KAJIAN METODE THURSTONE DALAM PENENTUAN ASPEK PENTING PADA SISTEM TRANSAKSI NON TUNAI
Abstract
Data persepsi sudah sangat umum diukur dalam skala ordinal. Thurstone memperkenalkan metode untuk mengolah data ordinal, diantaranya adalah metode Thurstone, metode equal appearing intervals, dan metode successive intervals. Prinsip dasar metode-metode tersebut adalah mentransformasi data dari skala ordinal menjadi interval agar relevan dalam melakukan interpretasi. Selain itu, metode tersebut dapat menilai peringkat suatu atribut dan mengukur seberapa besar perbedaan kepentingan suatu atribut terhadap atribut lainnya. Pada kasus penilaian tingkat kepentingan responden dalam menggunakan transaksi non tunai, hasil uji kesesuaian model pada metode Thurstone dan metode successive intervals menyatakan bahwa model telah cukup baik menggambarkan kondisi data sebenarnya dengan tingkat ketidaksesuaian masing-masing sebesar 2.3% dan 4.5%. Metode Thurstone relatif tidak sensitif terhadap perubahan bobot atau skala penilaian pada suatu atribut. Metode Thurstone hanya melihat bagaimana hasil penilaian berpasangan antara dua atribut, namun tidak mampu melihat perbedaan penilaian yang diberikan oleh responden terhadap atribut-atribut tersebut. Penilaian tingkat kepentingan dalam menggunakan transaksi non tunai memberikan hasil tiga peringkat tingkat kepentingan paling tinggi dalam melakukan transaksi non tunai secara berutut-turut adalah aspek tingkat kemudahan atau aksesibilitas, tingkat keamanan, dan kecepatan transaksi. Kenyamanan merupakan aspek yang tingkat kepentingannya paling rendah dibandingkan atribut lain.
Kata kunci : Metode Thurstone, Transaksi Non Tunai