Date Log
Peningkatan Adopsi Teknologi untuk Menurunkan Nilai Susut Pascapanen pada Rantai Pasok Buah Manggis
Corresponding Author(s) : Diyah Ratna Fauziana
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika,
Vol. 6 No. 2 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Abstract
Salah satu masalah yang dihadapi rantai pasok buah manggis adalah nilai susut pascapanennya yang tinggi, yaitu 37% yang mengurangi produktivitas rantai pasok dan pendapatan para pelaku rantai pasoknya. Selain itu, nilai susut yang tinggi juga berdampak negatif pada aspek sosial dan lingkungan, sehingga mengganggu keberlanjutan rantai pasok manggis. Pada aspek sosial, rendahnya pendapatan pelaku rantai pasok berdampak tidak langsung pada peningkatan kemiskinan. Sedangkan pada aspek lingkungan, produktivitas yang rendah mendorong dilakukannya ekstensifikasi lahan dengan pembukaan lahan baru yang dapat merusak ekosistem lingkungan. Berdasarkan penelitian terdahulu, teknologi yang digunakan di sepanjang rantai pasok pangan terbukti dapat menurunkan nilai susut; tetapi penggunaan teknologi pada rantai pasok buah manggis di Indonesia, khususnya pada Provinsi Jawa Barat sebagai penghasil buah manggis terbesar, masih perlu ditingkatkan. Intervensi peningkatan adopsi teknologi untuk menurunkan nilai susut pascapanen diperlukan, mengingat tidak semua pelaku rantai pasok dapat melakukan adopsi teknologi secara mandiri. Dari berbagai alternatif inisiatif intervensi, kolaborasi melalui kemitraan merupakan inisiatif yang dapat meningkatkan adopsi teknologi dan menurunkan nilai susut pascapanen dalam jumlah yang signifikan (lebih dari 50%). Hal ini sesuai target Sustainable Development Goals (SDG) 12.3, yaitu menurunkan nilai food loss dan food waste pada rantai pasok pangan, minimal sebesar 50% di tahun 2030
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
How to Cite
Erlangga N, Purwadaria HK, Firdaus M (2012). Improvement of mangosteen farming and postharvest handling strategies based on Global GAP Standard at Kiara Pedes, Purwakarta District. Jurnal Manajemen Agribisnis. 9: 69–77.
[FAO] Food and Agriculture Organization. 2019. The State of Food and Agriculture. Rome (IT): FAO.
Feizi H, Kaveh H, Sahabi H (2020). Impact of different packaging schemes and transport temperature on post-harvest losses and quality of tomato (Solanum lycopersicum L.). Journal of Agricultural Science and Technology. 22(3):801-814.
Haji M, Kerbache L, Muhammad M, Al-Ansari T (2020). Roles of technology in improving perishable food supply chain. Logistics 2020. 4. 33.doi:10.3390/logistics4040033.
Kusumiyati, Farida, Sutari W, Hamdani JS, Mubarok S (2018). Pengaruh waktu simpan terhadap nilai total padatan terlarut, kekerasan dan susut bobot buah mangga arumanis. Jurnal Kultivasi. 17(3): 766-771.
Mopera LE (2016). Food loss in the food value chain: The Philippine agriculture scenario. Journal of Developments in Sustainable Agriculture. 11(1): 8-16. doi:10.11178/jdsa.11.8.
Verghese K, Lewis H, Lockrey S, Williams H (2015). Packaging’s role in minimizing food loss and waste across the supply chain. Packaging Technology and Science: An International Journal.