Pemanfaatan Limbah Air Seni Kelinci menjadi Pupuk Organik Cair di Desa Widorkandang, Magetan

  • Kastana Sapanli Institut Pertanian Bogor
  • Widya Dwi Prasetyoningrum
  • Qori Siela Rawina
  • Ayu Lestari
  • Muhammad Yusuf
  • Pawitri Adhistyana Mayesti
  • Aprilia Ulfatul Azizah
  • Pendiyan Denika
  • Garnish Eka Prastyaningrum
  • Puti Fitrinuraisyah
  • Milenia Kusuma Putri
Keywords: air seni kelinci, KKN-T, pupuk organik cair

Abstract

Desa Widorokandang, Kabupaten Magetan , Jawa Timur  memiliki potensi dalam bidang pertanian dan peternakan. Permasalahan yang dihadapi dalam usaha pertanian tentang harga pupuk dan penggunaan pupuk anorganik dalam jangka panjang. Alternatif mengurangi penggunaan pupuk anorganik dengan menggunakan pupuk organik dapat membantu untuk memperbaiki struktur tanah karena mengandung zat hara yang baik. Hal ini didukung dengan keberadaan peternakan kelinci di desa Widorokandang yang menghasilkan limbah urine kelinci sebagai bahan utama pembuatan pupuk organik cair. Proses pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan cara fermentasi yang mudah dilakukan oleh masyarakat. Mahasiswa KKN-T IPB bersama peternak kelinci di desa Widorokandang membuat produk pupuk organik cair “Growi”. Produk ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan pupuk di desa Widorokandang serta meningkatkan perekonomian masyarakat.   Nilai keuntungan relative dari usaha pupuk organik cair “Growi” memiliki nilai lebih dari 1 yang termasuk usaha yang layak.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Kastana Sapanli, Institut Pertanian Bogor
Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

References

Balittanah. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati (Organic Fertilizer and Biofertilizer). Bogor (ID): Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Hafiz M, Wibowo SA, Purbaningsih W, Sriyono. 2018. Penyuluhan pembuatan Microorganisme Local bagi warga desa Brengkol guna mengurangi penggunaan pupuk kimia pada pertanian. Surya Abdimas. 2 (2): 39 – 44.

Handayani T, Sholihah A, Asmaniyah S. 2020. Pengaruh aplikasi pupuk kandang, NPK dan urine kelinci terhadap pertumbuhan dan produksi dua macam varietas tanaman mentimun (Cucumis sativus L). Jurnal Agronisma. 12 – 21.

Hendarto DR, Banjarnahor DRV. 2012. Pengaruh metode fermentasi dan penambahan urine kelinci terhadap kualitas pupuk organik cair. JurnalTeknik Pertanian Lampung. 10 (2): 139 – 146.

Herawati VE, Agus M. 2014. Analisis pertumbuhan dan kelulushidupan larva lele (Clarias gariepenus) yang diberi pakan Daphnia sp. hasil kultur massal menggunakan pupuk organik difermentasi. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 26 (1):1 – 11.

Imran AN. 2016. Pengaruh pemberian pupuk urine kelinci terhadap produksi tanaman cabai merah di Kabupaten Maros. J.Agrotan. 2(2):45 –52.

Kristanto D, Aziz SA. 2019. Aplikasi pupuk organik cair urin kelinci meningkatan pertumbuhan dan produksi caisim (Brassica juncea L.) organik di Yayasan Bina Sarana Bakti, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Bul. Agrohorti. 7 (3): 281 -286.

Mardiansyah D, Nurhidayah S, Saleh I. 2021. Pengaruh umur panen pucuk dan konsentrasi poc urin kelinci terhadap pertumbuhan dan produksi pucuk kenikir (Cosmos caudatus). Jurnal Agroteknologi. 12 (1): 25 – 32.

Marwantika AI. 2020. Pembuatan pupuk organik sebagai upaya pengurangan ketergantungan petani terhadap pupuk kimia di Dusun Sidowayah, Desa Candimulyo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Indonesian Engagement Journal. 1(1) : 17 – 28.

Fitriasari C, Rahmayuni E. 2017. Efektivitas pemberian urin kelinci untuk mengurangi dosis pupuk anorganik pada budidaya putren jagung manis. Jurnal Agrosains dan Teknologi. 2 (2): 141 – 156.

Rosniawaty S, Sudirja R, Afrianto H. 2015. Pemanfaatan urin kelinci dan urin sapi sebagai alternatif pupuk organik cair pada pembibitan kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Kultivasi. 14 (1): 32 -36.

Segari A, Rianto H, Susilowati YE. 2017. Pengaruh macam media dan dosis urin kelinci terhadap hasil tanaman seledri (Apium graveolens L.) VIGOR: Jurnal Ilmu Pertanian dan Subtropika.2 (1): 1 – 4.

Suryawaty, Dartius MS, Putra BW. 2018. Pupuk organik cair urine kelinci dan kompos limbah media tanam jamur tiram berpengaruh pada pertumbuhan dan produksi jagung. Agrium. 21 (2): 187 – 194.

Susilowati YE, Sarwitri R. 2018. Meningkatkan hasil tanaman stroberi dengan urin kelinci. J. Ilmu Pertania dan Subtropika.3 (1): 25 – 29.

Syamsiah M, Royani SP. 2014. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) terhadap pemberian PGPR (plant growth promoting rhizobakteri) dari akar bambu dan urine kelinci. Jurnal Agroscience. 4 (2) : 119-114

Published
2022-04-29
Section
Articles