Evaluasi Mutu Benih Jagung (Zea mays L.) Berdasarkan Perbedaan Tata Letak Benih pada Tongkol

  • Muhammad Fito Bayubaskara Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • Abdul Qadir Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Abstract

Jagung termasuk ke dalam salah satu komoditas yang sangat prospektif. Data menunjukkan adanya peningkatan penggunaan jagung yang signifikan dari tahun 2014 hingga 2017. Ketersediaan benih jagung hibrida maupun bersari bebas masih menjadi masalah petani di daerah-daerah terpencil. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh panjang tongkol dan letak benih terhadap mutu benih jagung. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret hingga Juli 2019 bertempat di Laboratorium Penyimpanan dan Pengujian Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu panjang tongkol dan letak benih. Faktor panjang tongkol terdiri dari 3 taraf, yaitu <16 cm, 16-18 cm, dan >18 cm. Letak benih terdiri dari 5 taraf, yaitu T1 (pangkal tongkol), T2 (antara pangkal dengan tengah tongkol), T3 (tengah tongkol), T4 (antara tengah dan ujung tongkol), dan T5 (ujung tongkol). Hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa letak benih dan panjang tongkol berpengaruh secara nyata pada peubah bobot 1000 butir, benih berukuran >8 mm, benih berbentuk pipih sempurna dan persentase radicle emergence. Benih yang terletak di T4 pada semua panjang tongkol memiliki peubah benih berukuran >8 mm, benih berbentuk pipih sempurna, bobot 1000 butir, dan persentase radicle emergence yang lebih tinggi dari letak benih lainnya.

Kata kunci: mutu fisik, mutu fisiologis, radicle emergence.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akmalia, H.A. 2017. Pengaruh perbedaan intensitas cahaya dan penyiraman pertumbuhan jagung (Zea mays L.) ‘Sweet Boy-02’. Jurnal Sains Dasar. 6(1):2017. https://doi.org/10.21831/jsd.v6i1.13403

Arief, R., S. Saenong. 2006. Pengaruh ukuran biji dan periode simpan benih terhadap pertumbuhan dan hasil jagung. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 25(1):52-56.

Arif, A.B., A. Budiyanto, Hoerudin. 2013. Nilai indeks glikemik produk pangan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. J. Litbang Pert. 32(3):91-99.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Kajian konsumsi bahan pokok 2017. Jakarta: BPS RI.

Copeland, L.O., M.B. McDonald. 2001. Principles of Seed Science and Technology. 4th Ed. Norwell, Massachusetts: Kluwer Academic Publisher. https://doi.org/10.1007/978-1-4615-1619-4

Diwangkari, N., R. Rahmawati, D. Safitri. 2016. Analisis keragaman pada data hilang dalam rancangan kisi seimbang. Jurnal Gaussian. 5(1):153-162.

Hill, H.J., S.H. West, H. Hinson. 1986. Soybean seed size influences expressioin of the impermeable seed-coat trait. Crop Science. 26(3):634-637. https://doi.org/10.2135/cropsci1986.0011183X002600030044x

[ISTA] The International Seed Testing Association. 2018. International rules for seed testing. Bassersdorf: ISTA.

Koes, F., R. Arief. 2010. Deteksi dini mutu dan ketahanan simpan benih jagung hibrida F1 Bima 5 melalui uji pengusangan cepat (AAT). Prosiding. Seminar Nasional Serealia Maros 2010 Juli 27-28.

Mayer, A.M., A.P. Mayber. 1975. The Germination Of Seed. Second ed. New York: Pergamon Press.,

Mugnisjah, W.Q., I. Shimano, S. Matsumoto. 1987. Studies on the vigour of soybean seed: 1. Varietal differences in seed vigour. J. Fac. Agric. Kyushudemu. 31:213-226. https://doi.org/10.5109/23845

Nurhasybi, D.J. Sudrajat. 2010. Perbaikan perkecambahan benih ulin (Eusideroxylon zwageri) dengan seleksi dan pengupasan kulit benih. Jurnal Tekno Hutan Tanaman. 3(2):37-43.

Pamandungan, Y., T.B. Ogie. 2017. Respons pertumbuhan dan hasil jagung ungu berdasarkan letak sumber benih pada tongkol. Eugenia. 23(2):87-93. https://doi.org/10.35791/eug.23.2.2017.16781

Pratama, H.W., M. Baskara, B. Guritno. 2014. Pengaruh ukuran biji dan kedalaman tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Jurnal Produksi Tanaman. 2(7):576-582.

[Puslitbangtan] Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman. 2013. Deskripsi varietas jagung edisi 2013. Puslitbangtan: Balitbangtan.

[Pusdatin] Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2017. Komoditas jagung Indonesia siap swasembada di tahun 2017. Newsletter Pusdatin. 14(151):1-4.

Sadjad, S. 1980. Dasar-Dasar Teknologi Benih. Bogor: IPB Press.

Sari, A.M. 2015. Vigor daya simpan dan vigor kekuatan tumbuh benih jagung hibrida (Zea mays L.) [skripsi]. Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Sari, P.M., M. Surahman, C. Budiman. 2018. Peningkatan produksi dan mutu benih jagung hibrida melalui aplikasi pupuk N, P, K, dan bakteri probiotik. Bul. Agrohorti. 6(3):412-421. https://doi.org/10.29244/agrob.v6i3.21111

Suarni, S. Widowati. 2016. Struktur, komposisi, dan nutrisi jagung. Internet. Terdapat pada: http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/11/tiganol.pdf [4 November 2019].

Tuheteru, F.D., C. Kusmana, I. Mansur, Iskandar. 2014. Karakterstik buah dan mutu morfo-fisiologis benih lokinda (Nauclea orientalis L.) dari habitat alami di Sulawesi Tenggara. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 8(3):152-170. https://doi.org/10.20886/jpth.2014.3.152-183

Yulyatin, A., IGP. A. Diratmaja. 2015. Pengaruh ukuran benih kedelai terhadap kualitas benih. Agros. 17(2):166-172.

Published
2024-05-31
How to Cite
BayubaskaraM. F., & QadirA. (2024). Evaluasi Mutu Benih Jagung (Zea mays L.) Berdasarkan Perbedaan Tata Letak Benih pada Tongkol. Buletin Agrohorti, 12(2), 286-293. https://doi.org/10.29244/agrob.v12i2.51426