Pengaruh Penambahan Ekstrak Buah Pisang dan Daun Kelor ke dalam media terhadap Pertumbuhan Embrio Kelapa (Cocos nucifera L.) secara In Vitro
Abstract
Kelapa merupakan komoditas penting di Indonesia maupun di dunia Internasional. Perbanyakan kelapa dapat dilakukan dengan pembiakan melalui metode kultur jaringan. Kultur embrio merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam kultur jaringan. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh penambahan ekstrak buah pisang dan daun kelor ke dalam media untuk perkecambahan kelapa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal dengan 5 perlakuan, yaitu kontrol, penambahan ekstrak buah pisang 100 g L-1, ekstrak buah pisang 150 g L-1, ekstrak daun kelor 10 ml L-1, dan ekstrak daun kelor 20 ml L-1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan kontrol memiliki hasil daya berkacambah paling tinggi namun tidak berbeda nyata terhadap waktu tumbuh dibanding perlakuan lainnya. Eksplan yang menghasilkan persentase akar dan plumula paling tinggi terdapat pada perlakuan kontrol namun tidak berbeda nyata dibanding pemberian ekstrak daun kelor 10 ml L-1. Pemberian ekstrak buah pisang ambon 100 g L-1 dan 150 g L-1 mengalami tingkat kematian dan browning paling tinggi. Pemberian ekstrak daun kelor 10 ml L-1 memiliki persentase panjang plumula paling tinggi pada 12 MST namun tidak berbeda nyata dibanding perlakuan kontrol dan pemberian ekstrak daun kelor 20 ml L-1.
Kata kunci: cendawan, kultur embrio, kultur jaringan
Downloads
Copyright (c) 2023 Buletin Agrohorti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.