Date Log
Model Mitigasi Banjir Kota Bekasi untuk Resiliensi Perkotaan
Corresponding Author(s) : Novia Fitriyati
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika,
Vol. 6 No. 4 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Abstract
Bekasi, sebagai kota besar dengan jumlah penduduk mencapai 3,08 juta jiwa pada tahun 2020, menghadapi tantangan banjir yang semakin parah setiap tahun. Dengan laju pertumbuhan penduduk 2,7% per tahun dan ruang terbuka hijau yang hanya tersisa 16% dari luas wilayah, alih fungsi lahan terus memperburuk dampak banjir. Pada Februari 2021, banjir menggenangi 94 titik di Bekasi dengan kedalaman mencapai 2,5 meter di beberapa area permukiman, menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial yang besar. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk penanganan banjir semakin membebani anggaran, mencapai Rp74 miliar dari APBN dan Rp6,7 miliar dari APBD pada tahun 2020. Upaya mitigasi yang ada, seperti 37 polder dan normalisasi saluran, terbukti belum efektif, karena luas genangan terus meningkat setiap tahun. Pendekatan mitigasi yang lebih terstruktur dan menyeluruh sangat dibutuhkan agar kota tidak semakin rentan. Policy brief ini menawarkan solusi berupa model mitigasi banjir berbasis resiliensi yang menggabungkan intervensi struktural dan nonstruktural serta meningkatkan peran masyarakat dan kolaborasi antarlembaga. Model ini diharapkan mampu menciptakan Bekasi yang lebih tangguh, mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh banjir, dan mendukung keberlanjutan kota dalam jangka panjang.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
How to Cite
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Kota Bekasi dalam angka 2020. Bekasi (ID): BPS.
Cutter SL, Barnes L, Berry M, Burton C, Evans E, Tate E, Webb J. 2008. A place-based model for understanding community resilience to natural disasters. Global Environmental Change. 18(4):598–606.doi:10.1016/j.gloenvcha.2008.07.013. [diunduh 2021 Jul 11]
Fitriyati N, Arifin HS, Kaswanto, Marimin. 2024. Towards a Resilient and Sustainable City: New Paradigm of Flood Disaster Governance Study Case Bekasi City. International Journal of Sustainable Development and Planning. 19(9):3393–3404.doi:10.18280/ijsdp.190910.
Fitriyati N, Arifin HS, Kaswanto RL, Marimin. 2024. Enhancing land use planning through integrating landscape analysis and flood inundation prediction Bekasi City’s in 2030. Geomatics, Natural Hazards and Risk. 15(1).doi:10.1080/19475705.2024.2360623.
Handayani W, Chigbu U, Rudiarto I, Surya Putri I. 2020. Urbanization and increasing flood risk in the Northern Coast of Central Java-Indonesia: An assessment towards better land use policy and flood management. Land (Basel). 9(10):1–22.doi:10.3390/LAND9100343.
Ishiwatari M. 2019. Flood risk governance: Establishing collaborative mechanism for integrated approach. Progress in Disaster Science. 2.doi:10.1016/j.pdisas.2019.100014.
Lee J. 2015. Urban Resilience: Principles for the Water Sensitive Cities. Di dalam: True Smart and Green City? 8th Conference of the International Forum on Urbanism. Incheon: Sung Kyun Kwan University. hlm. 644–653.
Nourian P, Azadi S, Bai N, de Andrade B, Abu Zaid N, Rezvani S, Pereira Roders A. 2024. EquiCity game: a mathematical serious game for participatory design of spatial configurations. Sci Rep. 14(1).doi:10.1038/s41598-024-61093-4.