Pengaruh Bobot 1,000 Butir terhadap Field Emergence, Pertumbuhan dan Produksi pada Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.)
Abstract
Benih bermutu berperan penting dalam keberhasilan budidaya tanaman. Mutu benih yang tercantum pada kemasan benih bersertifikat hanya kadar air benih, daya berkecambah dan kemurnian benih. Nyatanya, masih banyak peubah mutu lain yang belum tercantum salah satunya bobot 1,000 butir. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih dan Kebun Percobaan Sawah Baru, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan Desember 2020 sampai Juni 2021. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan bobot 1,000 butir benih terhadap viabilitas dan vigor benih, field emergence, pertumbuhan dan hasil produksi padi. Percobaan disusun dalam Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) tiga perlakuan, yaitu benih berbobot 1,000 butir tinggi, sedang, dan rendah. Percobaan dilakukan pada tiga varietas, yaitu Ciherang, Inpari 32, dan Inpari 42. Bobot 1,000 butir benih berpengaruh nyata pada daya hantar listrik benih, tinggi bibit, jumlah daun bibit, bobot kering bibit dan pertumbuhan tanaman padi. Perbedaan bobot 1,000 butir benih tidak berpengaruh nyata terhadap peubah IV, DB, Kct, Kst, PTM, BKKN, komponen hasil dan produksi pada ketiga varietas yang diuji. Benih dengan bobot tinggi memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi bibit yang kuat dan dapat mempercepat masa persemaian dari ketiga varietas yang diuji. Benih berbobot tinggi dan sedang memiliki pertumbuhan vegetatif yang lebih baik dibandingkan benih berbobot rendah.
Kata kunci: bibit, persemaian, produktivitas