MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi
<p style="text-align: justify;">Manajemen IKM (P-ISSN <a href="https://portal.issn.org/resource/issn/2085-8418">2085-8418</a>; E-ISSN <a href="https://portal.issn.org/resource/issn/2622-9250">2622-9250</a>) merupakan Jurnal Pengembangan Manajemen Industri Kecil Menengah (IKM) yang diterbitkan oleh Program Studi Magister Pengembangan Industri Kecil Menengah (MPI) Sekolah Pascasarjana IPB sejak September 2006, memuat kegiatan dunia usaha kecil menengah (UKM), khususnya IKM beserta instansi yang terkait seperti perbankan, departemen teknis dan usaha swasta besar dan <strong>petani/nelayan.</strong> Manajemen IKM terbit setiap 6 bulan sekali (Februari dan September) dan ditujukan sebagai wadah untuk mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian dari kajian tugas akhir mahasiswa MPI, khususnya yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan IKM. Namun demikian, tulisan yang diterima Manajemen IKM terbuka bagi berbagai kalangan yang memiliki ketertarikan dalam pembinaan dan pengembangan IKM, baik itu peneliti, penyuluh, maupun pengusaha. Dengan diterbitkannya jurnal ini, maka kedepannya diharapkan lebih dipahami potensi, kendala dan pengembangan IKM melalui pendekatan holistik dan sinergi yang dilihat dari faktor-faktor ekonomi, manajerial dan faktor-faktor lainnya seperti kemitraan. Perintisan jurnal sebagai berkala ilmiah berwawasan nasional dimulai sejak Februari 2006 dengan nama Jurnal MPI dengan No. ISSN 1907-3127 yang memuat 9 judul artikel pada setiap edisi. Mulai terbitan edisi September 2009, judulnya dirubah menjadi Jurnal Manajemen IKM dengan No. ISSN 2085-8418 dan E-ISSN 2622-9250. Jurnal Manajemen IKM selama ini mampu menjadi sarana penyebarluasan informasi ilmiah kepada para dosen atau peneliti lainnya, maupun masyarakat pengguna, serta sarana pengembangan.</p>Institut Pertanian Bogoren-USMANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah2085-8418Motivasi Pelaku UMKM Kuliner untuk Memperoleh Sertifikasi Halal
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/60404
<p>This study on the motivation of culinary MSME actors in obtaining halal certification was carried out in order to obtain information related to influencing variables in order to formulate appropriate strategies to increase the motivation of culinary MSME actors to obtain halal certification. The research objectives are (1) to identify the factors that motivate culinary MSMEs to obtain halal certification, (2) to analyze what factors most dominantly motivate culinary MSMEs to obtain halal certification and (3) to formulate the implementation of a halal certification policy for culinary MSMEs in culinary centers/canteens in the South Jakarta area. In the research analysis carried out was multiple linear regression analysis, SWOT and AHP analysis. Based on the results of the analysis, Factors that motivate culinary MSMEs to obtain halal certification, namely age, gender, literacy, cost. The most dominant factor motivating MSMEs to obtain halal certification is gender. The policy implemented for MSME players to be willing to implement halal certification is to create a series of training activities and assistance with halal certification registration.</p>Dian WulandariMusa HubeisAhmad Sulaeman
Copyright (c) 2025 MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
2025-02-282025-02-282011610.29244/mikm.20.1.1-6Strategi UMKM Dalam Mendorong Masyarakat Untuk Menggunakan Qris Sebagai Alat Pembayaran Digital Di Kota Bogor
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/60777
<p>The development of the financial technology industry in the world of fast and secure electronic, for the beginning of digital financial transaction services in various models. The research aims to provide strategic advice and recommendations to MSMEs in the food and beverage sector to encourage people to use QRIS as a digital payment tool. The research was conducted in the city of Bogor, the location was chosen purposively based on considerations of the city of Bogor as a culinary destination. Data analysis techniques are qualitative and quantitative, another analysis process is carried out on the internal and external environment using SWOT analysis, and to support the use of quantitative analysis in the IFE matrix, EFE, IE, and QSPM. Characteristics of MSMEs include the type of marketing used by gender, age, education, income, means of payment owned, length of business, reasons for using QRIS as a means of payment, price, target customers. The results of the IE matrix analysis show that food and beverage MSME business actors in Bogor City are in cell IV position with a grow and build strategy. The results of the SWOT and QSP analysis can be concluded with the main priority being to ask for support from the government (Bank Indonesia), Payment Service System Operators (PJSP) and banking in the form of promotional media support, system improvements and fee reduction support for merchants. This support motivates and encourages MSMEs to direct and advise the public and consumers to use QRIS as their first choice for transactions.</p>Husni FirdausAgus BuonoRizal Syarief
