Date Log
Pembentukan Karakter Anak dan Remaja melalui Kemitraan Holistik
Corresponding Author(s) : Dwi Hastuti
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika,
Vol. 4 No. 3 (2022): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Abstract
Permasalahan demoralisasi dan perilaku negatif pada anak dan remaja semakin meningkat di perkotaan dan pedesaan Indonesia. Guna mewujudkan nation’s character building , Model Dwiasas Karakter Sopan Santun dan Tekun digunakan sebagai pendidikan karakter anak melalui kemitraan holistik. Sopan santun dan tekun sebagai karakter dasar dalam membangun hubungan sosial dan untuk memperkuat kompetensi anak dan remaja diterjemahkan dalam program kemitraan holistik dari peran keayahbundaan, sekolah (PAUD, SD, SMP, SMA) dan masyarakat. Harapannya, dengan model karakter ini, berbagai permasalahan perilaku yang mengancam anak dan remaja dapat dicegah sejak dini. Model ini berpotensi diterapkan secara luas mengingat pedesaan masih menjadi wilayah dominan di Indonesia.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
References
Alfiasari A, Hastuti D, & Sarwoprasodjo S. 2016. An Integration of Family and School on Strengthening the Character of Teenager in Indonesia: It’s a Must. Journal of Child Development Studies, 1(1), 13-26.
Astuti D. 2021. Perilaku asertif dalam menolak ajakan penyalahgunaan narkoba ditinjau dari gender. Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling. 8(2): 26-49.
Hastuti D, Alfiasari A. 2015. Sekolah sebagai leading institution dalam pendidikan karakter anak pada keluarga pedesaan berbasis family and school partnership. Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2015. 1: 95-109.
Hastuti D, Alfiasari, Novita L, Arifinda NA. 2017. Dwiasas Karakter Sopan Santun dan Tekun Untuk Guru SMP/MTs. Bogor (ID): IPB Press.
Hernández EH, Moreno-Murcia JA, Cid L, Monteiro D, Rodrigues F. 2020. Passion or perseverance? The effect of perceived autonomy support and grit on academic performance in college students. International Journal of Environmental Research and Public Health. 17(6).
Jessor R. 1991. Risk Behavior in Adolescent : A Psychosocial Framework for Understanding and Action. Journal of Adolescent Health. 12: 597–605.
Karina K, Hastuti D, Alfiasari. 2013. Perilaku bullying dan karakter remaja serta kaitannya dengan karakteristik keluarga dan peer group. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen. 6(1): 20-29.
[KPAI] Komisi Perlindungan Anak Indonesia. 2020. Update Data Infografis KPAI. https://www.kpai.go.id/publikasi/infografis/update-data-infografis-kpai-per-31-08-2020
Kusumawardhani IS, Safitri J, & Zwagery RV. 2020. Hubungan antara persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan grit pada peserta didik kelas Sembilan SMPN 1 Banjarbaru. Jurnal Kognisia, 1(2), 70-76.
Lestari TG. 2017. Pengaruh Lingkungan Pengasuhan dan Kelekatan Ayah terhadap Karakter Sopan Santun Remaja di Perdesaan [Skripsi]. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA, IPB.
Lickona T. 1992. Character Development. Character development in schools and beyond. 3:141.
Loke AY, Mak YW, Wu CST. 2016. The association of peer pressure and peer affiliation with the health risk behaviors of secondary school students in Hong Kong. Public Health. 137:113–123.
Een E., Tagela U, & Irawan S. 2020. Jenis-Jenis Kenakalan Remaja Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Desa Merak Rejo Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Terapan, 4(1), 30-42.
Simpson E, Duarte J, Faculty BB, Wright C. 2015. When Moms Say Bad Words: Family and Peer Influence on the Frequency of Swearing. The Pegasus Review: UCF Undergraduate Research Journal, 8(2): 1.
Suryani L. 2017. Upaya Meningkatkan Sopan Santun Berbicara Dengan Teman Sebaya Melalui Bimbingan Kelompok. E-Jurnal Mitra Pendidikan, 1(1), 112-124.
[UNICEF] United Nations Children’s Fund. 2020. Bullying in Indonesia: Key Facts, Solutions, and Recommendations. Jakarta: UNICEF Indonesia.
Situasi Anak di Indonesia – Tren, Peluang, dan Tantangan Dalam Memenuhi Hak-Hak Anak. Jakarta: UNICEF Indonesia.