Manajemen Produksi Kelor (Moringa oleifera Lam.) Organik di Blora, Jawa Tengah
Abstract
Kelor termasuk komoditas hortikultura tropis yang memiliki banyak manfaat dan dapat dijadikan sebagai alternatif pemenuhan pangan fungsional. Kegiatan penelitian bertujuan untuk mendapatkan data dan mengevaluasi pengelolaan tenaga kerja pada sistem budidaya kelor dengan menghitung efisiensi penggunaan tenaga kerja. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei 2019 di Blora, Jawa Tengah. Kebutuhan tenaga kerja dihitung berdasarkan jumlah HOK realisasi pada setiap jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan yang dapat diamati meliputi pemupukan, pemanenan, pengendalian hama, serta pengendalian gulma dan pembumbunan. Jumlah HOK yang dimiliki perusahaan adalah 1,800 HOK, sedangkan HOK realisasi yang dihitung di lapangan berjumlah 1,491 HOK sehingga kebutuhan tenaga kerja lebih kecil dibandingkan dengan realisasi yang ada pada perusahaan. Kelebihan tenaga kerja pada perusahaan disebabkan oleh jam kerja yang dibebankan perusahaan lebih kecil dibandingkan jam kerja standar. Peningkatan efisiensi tenaga kerja dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah tenaga kerja menjadi 5 orang dan penambahan jam kerja efektif menjadi 7 jam.
Kata kunci : efisiensi tenaga kerja, jam kerja, jenis pekerjaan
Downloads
References
Abdalla, M.M. 2013. The potential of Moringa oleifera extract as a biostimulant in enhancing the growth, biochemical and hormonal contents in rocket (Eruca vesicaria subsp. sativa) plants. Int. J. Plant Physiol. Biochem. 5(3):42-49. https://doi.org/10.5897/IJPPB2012.026
Akbar, C.T., K. Suketi, J.G. Kartika. 2019. Panen dan pascapanen kelor (Moringa oleifera Lam.) di Kebun Organik Kelorina, Blora, Jawa Tengah. Buletin Agrohorti. 7(3):247-254. https://doi.org/10.29244/agrob.v7i3.30171
Aminah, S., T. Ramdhan, M. Yanis. 2015. Kandungan nutrisi dan sifat fungsional tanaman kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan. 5(2):35-36.
Anwar, F., S. Latif, M. Ashraf, A. H. Gilani. 2007. Moringa oleifera: a food plant with multiple medicinal uses. Phytotherapy Research. 21:17-25. https://doi.org/10.1002/ptr.2023
Azad, A.K., M.G. Rasul, M.M.K. Khan, S.C. Sharma, R. Islam. 2014. Prospect of moringa seed oil as a sustainable biodiesel fuel in Australia: a review. Procedia Engineering 105:601-606. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2015.05.037
Darma, B., W.I. Sudira, H. Mahatmi. 2013. Efektivitas perasan akar kelor (Moringa oleifera) sebagai pengganti antibiotik pada ayam broiler yang terkena kolibasilosis. Indonesia Medicus Veterinus 2(3):331-346.
Dima, L.L.R., Fatmawati, W.A. Lolo. 2016. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi 5(2):282-289.
Doerr, B. 2005. Moringa leaf powder. Echo Technical Note, USA.
Hariandja MTE. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Grasindo.
Hendrawati, I.R. Yuliastri, Nurhasni, E. Rohaeti, H. Effendi, L.K. Darusman. 2016. The use of Moringa oleifera seed powder as coagulant to improve the quality of waste water dan ground water. Earth and Environmental Science 31:1-10. https://doi.org/10.1088/1755-1315/31/1/012033
Herjanto, E. 2007. Manajemen Operasi. Grasindo, Jakarta, ID.
Hidayat, S. 2009. Protein biji kelor sebagai bahan aktif penjernih air. Biospecies 2(2):12-17.
Kar, S., A. Mukherjee, M. Ghosh, D.K. Bhattacharyya. 2013. Utilization of moringa leaves as valuable food ingredient in biscuit preparation. IJASE. 1(1):29-37.
Krisnadi, A.D. 2015. Kelor Super Nutrisi. Blora (ID): Morindo Moringa Indonesia.
Leone, A., A. Spada, A. Battezzati, A. Schiraldi, J. Aristil, J. Bertoli. 2015. Cultivation, genetic, ethnopharmacology, phytochemistry and pharmacology of Moringa oleifera leaves: an overview. Int. J. Mol. Sci. 16(1):12791-12835. https://doi.org/10.3390/ijms160612791
Nugroho, B.A., S.S. Miswadi, N.B. Santosa. 2014. Penggunaan serbuk biji kelor untuk menurunkan kadar Pb, kekeruhan dan intensitas warna. Indo. J. Chem. Sci. 3(3):174-178.
Ogbuehi, I., E. Adikwu, D. Oputiri. 2014. Lipid lowering and appetite suppressive effect of leaves of Moringa oleifera Lam. in rats. Br. J. Pharmacol. Toxicol. 5(3):103-108. https://doi.org/10.19026/bjpt.5.5443
Radovich, T. 2009. Farm and Forestry Production and Marketing Profile for Moringa (Moringa oleifera). In: C.R. Elevitch (eds). Specialty Crops for Pacific Island Agroforestry. Permanent Agriculture Resources (PAR), Holualoa, Hawaii. http:// agroforestry.net/scps
Ritung, S., E. Suryani. 2013. Karakteristik tanah dan kesesuaian lahan tanaman tebu di Kecamatan Kunduran, Blora, Jawa Tengah. Jurnal Tanah dan Iklim. 37(1):57-68.
Rukka, R.M. 2007. Buku Ajar Kewirausahaan. Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan, Universitas Hasanuddin.
Suma’mur, P.K. 2014. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto.
Suryana, S. 2007. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di Kabupaten Blora. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Semarang.
Steers, R.M. 2014. Efektivitas Organisasi. Jakarta (ID): Erlangga.
Tarigan, B., T. Sipayung. 2011. Kontribusi Perkebunan Kelapa Sawit dalam Perekonomian dan Lingkungan Hidup Sumatera Utara. Bogor (ID): IPB Press.
Thakur, S., A. Verma. 2013. Antihistaminic effect of Moringa oleifera seed extract. IJPRAS. 2(1):56-59.
Yulistriani, dan Mahdi. 2017. Profil, alokasi, dan pendapatan tenaga kerja pada perkebunan kelapa sawit rakyat di Kabupaten Solok Selatan. Agrisep. 16(1):25-32. https://doi.org/10.31186/jagrisep.16.1.25-32
Copyright (c) 2023 Buletin Agrohorti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.