Date Log
Mendorong Model Pertumbuhan Ekonomi Sirkular melalui Penerapan Pertanian-Peternakan Regeneratif di Desa Sendangsari dalam Upaya Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
Corresponding Author(s) : Alfian Helmi
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika,
Vol. 5 No. 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Abstract
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan, terdapat 3 rekomendasi utama untuk pemerintah Desa Sendangsari dalam untuk mengimplementasikan model ekonomi sirkuler dengan penerapan pertanianpeternakan regeneratif, yakni sebagai berikut: 1) Pemerintah Desa bersama dengan BUMDes, Kelompok Tani-Ternak dan Kelompok Perempuan perlu duduk bersama guna menentukan arah pengembangan desa dan pembagian peran masing-masing dalam rangka penerapan model ekonomi sirkuler pertanian-peternakan regeneratif. Pembagian peran ini juga bisa dilakukan dengan melibatkan INFID dan IPB sebagai mitra eksternal untuk peningkatan kapasitas SDM di masing-masing lembaga desa. 2) Peningkatan kapasitas SDM perlu terus dilakukan, misalnya dengan melakukan pelatihan manajemen bisnis pakan dan pembuatan pakan sistem silase berbahan dasar limbah hasil samping pertanian pada anggota BUMDes. Selain itu, pelatihan yang menyangkut aspek pemeliharaan, pencegahan dan pengobatan ternak juga perlu terus menerus dilakukan dengan disertai pendampingan intensif. Pelatihan pemanfaatan pupuk kandang dengan metode bokashi untuk melakukan optimasi dan percepatan dalam produksi pupuk juga penting untuk dilakukan. 3) BUMDes perlu segera menetapkan model bisnis yang akan dijalankan, tentunya dengan mengacu pada prinsip-prinsi penerapan model ekonomi sirkuler yang holistik dan integratif. Model bisnis ini juga bisa mengacu pada sistem canvas yang telah dijelaskan pada tulisan ini. BUMDes juga perlu mengganti orientasi sistem bisnis breeding dengan sistem penggemukan (fattening), serta mengganti ternak kambing dengan domba agar dapat melakukan optimasi luas kandang, tenaga kerja dan pasar untuk mendapatkan cash flow BUMDes yang sehat. 4) Dalam rangka menjamin akses pasar, BUMDes perlu menjalin kerjasama dengan off-taker inti dan meminta spesifikasi kebutuhan of taker inti. 5) Untuk mengatasi penyakit hewan yang sering terjadi di Desa Sendangsari, BUMDes juga perlu bekerjasama dengan Dinas setempat untuk membuka klinik online bagi petani peternak regeneratif.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
References
Rhodes, C. J. (2017). The imperative for regenerative agriculture. Science progress, 100(1), 80-129. https://doi.org/10.3184/003685017X14876775256165
Pasandaran, E., Syakir, M., Heriawan, R., & Yufdy, M. P. (2017). Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan. Jakarta: IAARD Press