana di Sei Pakning dalam kacamata arsitektur lanskap.
Lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah di Pangkalan Jambi yang kondisinya sudah terdapat
“Mangrove Education Center (MEC)”. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pengelolaan lanskap yang
terintegrasi dengan memperhatikan tiga kepentingan yakni perlindungan ekologis, pelestarian
keanekaragaman hayati dan pemanfaatan ekonomi. Melalui tahapan inventarisasi, analisis, sintesis,
konseptualisasi dan perencanaan wisata berbasis sumber daya tempatan, ketiga kepentingan dalam
pemanfaatan hutan mangrove dapat diwujudkan. Aspek perlindungan ekologi dilakukan dengan penetapan
batas-batas kelola. Aspek pelestarian keanekaragaman hayati dilakukan dengan pengayaaan jenis melalui
pembibitan mangrove serta pendidikan lingkungan kepada publik. Sementara itu, pada aspek pemanfaatan
ekonomi, dilakukan ujicobabudidaya ikan nila salin dengan pola wanamina. Aspek lain yang diintegrasikan
adalah upaya mitigasi bencana pesisir dengan pembuatan “Hybrid Engineering” atau modifikasi struktur
Alat Pemecah Ombak (APO) sederhana. Aspek pemberdayaan institusional juga tidak dilepaskan dari
desain agar tingkat kemanfaatan bagi masyarakat dapat tercapai. Sebagai kesimpulan, desain lanskap hutan
mangrove Pangkalan Jambi dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam penataan kawasan
secara berkelanjutan karena telah memadukan banyak kepentingan tanpa harus saling mengganggu.
Kata Kunci: desain lanskap, Pengelolaan lanskap terpadu, Mitigasi bencana, Mangrove, Pesisir

Unduh

Download data is not yet available.

Referensi

Agardy,T. andAlder,J. 2005. Coastal System. In-Hassan, R., Scholes, R., Ash, N. Ecosystems and Human Well-being: Current State and Trends, Volume 1. Millennium Ecosystem Assessment. Washington, Covelo, London:Island Press.

Angelevska-Najdeska,K. andRakicevic,G. 2012. Planning of sustainable tourism development. Procedia-Social and Behavioral Sciences.44:210-220.

Christian,Y., Budiman,M.K.,Purwanto,W. andDamar,A. 2021. Supporting community-based mangrove forest management as Essential Ecosystem Area in Sungai Pakning, Riau. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science.744: 012007.

[Dit. BPEE] Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial. 2019. Kebijakan Konservasi Mangrove dalam Kerangka Ekosistem Esensial. Paparan Direktorat BPEE-Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK di Purwokerto, 19 Agustus 2019. Jakarta: BPEE.

[BAPPENAS] Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2016. Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2015-2020. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Higginbottom,T.P., Collar,N.J., Symeonakis,E. andMarsden,S.J. 2019. Deforestation dynamics in an endemic-rich mountain system: Conservation successes and challenges in West Java 1990-2015. Biological Conservation.229:152-159.

Hobbs,R.J., Saunders,D.A. andArnold,G.W. 1993. Integrated Landscape Ecology: A Western Australian Perspective. CSIRO, Division of Wildlife & Ecology, LMB 4, PO Midland, WA 6056, Australia. Biological Conservation.64:231-238.

Inskeep,E. 1991. Tourism Planning: An integrated and sustainable development approach. New York:Van Nosttrand Reinhold.

Istomo,K.C. andNaibaho,B.D. 2017. Biomass potential on several mangrove planting models in Java Island, Indonesia. AACL Bioflux. 10(4): 754-767.

[KeSEMaT] Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur.2017.The Analysis of vegetation, carbon storage and mangrove mapping. Bengkalis:KeSEMaT dan PT. Pertamina (Persero) RU II Kilang Sungai Pakning.

[PKSPL] Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan.2019.Monitoring and Evaluation Report on Mangrove Development of Mangrove Education Center (MEC) of Pangkalan Jambi Year 2019. Bogor:PKSPL IPB and Pertamina RU II Dumai-Sungai Pakning Field.

Prasetyo,L.B. 2017. Pendekatan Ekologi Lanskap untuk Konservasi Biodiversitas. Bogor:Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Prawijaya,D.S., Haryanto, andHidayat,R. 2020. Permata Hijau Pesisir Gambut: Perjalanan Mangrove Education Center Desa Pangkalan Jambi menjadi Pusat Pembelajaran Mangrove di Riau.Surakarta:CV Arjuna Karya.

Reed,J., van Vianen, Barlow, J. andSunderland,T. 2017. Have integrated landscape approaches reconciled societal and environmental issues in the tropics? Land Use Policy.63:481-492.

Sayer,J., Sunderland,T., Ghazoul,J., Pfund,J., Shelf,D., Meijaard,E., Venter, M.,Boedhihartono,A.K., Day, M.,Garda, C,, van Oosten, C. andBuck, L.E. 2013. Ten Principles for a landscape approach to reconciling agriculture, conservation, and other competing land uses. PNAS.110(21): 8349-8356.

Susanto,I. 2016. Perencanaan pembangunan pariwisata di daerah (studi pelaksanaan program padaDinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik.2(3):1-9.

ValielaI, JL Bowen, JK York. 2001. Mangrove forests: One of the world’s threatened major tropical environments. BioScience.51(10):807–815.

Diterbitkan
2021-05-03