Pengaruh Dosis Pupuk Fosfor dan Kalium terhadap Produksi dan Pertumbuhan Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)
Abstract
Kedelai merupakan salah satu komoditas prioritas yang diupayakan untuk ditingkatkan produksinya guna mengurangi impor. Upaya peningkatan produksi nasional kedelai di antaranya perbaikan teknik budi daya melalui pengaturan pupuk. Pupuk fosfor (P) dan kalium (K) yang merupakan pupuk dasar yang dibutuhkan dalam budi daya kedelai. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi mengenai pengaruh dosis pupuk P dan K terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Sawah Baru dari bulan September hingga Desember 2021. Percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan dua faktor percobaan, yakni dosis pupuk P (0, 50, 100, dan 150 kg SP-36 ha- 1) dan dosis pupuk K (0, 100, dan 150 kg KCl ha-1). Varietas yang digunakan adalah Anjasmoro. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk P mempercepat umur panen serta menaikkan indeks luas daun, nilai kehijauan daun fase R1, bobot kering tajuk, laju pertumbuhan tanaman fase R5−R8, bobot biji per tanaman, bobot ubinan, dan potensi hasil kedelai. Dosis 150 kg SP-36 ha-1 menghasilkan bobot biji per tanaman, bobot ubinan, dan potensi hasil tertinggi dibanding dosis lainnya. Hasil panen perlakuan pupuk P 100 kg SP-36 ha-1 dan 150 kg SP-36 ha-1 melampaui potensi hasil varietas. Pemupukan K memperpanjang fase pengisian polong (R5) dan meningkatkan tinggi tanaman pada 9 MST, bobot kering tajuk, bobot biji per tanaman, bobot 100 butir, bobot ubinan, dan potensi hasil kedelai. Dosis 150 kg KCl ha-1 menghasilkan komponen produksi kedelai tertinggi dibanding dosis lainnya.
Kata kunci: bobot biji, bobot kering tajuk, potensi hasil, umur panen, umur pengisian polong
Downloads
References
Adie, M.M., A. Krisnawati. 2013. Biologi Tanaman Kedelai. Di dalam: Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, K. Husni, editor. Teknik Produksi dan Pengembangan Kedelai. Bogor (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. hlm 45–73.
Aisyah, D.T., S. Kurniatin, Mariam, B. Joy, M. Damayanti, T. Syammusa, N. Nurlaeni, A. Yuniarti, E. Trinurani, Y. Machfud. 2006. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Bandung (ID): RR Print.
Arsyad, D.M., M.M. Adie, H. Kuswantoro. 2013. Perakitan Varietas Unggul Kedelai Spesifik Agroekologi. Di dalam: Sumarno, Suyamto, Widjono, A., Hermanto, Husni, K, editor. Teknik Produksi dan Pengembangan Kedelai. Bogor (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. hlm 205–228.
Atmaja, I.S.F. 2017. Pertumbuhan dan produksi 9 genotipe tanaman kedelai di Kebun Percobaan Pasir Sarongge. [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[BALITKABI] Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. 2011. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang (ID): Departemen Pertanian.
Bandyopadhyay, K.K., A.K. Misra, P.K. Ghosh, K.M. Hati. 2010. Effect of integrated use of farmyard manure and chemical fertilizers on soil physical properties and productivity on soybean. J. Soil and Tillage Research. 110:115–125. https://doi.org/10.1016/j.still.2010.07.007
Bappenas. 2014. Studi Identifikasi Ketahanan Pangan dan Preferensi Konsumen terhadap Konsumsi Bahan Pangan Pokok Kedelai. Jakarta (ID): Bappenas.
[BMKG] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2021. Laporan cuaca Kabupaten Bogor 2021 [internet]. [diacu 2022 Januari 18]. Tersedia dari: http://dataonline.bmkg.go.id/.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi kedelai (ton) 2013-2015 [internet]. [diacu 2020 Maret 16]. Tersedia dari: https://www.bps.go.id/.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Impor kedelai menurut negara asal utama 2010-2019 [internet]. [diacu 2020 Maret 16]. Tersedia dari: https://www.bps.go.id/.
Buckman, H.O., N.C. Brandy. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta (ID): Bhratara Karya Aksara.
