Perlakuan Benih Cabai (Capsicum annuum L.) dengan Rizobakteri secara Tunggal atau Kombinasi dapat Mengendalikan Phytophthora capsici dan Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman

  • Farih Najah Rosadiah
  • Satriyas Ilyas
  • Dyah Manohara

Abstract

ABSTRACT

Seed  treatment  of  hot  pepper  using  rhizobacteria  is  an  alternative  to fungicide  use  in controlling  phytophthora  rot  disease.  The  objectives  of this  research  were  to  evaluate: (1)  the effectiveness of rhizobacteria isolates in inhibiting Phytophthora capsici growth and (2) the effect of seed treatment using rhizobacteria on  plant growth,  and  incidence of phytophthora blight  disease. This  research  consisted  of  two  experiments,  all experiments were  arranged in  completely randomized design using one factor. The first experiment (in vitro) consisted of nine levels i.e. sevencombination isolates of rhizobacteria, metalaxyl and control. The second experiment (in the green house)  consisted  of  six  levels  of  seed  treatments  i.e.  ST116B rhizobacteria,  CM8  rhizobacteria, ST116B + CM8  rhizobacteria, metalaxyl, positive control  and negative control. Results of in vitro experiment  showed that  all  rhizobacteria,  single  or  combinations,  were  able  to  inhibit  P. capsicigrowth. The  highest  inhibition  were  shown  by  CM8,  ST116B  + CM8, and ST116B  consecutively.Seed treatments of hot pepper using ST116B, CM8, and ST116B + CM8 rhizobacteria increased the number  of  leaves  6  weeks after  transplanting  and  reduced  the  incidence  of  phytophthora blight disease.  There were no significant  differences whether  the rhizobacteria was applied  singly  or  in combination  of  the  two.  Rhizobacteria  ST116B was  suggested  for  pepper  seed  treatment  before planting.

Keywords: metalaxyl, phytophthora blight disease, rhizobacteria

 

ABSTRAK

Perlakuan  benih  cabai  menggunakan  rizobakteri  merupakan  alternatif pengganti  fungisida dalam  mengendalikan  penyakit  busuk  phytophthora, yang  disebabkan  oleh  cendawan  patogen Phytophthora  capsici.  Penelitian ini bertujuan (1) mengevaluasi keefektifan  kombinasi  isolat rizobakteri  dalam menghambat  pertumbuhan  P.  capsici,  dan  (2)  mengetahui  pengaruh perlakuan benih dengan rizobakteri dalam meningkatkan vigor benih dan pertumbuhan tanaman, serta dalam mengurangi kejadian penyakit busuk phytophthora. Penelitian ini terdiri atas  dua  tahap percobaan, menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor. Percobaan pertama (in vitro) terdiri atas sembilan taraf yaitu tujuh kombinasi isolat rizobakteri, metalaksil,  dan tanpa perlakuan (kontrol).  Percobaan kedua  (di  rumah  kaca)  terdiri  atas  enam taraf  perlakuan  benih  yaitu  rizobakteri  ST116B,  CM8, ST116B  +  CM8, metalaksil,  kontrol  positif,  dan  kontrol  negatif.  Hasil  percobaan  in  vitro, semua perlakuan rizobakteri baik tunggal maupun yang dikombinasikan mampu menghambat pertumbuhan patogen  P.  capsici.  Persentase  daya hambat tertinggi  berturut-turut  ditunjukkan  oleh  isolat rizobakteri  CM8, kombinasi isolat  rizobakteri  ST116B  +  CM8,  dan  isolat  rizobakteri  ST116B. Perlakuan benih dengan rizobakteri ST116B, CM8, dan ST116B + CM8 tidak dapat meningkatkan vigor  benih,  namun  secara  nyata  meningkatkan pertambahan jumlah  daun  pada  minggu  ke  enam setelah  pindah  tanam, dan menurunkan  kejadian  penyakit  busuk  phytophthora. Tidak terdapat perbedaan  nyata  pengaruh  rizobakteri  yang  diaplikasikan secara tunggal  maupun  kombinasi  dua isolat. Rizobakteri ST116B disarankan untuk digunakan dalam perlakuan benih cabai sebelum tanam.

Kata kunci: metalaksil, penyakit busuk phytophthora, rizobakteri

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2015-08-13
How to Cite
Najah RosadiahF., IlyasS., & ManoharaD. (2015). Perlakuan Benih Cabai (Capsicum annuum L.) dengan Rizobakteri secara Tunggal atau Kombinasi dapat Mengendalikan Phytophthora capsici dan Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Hortikultura Indonesia, 6(1), 1-10. https://doi.org/10.29244/jhi.6.1.1-10