Date Log
Integrated Farming System Berbasis Kopi
Corresponding Author(s) : Dinda Aslam Nurul Hida
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika,
Vol. 5 No. 4 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Abstract
Pengembangan subsektor perkebunan kopi di Indonesia menunjukkan potensi yang luar biasa dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat lokal maupun global. Namun, tantangan besar muncul dalam mengoptimalkan potensi ini. Ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi kopi secara global menjadi salah satu hambatan utama, menciptakan kekurangan pasokan yang berdampak signifikan pada sektor kopi. Selain itu, penurunan minat petani kopi dalam berusahatani menimbulkan ancaman serius terhadap pertumbuhan sektor kopi di tingkat nasional. Ketidakseimbangan produksi dan konsumsi kopi dunia menandai permasalahan mendesak yang perlu diatasi. Penurunan minat petani kopi, terutama petani kecil yang menghadapi keterbatasan sumber daya, akses teknologi, dan modal, menjadi akar permasalahan utama. Rendahnya insentif bagi petani menciptakan kurangnya motivasi untuk meningkatkan produksi, sementara kendala akses informasi pasar yang akurat membatasi kemampuan petani untuk mendapatkan harga yang lebih baik.
Solusi atas tantangan ini melibatkan peningkatan insentif bagi petani, penerapan konsep pertanian berkelanjutan, dan peningkatan koordinasi di seluruh value chain.
Adopsi program IFS menjadi langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas kopi. Melalui konsep LEISA, petani dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, meningkatkan produksi kopi secara ramah lingkungan. Keberhasilan program Upland Project di Indonesia sebagai contoh penerapan IFS berbasis kopi memberikan harapan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Implementasi solusi ini melibatkan perbaikan sistem insentif, standarisasi produk kopi, peningkatan kualitas produksi, dan pelatihan manajemen ekspor. Melalui sinergi antara Kementerian Pertanian dan pemangku kepentingan kopi, diharapkan solusi ini dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani kopi, memberikan dampak positif pada ekonomi nasional secara menyeluruh. Dengan demikian, fokus pada insentif, pertanian berkelanjutan, dan koordinasi value chain menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan kompleks di sektor kopi Indonesia.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
References
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2022. Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XXV, 17 Januari 2022. Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia, Desember 2021. Jakarta: BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2023a. Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan. ISSN/ISBN: 1907-4557Vol. 14. Jakarta: BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2023b. Statistik Kopi Indonesia 2022. ISSN 2714-8505. Vol. 7. Jakarta: BPS.
[PSP] Prasarana dan Sarana Pertanian Pertanian. 2023. Upland Project. https://upland.psp.pertanian.go.id/. Akses 1 Desember 2023.
Hida DAN, Rachmina D, Rifin A (2023) Optimizing the Integrated Farming System of Coffee and Goat to Maximize Farmers’ Income in North Sumatra, Indonesia. Agro Bali Agric J. 6(1):29–39.
Kessler JJ, Moolhuijzen M (1994) Low external input sustainable agriculture: expectations and realities. Netherlands J Agric Sci. 42(3):181–194. doi:10.18174/njas.v42i3.596.
Momentum Works .2023. Coffee in Southeast Asia: Modernising retail of the daily beverage. https://momentum.asia/product/coffee-in-southeast-asia/. Akses 1 Desember 2023.