STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK MADU (STUDI KASUS: PT MADU PRAMUKA)
COMPETITIVENESS STRATEGY FOR HONEY PRODUCT(CASE STUDY: PT MADU PRAMUKA)
Abstract
Honey is a non-timber forest product commodity that has the potential to be developed by PT Madu Pramuka. The honey business requires high competitiveness so that the company can be sustainable. The study’s purpose was to examine the current conditions and factors that affecting competitiveness in PT Madu Pramuka in order to formulate a competitiveness strategy. This study used Porter’s Diamond and Analytical Hierarchy Process (AHP). The Porter’s Diamond analysis results showed PT Madu Pramuka competitors were Madu Mutiara Ibu, Madu Nusantara, Madurasa and Madu TJ. The PT Madu Pramuka disadvantage was the final products’ water content has the same level as the harvested honey. The AHP results showed that the competitiveness of PT Madu Pramuka's honey products was determined by quality, cost and delivery factors. In order to improve the quality, the best alternative strategy was to reduce water level content using a dehumidifier. The government, as the most important actor, played a role in facilitating infrastructure in product quality tests. The recommended managerial implication was to improve the quality of PT Madu Pramuka products.
Keywords: AHP, competitiveness, diamond porter, honey industry, PT Madu Pramuka
Abstrak: Madu merupakan komoditas hasil hutan bukan kayu yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan PT Madu Pramuka adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bisnis madu. Bisnis madu memerlukan daya saing yang tinggi agar perusahaan dapat berkesinambungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi terkini dan faktor yang mempengaruhi daya saing pada PT Madu Pramuka serta merumuskan strategi peningkatan daya saing dan implikasi manajerialnya. Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif menggunakan berlian Porter dan Analytical Hierachy Process (AHP). Hasil analisis berlian porter, saat ini PT Madu Pramuka bersaing dengan Madu Mutiara Ibu, Madu Nusantara, Madurasa dan Madu TJ. Kekurangan dari PT Madu Pramuka adalah produk yang dijual dipasaran memiliki kadar air yang masih sama dengan kadar air ketika dipanen. Hasil AHP menunjukkan bahwa faktor penentu daya saing produk madu PT Madu Pramuka adalah quality, diikuti oleh faktor cost dan delivery. Alternatif strategi yang terbaik untuk diterapkan adalah meningkatkan kualitas produk dengan cara mengurangi kadar air antara lain menggunakan dehumidifier. Pemerintah sebagai aktor terpenting memiliki peran untuk memfasilitasi infrastruktur dalam pengujian mutu produk. Implikasi manajerial yang direkomendasikan adalah untuk fokus pada peningkatan kualitas produk PT Madu Pramuka.
Kata kunci: AHP, berlian porter, daya saing, industri madu, PT Madu Pramuka