Aplikasi Benzylamino Purine (BAP) untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas Empat Varietas Padi Sawah
Abstract
Laju pertambahan produktivitas padi nasional cenderung mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir. Produktivitas padi nasional pada tahun 2015-2020 rata-rata mengalami penurunan sebesar 0.87%. Potensi zat pengatur tumbuh diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mengatasi pelandaian produksi padi. Benzylamino purine (BAP) merupakan kelompok sitokinin sintesis turunan dari adenin yang berfungsi mendorong pertumbuhan tanaman dan beberapa respon perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon empat varietas tanaman padi sawah terhadap aplikasi beberapa konsentrasi BAP. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sawah Baru, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB University pada bulan Februari hingga Juni 2020. Pengamatan beberapa peubah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen dan Laboratorium Technopark hingga bulan Agustus 2020. Rancangan percobaan yang digunakan adalah split plot dua faktor yaitu varietas sebagai petak utama dan konsentrasi BAP sebagai anak petak. Perlakuan varietas terdiri dari IPB 3S, Inpari 42, Hipa 18, dan Akitakomachi. Perlakuan konsentrasi BAP terdiri dari empat taraf konsentrasi 0; 15; 30; dan 45 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat varietas padi yang diteliti memiliki karakteristik berbeda pada beberapa peubah yang diamati meliputi, nilai bagan warna daun saat 10 MST, panjang daun bendera, jumlah anakan produktif, bobot 1,000 butir, persentase kehampaan, dan hasil gabah kering. Aplikasi BAP dapat meningkatkan nilai bagan warna daun saat 10 minggu setelah tanam, panjang daun bendera, dan bobot 1,000 butir.
Kata kunci: akitakomachi, bobot 1,000 butir, Hipa 18, Inpari 42, IPB 3S, sitokinin