Copyright (c) 2025 MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
2025-02-282025-02-2820171510.29244/mikm.20.1.7-15Strategi Meningkatkan Pertumbuhan Pembiayaan Konsumer Griya Di Bank Syariah Indonesia Area Jakarta Fatmawati
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/60974
<p>Bank syariah berkontribusi pada sektor properti dengan memberikan pembiayaan kepemilikan rumah syariah (KPR Syariah). Produk pembiayaan kepemilikan rumah di bank syariah disebut Pembiayaan Griya. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi <em>profile</em> nasabah yang memilih pembiayaan konsumer Griya Bank Syariah Indonesia; (2) Menganalisa hubungan antara karakteristik pribadi dengan faktor-faktor yang dipentingkan; (3) Menganalisis faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal yang memiliki implikasi terhadap pertumbuhan pembiayaan konsumer Bank Syariah Indonesia; (4) Memformulasikan strategi bisnis yang sesuai dengan faktor lingkungan eksternal dan internal Bank Syariah Indonesia; dan (5) Menentukan prioritas strategi bagi pertumbuhan pembiayaan konsumer yang dapat diimplementasikan oleh Bank Syariah Indonesia. Bank Syariah yang dipilih untuk studi kasus ini adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk., karena merupakan bank syariah terbesar di Indonesia dengan aset Rp371 triliun per September 2024. Lokasi sampel yang diambil adalah Kawasan Fatmawati Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah tabulasi silang, matriks SWOT, dan QSPM. Metode tabulasi silang digunakan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik pribadi dengan faktor-faktor penting, dilanjutkan dengan analisis deskriptif dan kuantitatif yang terdiri dari matriks <em>internal factor evaluation</em> (IFE), matriks <em>external factor evaluation</em> (EFE), matriks internal-external (IE), matriks strengths, weaknesses, opportunities, dan threaths (SWOT). Hasil Matriks IE Bank Syariah Indonesia Area Fatmawati Jakarta berada pada kuadran IV dengan matriks IFE sebesar 3,077 dan matriks EFE sebesar 2,961. Hasil ini menempatkan strategi pemasaran pada sel IV yang disebut strategi pertumbuhan dan pembangunan, sel kuat untuk matriks IFE dan sel tinggi untuk matriks EFE. Dalam posisi ini, perusahaan dimungkinkan untuk melakukan strategi intensif dan strategi integratif.</p>Yoana EmilioMa'mun SarmaMimin Aminah
Copyright (c) 2025 MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
2025-02-282025-02-28201162410.29244/mikm.20.1.16-24Strategi Peningkatan Kinerja Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (Studi Pada UMKM Makanan Dan Minuman Nasabah KUR Bank Syariah Indonesia Area Bandung Kota)
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/60778
<p>Bank Syariah Indonesia as one of the state-owned banks has an interest in the success of the people's business credit (KUR) financing program launched by the government. The objectives of this study are: (1) to analyse the effect of financial literacy on the business performance of food and beverage (F&B) SMEs; (2) to analyse the effect of financial inclusion on the business performance of F&B SMEs; (3) to analyse the effect of entrepreneurial orientation on the business performance of F&B SMEs; (4) to analyse the effect of social media marketing capability on the business performance of F&B SMEs: (4) analyse the effect of social media marketing capability on business performance of mamin SMEs; and (5) formulate strategies to improve business performance of F&B SMEs. Data collection using the slovin method, where the sample size was set at 283 respondents. Research with descriptive and inferential statistical methods using multiple linear regression analysis, which consists of validity test, reliability, t test, F test. Strategy formulation using internal-external environmental analysis with IFE and EFE matrix, position mapping and alternative strategies with IE and SWOT matrixs, then determine strategy priorities with QSP matrix. The results of the analysis show that food and beverage SMEs are in quadrant I (grow and build). Based on the results of quantitative analysis on the QSP matrix, the strategy that can be implemented is assistance in preparing financial reports of SMEs to maintain financial stability.</p>Mohammad FajarRizal SyariefDoni Yusri
Copyright (c) 2025 MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
2025-02-282025-02-28201253310.29244/mikm.20.1.25-33Kajian Sistem Ketertelusuran dan Recall pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pangan yang Telah Memiliki PIRT di Jakarta dan Bogor
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/60656
