Date Log
Strategi Menjadikan Indonesia Pemain Penting Dalam Perikanan Tuna Sirip Biru Selatan (Southern Bluefin Tuna, SBT)
Corresponding Author(s) : Indra Jaya
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika,
Vol. 6 No. 2 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Abstract
Perikanan Tuna Sirip Biru Selatan (TSBS) merupakan salah satu perikanan yang bernilai ekonomi tinggi sejak industri penangkapan ini dimulai pada tahun 1950-an sampai hari ini, dimana total nilai pasar perikanan TSBS yang didaratkan diperkirakan sekitar Rp4,5Trilliun. Diperkirakan perikanan TSBS akan terus meningkat seiring dengan suksesnya program pemulihan kembali stok TSBS ke tingkat yang berkelanjutan. Indonesia baru bergabung dalam keanggotaan CCSBT (Commission on Conservation of Southern Bluefin Tuna) pada tahun 2008, sehingga tidak terlibat sejak awal dalam menyusun Konvensi yang ada, termasuk dalam pengaturan dan penetapan awal kuota. Kenyataan ini dikemudian hari menyulitkan posisi Indonesia untuk mengembangkan perikanan TSBS. Sebagai negara pantai (Coastal State), Indonesia selayaknya mendapatkan manfaat lebih besar dari perikanan TSBS. Daerah pemijahan TSBS berada di sekitar perairan selatan Jawa dan Nusa Tenggara dan ketika tumbuh dan berkembang bermigrasi ke selatan hingga di pantai barat Australia. Dalam tulisan ini diusulkan beberapa strategi yang dapat ditempuh untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam perikanan TSBS. Disampaikan pula rekomendasi program jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai harapan yang dimaksud.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
References
CCSBT. https://ccsbt.org
CCSBT, 2023. Report of the Extended Scientific Committee for the Twenty Eight Meeting of the Scientific Committee. Appendix 2.