De Datta, S.K. 1981. Fertilizer Management for Efficiensies Use in Wetland Rice Soil. Los Banos. Philippines: International Rice Research Institute.
Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta (ID): Akademika Pressindo.
Harnowo, D., J.S. Utomo. 2017. Sejarah, Tugas Pokok, dan Kinerja UPBS Agro Inovasi Akabi. Malang (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi [internet]. [diacu 22 Januari 2022]. Tersedia dari: https://balitkabi.litbang.pertanian.go.id.
Hartatik, W., D. Setyorini, H. Wibowo. 2014. Verifikasi rekomendasi pemupukan P dan K pada tanaman kedelai Lampung Timur. Di dalam: K. Astanto, M.M. Adie, A.A. Rahmianna, Heriyanto, Suharsono, E. Yusnawan, I.K. Tastra, E. Ginting, R. Iswanto, D. Harnowo, editor. Inovasi Teknologi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi untuk Mewujudkan Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi; 2014 Juni 5; Malang. hlm 374–387.
Hasna, N. 2018. Respon pertumbuhan dan produksi enam genotipe kedelai (Glycine max (Linn.) Merrill) terhadap pemberian pupuk kalium. [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Hicks, D.R. 1978. Growth and Development. In: Norman AG, editor. Soybean Physiology, Agronomy and Utilization. NY (US): Academic Press. pp. 17–41. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-521160-4.50007-4
Holmberg, S.A. 1973. Soybeans for cool temperature climates. Agric. Hort. Genet. 31:1–20.
Isiyana. 2016. Adaptasi genotipe tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) dari berbagai negara terhadap kondisi lingkungan tumbuh tropika basah. [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2018. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penguatan Agroekosistem Kedelai. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.
Kumudini, S.V., P.K. Pallikonda, C. Steele C. 2007. Photoperiod and E-genes influence the duration of the reproductive phase in soybean. Crop Science. 47:1510–1517. https://doi.org/10.2135/cropsci2006.10.0662
Kurniawan. S., A. Rasyad, Wardati. 2014. Pengaruh pemberian pupuk fosfor terhadap pertumbuhan beberapa varietas kedelai (Glycine max (L.) Merril). Jom Faperta. 1(2):8–9.
Manshuri, A.G. 2011. Laju pertumbuhan vegetatif dan generatif genotipe kedelai berumur genjah. Pen. Pert. Tan. Pangan. 30(3):204–209.
Mejaya, I.M., A. Krisnawati, H. Kuswantoro. 2010. Identifikasi plasma nutfah kedelai berumur genjah dan berdaya hasil tinggi. Bul. Plasma Nutfah. 16(2):113–117. https://doi.org/10.21082/blpn.v16n2.2010.p113-117
Misbahulzanah, E.H., S. Waluyo, J. Widada. 2014. Kajian sifat fisiologis kultivar kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dan ketergantungannya terhadap mikoriza. Vegetalika. 3(1):45–52.
Nursyamsi, D. 2006. Kebutuhan hara kalium tanaman kedelai di tanah Ultisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. 2(6):71–8.
Pandiangan, D.N., A. Rasyad. 2017. Komponen hasil dan mutu biji beberapa varietas tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) yang ditanam pada empat waktu aplikasi pupuk nitrogen. JOM Faperta. 4(2):1–14.
Poerwanto, R., A.D. Susila. 2014. Teknologi Hortikultura. Bogor (ID): IPB Press.
Prawiranata, W., S. Harran, P. Tjondronegoro. 1988. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Bogor (ID): Departemen Botani Fakultas Pertanian IPB.
Puteri, E.A., Y. Nurmiaty, Agustiansyah. 2014. Pengaruh fosfor dan silika terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill). J. Agrotek Tropika. 2(2):241–245. https://doi.org/10.23960/jat.v2i2.2092
Santana, F.P. 2021. Respon pertumbuhan, fisiologi, dan produksi dua varietas kedelai terhadap dosis N yang berbeda. [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Saptiningsih, E. 2007. Peningkatan produktivitas tanah pasir untuk pertumbuhan tanaman kedelai terhadap inokulasi mikorhiza dan Rhizobium. BIOMA. 9(2):58–61. https://doi.org/10.14710/bioma.9.2.58-61
Singh, G. 2010. The Soybean: Botany, Production, and Uses. London (UK): CPI Antony Rowe.
