Pengelolaan Lahan Gambut di Perkebunan Kelapa Sawit di Riau
Abstract
Pengelolaan tata air dan pemadatan tanah merupakan syarat awal pengelolaan lahan gambut di perkebunan kelapa sawit. Kegiatan dilaksanakan di Riau dengan tujuan umum mengetahui dan mengikuti praktek perusahaan dalam mengelola lahan gambut untuk tanaman kelapa sawit, serta dengan tujuan khusus mempelajari sistem pengelolaan tata air perkebunan. Kegiatan dilaksanakan selama 4 bulan mulai Februari – Juni 2013. Pada umumnya sasaran ketinggian air di Perkebunan adalah 25 – 50 cm di bawah permukaan tanah. Sistem drainase terdiri atas kanal utama, kanal cabang, kanal cabang baru, kanal kolektor, parit kolektor, parit tengah, dan field drain. Upaya-upaya untuk mempertahankan ketinggian air antara lain membuat water zoning, memasang piezzometer, pintu air, over flow gate, pintu air parit tengah, pembuatan emergency gate, pemasangan spillway, perawatan kanal, dan pembuatan peta dan SOP sistem pengelolaan tata air. Analisis regresi linier sederhana dilakukan untuk menduga pengaruh curah hujan terhadap ketinggian air. Kajian menunjukkan bahwa curah hujan berpengaruh nyata (P value = 0.014) terhadap ketinggian air. Kenaikan 1 % curah hujan akan menaikkan ketinggian air 0.06893% di bawah permukaan tanah. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menduga pengaruh curah hujan dan ketinggian air terhadap produksi. Kajian menunjukkan curah hujan dan ketinggian air tidak berpengaruh nyata terhadap produksi.Downloads
Download data is not yet available.
Published
2016-12-08
How to Cite
SaragihJ. M., & Hariyadi. (2016). Pengelolaan Lahan Gambut di Perkebunan Kelapa Sawit di Riau. Buletin Agrohorti, 4(3), 312-320. https://doi.org/10.29244/agrob.v4i3.14341
Section
Artikel