Date Log
Inovasi Model Komunikasi Digital Desa Wisata (KDDW) dalam Pengembangan Kapasitas Pelaku Wisata di Kabupaten Bogor
Corresponding Author(s) : Hudi Santoso
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika,
Vol. 4 No. 4 (2022): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Abstract
Kapasitas pelaku desa wisata di Indonesia umumnya masih rendah terutama para pelakuwisata di desa wisata. Rendahnya kapasitas tersebut dapat dilihat dari pelaku desa wisata yangbelum mampu menyusun konsep atau perencanaan desa wisata yang sesuai denganperkembangan zaman atau keinginan konsumen. Haltersebutsenada dengan apa yangdisampaikan oleh Prafitri dan Damayanti (2016) bahwa kapasitas individu pengelola desa wisatakurang baik dalam pemahaman dan pengaplikasian konsep desa wisata. Noho (2014), tingkatkapasitas pelakudesa wisata secara individu maupun berorganisasidapattergolong dalam kriteriakurang optimalatau tingkat kematangan kapasitas dalam mengelola kepariwisataan masihtergolong dibawah rata-rata. Selain itu, para pelaku desa wisata belum ditunjang dengan caraberkomunikasi yang memadai.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
References
Disbudpar. 2017.Laporan Akuntabilitas Kinerja Institusi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Tahun 2017. Bogor (ID): Disbudpar.
Hootsuite. 2021. Social Media Marketing & Management. https://www.hootsuite.com [diakses 22 November 2021].
Hubeis M. 2018. Tren Pariwisata. www.negerilaskarpelangi.com [diakses 23 November 2019].
Kemenpar. 2017.Pengembangan Desa Wisata, Desa Membangun Indonesia-Paparan Kemenpar. Jakarta (ID): Kemenpar.
______. 2020.Tren Industri Pariwisata Tahun2021. Jakarta (ID): Kemenpar.
Kemenkomarives. 2021.Pedoman Desa Wisata.Jakarta (ID): Kemenkomarives.
Mardikanto, Soebianto P. 2013. Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung (ID): Alfabeta.
PT Sayaga Wisata (BUMD). 2018.Potensi desa wisata di Kabupaten Bogor. Bogor (ID): Sayaga Wisata.
Parasuraman A, Zeitthaml VA, Berry LL. 1988. Servqual: A Multiple Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Jurnal Retailing. 64(1): 12-40
Pajriah S. 2018. Peran Sumber Daya Manusia dalam Pengembangan Pariwisata Budaya di Kabupaten Ciamis. History and Education. 5(1): 25-34. https://doi.org/10.25157/ja.v5i1.1913
Prafitri D, Damayanti M. 2016. Kapasitas kelembagaan dalam pengembangan desa wisata. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 4(1):76-86. https://doi.org/10.14710/jpk.4.1.76-86
Priatna WB. 2021. Mengefektifkan komunikasi disektor pariwisata: Menyelamatkan Tenaga Kerja dan Kekayaan kehidupan bangsa. Indonesiaupadate.com. [diakses 10 Desember 2021].
Santoso H. 2020.Komunikasi mitigasi pandemicivid-19 terhadap desa wisata di Indonesia. megapolitan.antaranews.com [diakses 1 Desember 2021].
Suryaatmaja, M. Suyaman, D. 2021. Pelayanan Elektronik dan Keputusan Berwisata: Studi Pada Obyek Pariwisata Edukasi Museum At-Tadbir. Jurnal Ilmiah Manajemen 5(2):82–92. https://doi.org/10.31602/atd.v5i2.4304
Tyas NW. Damayanti M. 2018. Potensi Pengembangan Desa Kliwonan sebagaiDesa Wisata Batik di Kabupaten Sragen. Journal of Regional and Rural Development Planning. 2(1): 74-89. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2018.2.1.74-89
[WTO] World Tourism Organization. 2018.UNWTOAnnual Report 2017. Madrid-Spain: WTO.
Yuniarti T, Saleh A, Hubeis M, Kinseng R. 2019. Social Enginering of Local Government in The Prespective of Communication Study Toward the Development Program of Pedestrian Area. London (EN): CRC press. https://doi.org/10.1201/9780429280702-10