Sumarno, A.G., Manshuri. 2013. Persyaratan Tumbuh dan Wilayah Produksi Kedelai di Indonesia. Di dalam: Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, H. Kasim, editor. Teknik Produksi dan Pengembangan Kedelai. Bogor (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. hlm 74–103.
Sundari, T., G.W.A. Susanto. 2015. Hubungan sifat morfologis tanaman dengan hasil kedelai. Pen. Per. Tan. Pangan. 34(3): 203–218. https://doi.org/10.21082/jpptp.v34n3.2015.p203-217
Suprapto, H.S. 2004. Bertanam Kedelai. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Suryaningrum, R., E. Purwanto, Sumiyati. 2016. Analisis pertumbuhan beberapa varietas kedelai pada perbedaan intensitas cekaman kekeringan. Agrosains. 18(2):33–37. https://doi.org/10.20961/agsjpa.v18i2.18686
Susanto, G.W.A., T. Sundari. 2010. Pengujian 15 genotipe kedelai pada kondisi intensitas cahaya 50% dan penilaian karakter tanaman berdasarkan fenotipnya. Jurnal Biologi Indonesia. 6(3):459–471.
Sutedjo, M.M. 2002. Pupuk Dan Cara Penggunaan. Jakarta (ID): Rineka Cipta.
Sutedjo. 1994. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta (ID): Rieneka Cipta.
Sutoro, D.N., M. Setyowati. 2008. Hubungan sifat morfologis tanaman dengan hasil kedelai. Penel. Pert. Tan. Pangan. 27(3):185-190.
Taufi, A., A. Wijanarko. 2017. Teknologi Produksi Benih Kedelai. Di dalam: Nugrahaeni, N, A. Taufiq, J.S. Utomo, editor. Teknik Produksi Benih Kedelai: Bunga Rampai. Badan Penelitian Pengembangan Pertanian. Jakarta (ID): IAARD Press. hlm 17–28.
Thoyyibah, S., Sumadi, A. Nuraini. 2014. Pengaruh dosis pupuk fosfat terhadap pertumbuhan, komponen hasil, dan kualitas benih dua varietas kedelai (Glycine max (L.) Merr.) pada Inceptisol Jatinangor. J. Agric. Sci. 1(4):111–121.
Tsalitsan, Z.B. 2017. Pertumbuhan dan produksi sepuluh genotipe kedelai (Glycine max (L.) Merrill) di Tanah Latosol Dramaga Bogor [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Wang, M., Q. Zheng, Q. Shen, S. Guo. 2013. The critical role of potassium in plant stress response. Int. J. Mol. Sci. 14:7370–7390. https://doi.org/10.3390/ijms14047370
Wang, Y., W.H. Wu. 2015. Genetic approaches for improvement of the crop potassium acquisition and utilization efficiency. Curr. Opin. Plant Biol. 25:46–52. https://doi.org/10.1016/j.pbi.2015.04.007
Wibowo, Setyastuti, Purwanti, Rohmanti, Rahbaniyah. 2012. Pertumbuhan dan hasil benih kedelai hitam (Glycine max L. Merr.) malika yang ditanam seccara tumpangsari dengan jagung manis (Zea mays kelompok saccharata). Vegetalika. 2(1):1–10.
Widajati, E., E. Murniati, E.R. Palupi, T. Kartika, M.R. Suhartanto, A. Qadir. 2013. Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. Bogor (ID): IPB Press.
Widiastuti, E., E. Latifah. 2016. Keragaan pertumbuhan dan biomassa varietas kedelai (Glycine max (L.)) di lahan sawah dengan aplikasi pupuk organik cair. J. Ilmu Pertanian Indonesia. 21(2):90–97. https://doi.org/10.18343/jipi.21.2.90
Zainal, M., A. Nugroho, N.E. Suminarti. 2014. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada berbagai tingkat pemupukan N dan pupuk kandang ayam. J. Produksi Tanaman. 2(6):484-490.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.