Date Log
Strategi Pengembangan Pasar Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Indonesia
Corresponding Author(s) : Anisa Dwi Utami
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika,
Vol. 4 No. 4 (2022): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Abstract
Seiring dengan perubahan perilaku masyarakat di era digital persaingan di industri keuangan semakin meningkat sehingga menyebabkan industri BPRS mengalami “middle-child syndrome”. Hal ini membutuhkan strategi pengembangan pasar BPRS yang tidak hanya mengandalkan pasar yang selama ini dilayani. Di satu sisi, BPRS dihadapkan beberapa permasalahan fundamental di dalam internal industri khususnya terkait permodalan, SDM dan kesiapan infrastruktur informasi teknologi serta kejelasan model bisnis. Perkembangan digitalisasi menuntut BPRS untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak baik di dalam internal industri maupun lembaga keuangan lain, pemerintah dan berbagai lembaga di masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, berkembangnya berbagai komunitas di masyarakat baik di sektor UMKM maupun non-UMKM dapat menjadi peluang pengembangan pasar BPRS.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
References
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK. 2022. Laporan Profil Industri Perbankan Triwulan I 2022.
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2021. Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia bagi Industri BPR dan BPRS 2021-2025.
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. 2022. Statistik Perbankan Syariah per Juni 2022.
[KNEKS] Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. 2019. Rekomendasi Kebijakan Strategi Pengembangan Keuangan Mikro Syariah Di Indonesia.