Perbandingan Kinerja Alat Pangkas Mesin dan Manual terhadap Pertumbuhan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Kebun Gambung, Bandung

  • Mila Rahayu Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • Hariyadi Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • Arya Widura Ritonga Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Abstract

Tanaman teh termasuk salah satu komoditas perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2022 di Kebun Gambung, Bandung. Penelitian bertujuan mengevaluasi alat pangkas mesin dan manual terhadap pertumbuhan tanaman teh. Pemangkasan manual menggunakan gaet dan mekanis menggunakan mesin Tasco CG 430 dan Tasto TK- 328G. Percobaan disusun menggunakan uji-t berpasangan dengan membandingkan alat pangkas manual dan mesin terhadap pertumbuhan tanaman teh. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa persentase pucuk burung di lapangan sebanyak >70% sehingga baik untuk dilakukan pemangkasan. Kerusakan cabang akibat pangkas mesin dan manual tidak berbeda nyata, namun kerusakan pada perlakuan mesin lebih tinggi 4.13% dibandingkan perlakuan manual. Rata-rata komposisi cabang <1 cm perlakuan mesin dan manual berbeda nyata, dengan perlakuan mesin sebesar 30.99 dan manual sebesar 27.83 sedangkan cabang >1 cm tidak berbeda nyata. Pertumbuhan tunas pada perlakuan mesin dan manual tidak berbeda nyata. Penggunaan pangkas mesin lebih efisien dibandingkan pangkas manual dilihat dari biaya dan kebutuhan tenaga kerja.

Kata kunci: kadar pati, pemangkasan, pertumbuhan tunas, pucuk burung, produksi

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anjarsari, I.R.D., J.S. Hamdani, C. Suherman, T. Nurmala, H.S. Khomaeni, V.P. Rahadi. 2021. Studi pemangkasan dan aplikasi sitokinin-giberelin pada tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) produktif klon GMB 7. J. Agron. Indonesia. 49:89-96. https://doi.org/10.24831/jai.v49i1.32046.

Anjarsari, I.R.D., J.S. Hamdani, C.V.Z. Suherman, T. Nurmala, H. Sahrian, V.P. Rahadi. 2018. Kadar pati akar dan sitokinin endogen pada tanaman teh menghasilkan sebagai dasar penentuan pemangkasan dan aplikasi zat pengatur tumbuh. J. Kultivasi. 17(2):607-621. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v17i2.16786.

Basorudin, M., A. Rizqi, S. Murdaningrum, W. Maharani. 2019. Kajian persebaran komositas teh: pengembangan Kawasan perkebunan teh di Provinsi Jawa Barat tahun 2015. J. Sosial Ekonomi Pertanian. 15(3):205-214. https://doi.org/10.20956/jsep.v15i3.6792.

Briliantina, A., B.H. Purnomo, I.B. Suryaningrat. 2018. Sistem dinamis penilaian kinerja produksi teh Kebun Bantaran PT Perkebunan Nusantara XII. Jurnal Agroteknologi.12(1):58-63. https://doi.org/10.19184/j-agt.v12i1.8099.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Luas areal tanaman teh [Internet]. [diunduh 2021 Oktober 28]. Tersedia pada https://www.bps.go.id.

[BPS] Badan Pusat Statistika. 2020. Statistika teh Indonesia [Internet]. [diunduh 2021 Januari 25]. Tersedia pada https://www.bps.go.id.

Cahyono, B. 2007. Kedelai Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Semarang (ID): Aneka Ilmu.

Dalimonthe, S.L. 2013. Pemetikan dan Pemangkasan. Bandung (ID): Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung.

Darana, S. 2011. Pengendalian gulma picisan pada tanaman teh melalui pemangkasan dan herbisida. J. Penel. Teh & Kina. 14(1):16-21.

Fauziah, F., R. Wulansari, E. Rezamela. 2018. Pengaruh pemberian pupuk mikro Zn dan Cu serta pupuk tanah terhadap perkembangan Empoasca sp. pada areal tanaman teh. J. Agrikult. 29(1):26-34. https://doi.org/10.24198/agrikultura.v29i1.16923.

