FECAL STEROID PROFILE AND GENITAL SWELLING OF FEMALE JAVAN GIBBONS (Hylobates moloch Audebert 1797) MAINTAINED IN INDIVIDUAL CAGE
Abstract
Pengukuran estron terkonjugasi (E1C) dan pregnanediol glucuronat (PdG) di feses dilakukan pada tiga ekor Owa Jawa (Hylobates moloch AUDEBERT 1797) betina untuk mengevaluasi fungsi ovarium ketiga owa tersebut yang masing-masing dipelihara di kandang individu di Pusat Studi Satwa Primata IPB dan di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta.. Contoh feses dikoleksi secara regular pada jam 07.00-09.00, 5-7 kali seminggu selama 4-9 bulan. Setelah melalui proses pengeringbekuan, contoh feses diekstraksi menggunakan metanol dan asai E1C dan PdG dilakukan dengan enzyme immunoassay (EIA). Profil hormon yang diperoleh menggambarkan adanya satu betina yang bersiklus dengan panjang siklus 21-25 hari. Lama fase folikular yang diperoleh pada betina tersebut bervariasi antara 11-18 hari, dan fase luteal yang relative konstan dengan lama 8-12 hari. Akan halnya dua betina yang lain, tidak diperoleh adanya gambaran pola yang menunjukkan siklus ovarium yang regular. Pembengkakan organ kelamin luar yang berfluktuasi juga hanya teramati pada betina yang bersiklus dengan lama pembengkakan 3-5 hari, dan perdarahan menstruasi terjadi selama 2-3 hari. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengukuran steroid di feses merupakan suatu metoda nonivasif yang dapat diterapkan untuk mengevaluasi fungsi ovarium Owa Jawa. Keadaan fisiologis dari individual betina mungkin menjadi bahan pertimbangan lain dibandingkan tipe perkandangan sebagai faktor yang mempengaruhi profil hormonal.
Kata kunci: Owa Jawa, steroid di feses, pembengkakan organ kelamin luar
Full text article
Authors
Media Konservasi is an open access journal, meaning that all content is freely available without charge to the user or their institution. Users are allowed to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of the articles in this journal without needing to request prior permission from the publisher or the author.
All articles published by Media Konservasi are licensed under the Creative Commons Attribution 4.0 International License. This allows for unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided proper credit is given to the original authors.
Authors submitting manuscripts should understand and agree that the copyright of published manuscripts is retained by the authors. Copyright encompasses the exclusive rights of authors to reproduce, distribute, and sell any part of the journal articles in all forms and media. Reproduction of any part of this journal, its storage in databases, and its transmission by any form or media is allowed without written permission from Media Konservasi.