Pengembangan ekonomi berkelanjutan di kawasan mangrove Kabupaten Bangka Selatan memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten ini memiliki hutan mangrove yang cukup luas, menghasilkan jasa-jasa lingkungan dan memberikan potensi berbagai kegiatan ekonomi khususnya di sektor perikanan yaitu silvofishery. Selain itu juga potensi pengembangan wisata ekowisata mangrove yang dapat dikombinasikan dengan usaha kepiting bakau. Namun demikian terdapat permasalahan adanya kerusakan ekosistem mangrove akibat aktivitas manusia seperti penambangan timah dan konversi lahan menjadi tambak. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal dalam pengembangan silvofishery di kawasan mangrove serta adanya keterbatasan akses terhadap modal dan teknologi. Diperlukan strategi yang tepat dari hulu hingga hilir melalui pemberdayaan masyarakat, rekomendasi kebijakan yang dapat diusulkan di antaranya peningkatan regulasi dan penegakkan hukum, peningkatan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat, dan kolaborasi antar sektor.
Keywords
Ekonomi berkelanjutanmangrovesilvofisheryekowisata
SapanliK., KusumastantoT., YuliantoG., SadelieA., KurniawanF., PutraA. H., AkhriantiI., MardyaniY., IndahM. N., & FauzanF. A. (2024). Strategi Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan Sebagai Upaya Konservasi Mangrove di Kabupaten Bangka Selatan. Policy Brief Pertanian, Kelautan, Dan Biosains Tropika, 6(4), 1048-1052. https://doi.org/10.29244/agro-maritim.0604.1048-1052
Affressia R, Poedjirahajoe E, Hasanbahri S. 2017. Karakteristik habitat mangrove di sekitar pertambangan timah lepas pantai Kabupaten Bangka Selatan. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 24(3):131. doi: 10.22146/jml.22997.
Author Biographies
Kastana Sapanli, Institut Pertanian Bogor
Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Tridoyo Kusumastanto, Departemen Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University
Guru besar di bidang ekonomi kelautan. Aktif mengajar dan membimbing mahasiswa di Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika FEM IPB.
Gatot Yulianto, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan lautan (PKSPL), IPB University
Dosen di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB. Memiliki kepakaran pada pengembangan kelembagaan sumberdaya pesisir
Agus Sadelie, Program Studi Magister Ekonomi Kelautan Tropika, Sekolah Pascasarjana, IPB University
Dosen di Program Studi Pascasarjana Ekonomi Kelautan Tropika. Memiliki kepakaran pada pemodelan ekonomi.
Fery Kurniawan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University
Dosen di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB. Memiliki kepakaran pada pengelolaan sumberdaya pesisir.
Aditya Handoyo Putra, Departemen Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University
Alumni Program Magister Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan IPB University. Saat ini penulis aktif sebagai asisten peneliti di IPB University.
Irma Akhrianti, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi, Universitas Bangka Belitung
Sekretaris Pusat Kajian Kelautan Tropis dan dosen program studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Tenaga ahli PT. Timah Tbk. dalam kegiatan Pemantauan Biota Laut Pulau Bangka dan Kepri
Yeyen Mardyani, Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Bangka Belitung
Peneliti Ahli Pertama di Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah dengan bidang kepakaran Ekonomi Sumber Daya Alam khusus bidang Perikanan dan Kelautan.
Mega Natasha Indah, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan lautan (PKSPL), IPB University
Mahasiswa Program Magister Ekonomi Kelautan Tropika IPB University. Saat ini penulis aktif sebagai tenaga pendukung di Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan IPB.
Fatih Ahmad Fauzan, Program Studi Magister Ekonomi Kelautan Tropika, Sekolah Pascasarjana, IPB University
Mahasiswa Program Magister Ekonomi Kelautan Tropika IPB University. Saat ini penulis aktif sebagai asisten peneliti IPB.