Pemodelan Pengawasan Terpadu Atas Kebijakan Penyaluran dan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat
Abstract
The Credit for Business Program (KUR) has achieved its determined target for delivering credit for micro, small and medium businesses. Besides achieving its target, this program also has some problems such as high non-performance loans on some participant banks. This study will build a model for audit coordination among internal audits, especially from government institutions which involve in the delivery and guarantee processes of credit for business program. The objectives of this research are to review the relevant regulations and procedures, evaluate the capabilities of internal audits involved in the credit program, evaluate the performance of the current processes, and identify determinant factors for audit coordination. The results of the study indicate that some retroactive regulations require special attention to dissemination, and about half of the half of the internal audits that signed the supervision forum are in the integrated level or even higher, based on the internal audit capability model (IACM). Sub-elements from each element of audit coordination in the independent sector were obtained by using the Interpretive Structural Modeling (ISM). These sub-elements should be prioritized before other sub-elements in designing audit coordination model.
Keywords: audit coordination, internal audit, IACM, ISM, Micro credit
Abstrak: Kredit usaha rakyat (KUR) telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu menyalurkan kredit bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Selain mencapai target yang ditetapkan, dalam operasionalnya KUR juga mempunyai permasalahan, diantaranya adalah non performance loans tinggi pada beberapa bank pelaksana. Penelitian ini untuk membangun suatu model pengawasan terpadu antara audit internal, khususnya audit internal pada entitas pemerintah yang terlibat dalam proses penyaluran dan penjaminan KUR. Tujuan dari penelitian ini adalah mereviu regulasi dan prosedur yang relevan, mengevaluasi kapabilitas audit internal yang terlibat dalam program KUR, mengevaluasi kinerja dari penyaluran dan penjaminan KUR, mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan dalam membangun model pengawasan terpadu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa regulasi yang berlaku surut memerlukan perhatian khusus untuk diseminasi, sekitar setengah dari setengah dari audit internal penandatangan forum pengawasan berada dalam level integrated atau lebih baik, berdasarkan internal audit capability model (IACM). Menggunakan Interpretive Structural Modelling (ISM) diperoleh sub elemen dari setiap elemen koordinasi audit yang berada di sektor independen. Dalam membangun model pengawasan terpadu, sub elemen tersebut menjadi prioritas dibandingkan sub elemen yang berada di sektor lainnya.
Kata kunci: pengawasan terpadu, audit internal, IACM, ISM, KUR