Dominansi dan Potensi Resistensi Gulma Eleusine indica terhadap Herbisida Glifosat di Kebun Pendidikan Kelapa Sawit Jonggol, Jawa Barat
Abstract
Pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida berbahan aktif sama secara berulang dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi gulma terhadap herbisida. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap dominansi gulma dan potensi resistensi gulma terhadap herbisida glifosat di Kebun Percobaan Kelapa Sawit Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai September 2020. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu identifikasi gulma dominan dan pengujian bioassay potensi resistensi gulma dominan. Identifikasi gulma dominan dilakukan dengan metode kuadrat yaitu dengan cara memotong gulma setinggi permukaan tanah pada tiga blok yaitu blok 1, blok 2, dan blok 3 dan setiap blok diambil sebanyak 20 titik contoh dengan menggunakan kuadran berukuran 100 cm x 100 cm. Pengujian potensi resistensi gulma dilakukan dengan metode bioassay dengan penyemprotan herbisida glifosat dengan dosis 0, 1/16X, 1/8X, 1/4X, 1/2X, X, 2X, 4X (x = dosis rekomendasi herbisida glifosat). Nisbah resistensi dihitung dari nilai perbandingan Lethal Dose50 gulma yang diduga resisten dengan gulma sensitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma dominan dipengaruhi oleh linghkungan tumbuh. Gulma dominan pada lahan curam dan intensitas cahaya rendah yaitu Ottochloa nodosa dan pada lahan landai hingga datar dan intensitas cahaya sedang hingga tinggi yaitu Eleusine indica. Berdasarkan bioassay diperoleh informasi bahwa gulma spesies E. indica pada blok 5 menunjukkan adanya indikasi resistensi rendah yang ditunjukkan dengan Lethal Dose50 sebesar 5.35.
Kata kunci: bioassay, dosis, kimiawi, pengendalian, vegetasi
Downloads
Copyright (c) 2022 Buletin Agrohorti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.