Variasi Karakter Agronomi dan Kandungan Amilosa Populasi F3 Sorgum Persilangan Pulut 3 × Kawali

Authors

  • Nafian Alaydi Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • Desta Wirnas Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • Siti Marwiyah Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)

DOI:

https://doi.org/10.29244/agrob.v13i1.61772

Abstract

Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang berpotensi sebagai pangan fungsional dan memenuhi diversifikasi pangan nasional. Pengembangan sorgum dalam meningkatkan hasil dan kualitas tekstur nasi yang dihasilkan masih perlu dilakukan untuk meningkatkan palatabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keragaman genetik karakter agronomi dan kadar amilosa pada populasi F3 hasil persilangan Pulut 3 × Kawali. Penelitian menggunakan metode Single Seed Descent (SSD). Hasil penelitian menunjukkan keragaman karakter kualitatif maupun kuantitatif berdasarkan analisis Nilai Tengah, Khi-Kuadrat, Skewness and Kurtosis, Korelasi, dan Heritabilitas arti luas. Kandungan amilosa yang bertipe waxy mengikuti nisbah Mendel berdasarkan pengujian pewarnaan iodin pada endosperma biji. Perbedaan karakter yang ditemukan pada F3 belum berbeda nyata dibandingkan tanaman tetua. Aksi gen yang ditemukan yaitu dominan, epistasis, dan aditif dengan jumlah gen yang banyak atau sedikit. Beberapa karakter yang ditemukan memiliki keragaman yang tinggi dan keeratan hubungan yang rendah. Pengelompokan genotipe tanaman berdasarkan karakternya dapat digunakan dalam melakukan seleksi pada generasi lanjutan.

Kata kunci: keragaman, klaster, pewarnaan iodin, Single Seed Descent

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alia, Y., W. Wilia. 2010. Persilangan empat varietas kedelai dalam rangka penyediaan populasi awal untuk seleksi. J. Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. 13(1):39-42.

Anas, A., A. Suhanto. 2018. Keragaan penampilan lima genotipe sorgum manis (Sorghum bicolor (L.) Moench) introduksi Jepang di Jatinangor. Zuriat. 29(2):80-87. DOI: https://doi.org/10.24198/zuriat.v29i2.20809

Ardhiyanti, S.D., U.S. Nugraha, S.D. Indrasari, Kusbiantoro. 2014. Penetapan nilai acuan amilosa beberapa varietas padi menggunakan metode pengikatan Iodin (I): Kalium Iodida (KI) melalui uji banding antar laboratorium. Widyarise. 17(3):353-362.

Arifriana, N.B., N. Sjamsijah. 2017. Respon Seleksi Tanaman F3 Pada Beberapa Genotipe Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Agriprima. 1(1):46-53. DOI: https://doi.org/10.25047/agriprima.v1i1.10.

Badiaraja, P.H., S. Zubaidah, H. Kuswantoro. 2021. Maternal effect of agronomic and morphological characters on cluster structure of F3 soybean lines. Biodiversitas. 22(2):969-982. DOI: https://doi.org/10.13057/biodiv/d220253.

Burnama, P.W. 2022. Keragaman karakter agronomi dan kandungan amilosa pada populasi f2 sorgum hasil persilangan pulut 3 × kawali [skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Dewanti, D., P. Basunanda, A. Purwantoro. 2015. Variabilitas karakter fenotipe dua populasi jagung manis (Zea mays l. kelompok saccharata). Vegetalika. 4(4):35-47.

Febrianto, E.B., Y. Wahyu, D. Wirnas. 2015. Keragaan dan keragaman genetik karakter agronomi galur mutan putatif gandum generasi M5. J. Agron. Indonesia. 43(1):52-58. DOI: https://doi.org/10.24831/jai.v43i1.9591.

Falusi, O.A. 2008. Inheritance of characters in kenaf (Hibiscus cannabinus). Afr. J. Biotechnol. 7(7):904906.

Oktaviyanti, R.N. 2018. Pola segregasi pada beberapa karakter tanaman kenaf (Hibiscus cannabinus l.) generasi F2 hasil persilangan HC48 dan SM004 [skripsi]. Malang (ID: Universitas Brawijaya.

Fitzgerald, M.A., C.J. Bergman, A.P. Resurreccion, J. Moller, R. Jimenez, R.F. Reinke, M. Martin, P. Blanco, F. Molina, M.H. Chen, et al. 2009. Addressing the dilemmas of measuring amylose in rice. Cereal Chem 86(5):492-498. DOI: https://doi.org/10.1094/CCHEM-86-5-0492.

Ginting, E., R. Yulifianti, M. Jusuf. 2014. Ubijalar sebagai bahan diversifikasi pangan lokal. Pangan. 23(2):194-207.