Firouzi, S., Azarian. 2019. Propellants of mechanical pruning and plucking of tea (a case of developing countries). Inf. Process. Agric. 6(4):454-461. https://doi.org/10.1016/j.inpa.2019.03.003.

Fitri, F. 2020. Analisis anggaran biaya produksi sebagai alat pengawasan biaya produksi pada PT. Perkebunan Nusantara I (Persero) Kota Langsa [skripsi]. Medan (ID): Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Gumelar, M.L. 2017. Pengelolaan pemangkasan teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Malabar, PT Perkebunaan Nusantara VIII, Bandung, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Haloho, F.F. 2021. Pengelolaan pemangkasan tanaman teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) di Kebun Negara Kanaan, PT Ratnapura Bianka, Bandung, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Haq, M.S., Karyudi. 2013. Upaya peningkatan produksi teh (Camelia Sinensis (L.) O. Kuntze) melalui penerapan kultur teknis. Warta PPTK. 24(1):71-84.

Johan, M.E., S.L. Dalimoenthe. 2009. Pemetikan pada Tanaman Teh. Bandung (ID): Pusat Penelitian Teh dan Kina.

Karjadi, A.K., A. Buchory. 2008. Pengaruh auksin dan sitokinin terhadap pertumbuhan dan perkembangan jaringan meristem kentang kultivar granola. J. Hort. 18(4):380-4.

[PPTK] Pusat Penelitian Teh dan Kina. 2006. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh. Bandung (ID): Lembaga Riset Perkebunan Indonesia Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung.

Pranoto, E. 2010. Pengaruh aplikasi kombinasi berbagai dosis pupuk anorganik dan pupuk hayati terhadap kesehatan tanaman teh produktif. J. Penel. Teh & Kina. 13(3):61-68.

Radifan, A., Supijatno. 2017. Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah. Bul. Agrohorti. 5(1):98–106. https://doi.org/10.29244/agrob.5.1.98-106.

Rony, M.A.F. 2020. Pengelolaan pemangkasan teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Unit Perkebunan Tambi, PT Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rosniawaty, S., I.R.D. Anjarsari, R. Sudirja. 2018. Aplikasi sitokinin untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman teh di dataran rendah. J. Indust. Beverage Corp. 5(1):31-38. https://doi.org/10.21082/jtidp.v5n1.2018.p31-38.

Rusmana, N., A. Salim. 2006. Pengaruh kombinaasi pupuk daun puder dan takaran pupukN, P, K yang berbeda terhadap hasil pucuk tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) seedling, TRI 20125, dan GMB 4. J. Penel. Teh & Kina. 9(1-2):28-40.

Saefas, S.A., S. Rosniawaty, Y. Maxiselly. 2017. Pengaruh konsentrasi zat pengaturtumbuh alami dan sintetik terhadap pertumbuhan tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) klon GMB 7 setelah centering. J. Kultivasi. 16(2):368-372. https://doi.org/10.24198/kltv.v16i2.12591.

Safitri, I.A., A. Junaedi. 2018. Manajemen pemangkasan tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di unit Perkebunan Tambi, Jawa Tengah. Bul. Agrohorti. 6(3):344–353. https://doi.org/10.29244/agrob.v6i3.21098.

Sevaningsih, Y.E., E. Yulianto, E. Pangesti. 2016. Pengaruh produksi harga teh internasional dan nilai tukar terhadap volume ekspor teh Indonesia. J. Adm. Bisnis. 4(2):24-31.

Wijeratne, M.A., A. Premathunga, W.R.M.M. Karunaratne. 2002. Variation of root starch reserves of tea and its impact on recovery after pruning. J. Plant Crops. 30(1):33-37.

Published
2024-09-26
How to Cite
RahayuM., Hariyadi, & RitongaA. W. (2024). Perbandingan Kinerja Alat Pangkas Mesin dan Manual terhadap Pertumbuhan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Kebun Gambung, Bandung. Buletin Agrohorti, 12(3), 320-326. https://doi.org/10.29244/agrob.v12i3.51575