Hartati, S., M. Barmawi, N. Sa’diyah. 2013. Pola segregasi karakter agronomi tanaman kedelai (Glycine max [l.] Merrill) generasi f2 hasil persilangan wilis x b3570. Agrotek Tropika. 1(1):8-13. DOI: https://doi.org/10.23960/jat.v1i1.1876.

Hidayanti, N. 2020. Karakterisasi sorgum varietas lokal, varietas nasional, dan galur-galur hasil pemuliaan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Kawahigashi, H., M. Oshima, T. Nishikawa, H. Okuizumi, S. Kasuga, J. Yonemaru. 2013. A novel waxy allele in sorghum landraces in east asia. Plant Breed. 132(3):305-310. DOI: https://doi.org/10.1111/pbr.12054.

Maryono, M.Y., Trikoesoemaningtyas, D. Wirnas, S. Human. 2019. Analisis genetic dan seleksi segregan transgresif pada pulasi F2 sorgum hasil persilangan B69× Numbu dan B69×Kawali. J. Agron. Indonesia. 47(2):162-170. DOI: https://doi.org/10.24831/jai.v47i2.24991.

Nugraha, A.A., N.R. Ardiarini, Kuswanto. 2017. Uji keseragaman galur dan kekerabatan antar galur kacang bogor (Vigna subterranean (L) Verdc.) hasil single seed descent. Jurnal Produksi Tanaman. 5(7):1196-1206.

Pedersen, J,F., S.R. Bean, D.L. Funnell, R.A. Graybosch. 2004. Rapid iodine staining techniques for identifying the waxy phenotype in sorghum grain and waxy genotype in sorghum pollen. Crop Science. 44:764-767. DOI: https://doi.org/10.2135/cropsci2004.7640.

Pertiwi, N.P. 2014. Evaluasi galur-galur generasi awal sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) hasil persilangan B-69 x Numbu [skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Rini, F.M., D. Wirnas, A. Nindita. 2018. Keragaman populasi F2 padi (Oryza sativa L.) pada kondisi cekaman suhu tinggi. Bul Agrohorti. 6(3):326-335. DOI: https://doi.org/10.29244/agrob.v6i3.21095.

Roy, D. 2000. Plant Breeding. The Analysis and Exploitation of Variability. New Delhi: Narosa Publishing House

Sari, W.P, Damanhuri, Respatijarti. 2014. Keragaman dan heritabilitas 10 genotip pada cabai besar (Capsicum annuum l.). J. Produksi Tanaman. 2(4):301-307.

Sirappa, M.P. 2003. Prospek pengembangan sorgum di indonesia sebagai komoditas alternatif untuk pangan, pakan, dan industri. J. Litbang Pertanian. 22(4):133-140.

Siregar, D.S., A. Mardiyah. 2018. Uji adaptasi beberapa varietas sorgum (Sorghum bicolor (L.) pada lahan sawah tadah hujan di desa matang seutui kota langsa. Agrosamudra. 5(2):80-86.

Stawski, D. 2008. New determination method of amylose content in potato starch. Food Chemistry. 110:777–781. DOI: https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2008.03.009.

Suarni. 2012. Potensi sorgum sebagai bahan pangan fungsional. Iptek Tanaman Pangan. 7(1):58-66.

Subagio, H., M. Aqil. 2014. Perakitan dan pengembangan varietas unggul sorgum untuk pangan, pakan, dan bioenergi. Iptek Tanaman Pangan. 9(1):42

Suryana, A. 2014. Menuju ketahanan pangan indonesia berkelanjutan 2025: tantangan dan penanganannya. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 32(2):123-135. DOI: https://doi.org/10.21082/fae.v32n2.2014.123-135.

Suprapto, N. Kairudin. 2007. Variasi genetik. heritabilitas. tindak gen dan kemajuan genetik kedelai (Glysine max Merrill) pada Ultisol. J. Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. 9(2):183-190. DOI: https://doi.org/10.31186/jipi.9.2.183-190.

Widowati, S. 2010. Karakteristik mutu gizi dan diversifikasi pangan berbasis sorgum. Pangan. 19(4):373-382.

Wirnas, D., N. Oktanti, H.N. Rahmi, D. Andriani, Faturrahman, E.P. Rini, S. Marwiyah, Trikoesoemaningtyas, D. Sopandie. 2021. Genetic analysis for designing an ideotype of high-yielding sorghum based on existing lines performance. Biodiversitas. 22(12):5286-5292. DOI: https://doi.org/10.13057/biodiv/d221208

Downloads

Published

2025-01-31

How to Cite

Alaydi, N. ., Wirnas, D., & Marwiyah, S. . (2025). Variasi Karakter Agronomi dan Kandungan Amilosa Populasi F3 Sorgum Persilangan Pulut 3 × Kawali. Buletin Agrohorti, 13(1), 48-57. https://doi.org/10.29244/agrob.v13i1.61772