<p>Cara mewujudkan keamanan pangan di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah dengan mengimplementasikan <em>Good Manufacturing Practices</em> (GMP) atau Cara Produksi Pangan yang Baik. Badan POM RI telah mengeluarkan kebijakan no HK.03.1.23.04.12.2207 tahun 2012 tentang tata cara pemeriksaan sarana produksi pangan industri rumah tangga yang dapat digunakan sebagai <em>checklist</em> praktik yang baik pada UMKM. Aturan tersebut mencakup 14 aspek dimana salah satu aspek kritis yang wajib terpenuhi berkaitan dengan penarikan pangan/<em>recall</em>, UMKM membutuhkan sistem ketertelusuran yang baik dan handal untuk memastikan konsumen terlindungi dari konsumsi makanan yang tidak aman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status penerapan ketertelusuran pangan pada UMKM pangan yang telah memiliki PIRT di Jakarta dan Bogor. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah UMKM yang memiliki PIRT berlokasi di DKI Jakarta dan Kota Bogor. Tahapan penelitian ini melibatkan 92 pelaku industri rumah tangga yang memiliki produk PIRT yang selanjutnya dianalisa dengan uji chisquare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sudah memiliki pengetahuan tentang sistem ketertelusuran pangan. Namun dalam penerapannya, masih terdapat 30 (32,6%) diantaranya belum menerapkan sistem ketertelusuran baik dengan metode dokumen kertas, barcode, QR code, maupun metode lainnya.</p>Salsabila Safira FridoDede Robiatul AdawiyahTjahja Muhandri
Copyright (c) 2025 MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
2025-02-282025-02-28201344410.29244/mikm.20.1.34-44Analisis Pemenuhan TKDN Produk Pada Industri Kreatif Sektor Fesyen, Kuliner, dan Kerajinan DI Yogyakarta
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/59345
<p>Tingkat Komponen Dalam Negeri or The Local Content Requirement (TKDN) is a policy instrument aimed at increasing the use of local components in the production process of goods or services. The implementation and fulfillment of TKDN within small industries (IK), particularly in the creative industry sector, face unique challenges. This study aims to assess the readiness of TKDN compliance to become a partner of the government in the procurement of goods and services. The research evaluates four main variables: materials, labor, factory overhead costs, and development costs. Respondents in this study are IKM/ SMEs creative industry sectors of fashion, culinary, and crafts, in Yogyakarta, with samples drawn through purposive sampling. The research method employed is qualitative with a descriptive analysis approach. Data collection techniques include literature review, field study, observation, documentation, and FGD. The results show that the fulfillment of TKDN has been quite good in several aspects, such as the use of local raw materials and operational cost management. However, aspects such as local supply provision, workforce training, occupational safety, and certification remain challenges that need improvement. The main obstacles are the lack of information, complex administrative processes, and the perception. To support the fulfillment of TKDN in small industries, further efforts are needed from the government in terms of socialization, assistance, and simplification of certification procedures.</p>Nova SuparmantoNoor FitrihanaGrahita Prisca Brilianti
Copyright (c) 2025 MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
2025-03-012025-03-01201455410.29244/mikm.20.1.45-54Analisis Strategi Optimalisasi Wakaf Produktif Pada Laznas Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (Laznas BSI Maslahat) Jakarta)
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/61270
<p>Nazhir waqf LAZNAS BSI (Bangun Sejahtera Indonesia) Maslahat has been collecting and managing waqf funds since 2020. The waqf programs currently running are social waqf and productive waqf. The purpose of this study was: (1) Identify factors that are priority considerations and influence the wakif's decision in distributing waqf through LAZNAS BSI Maslahat; (2) Analyzing the optimization of productive waqf; and (3) Develop alternative strategies for optimizing productive waqf. The research was conducted at the National Amil Zakat Institute (LAZNAS) BSI Maslahat Jakarta with an implementation time of January-June 2024. Determining the location of the study using a purposive sampling method with five expert informants. Data analysis method with the Internal Factor Evaluation matrix (IFE) and External Factor Evaluation matrix (EFE) matrices to identify internal and external factors, and the internal-external (IE) matrix to determine the position of BSI Maslahat in the context of optimization strategies, as well as the strengtghs, weaknesses, opportunities and threats (SWOT) and quantitative strategic planning matrix (QSPM) matrix for determining strategic priorities that can be implemented. The results of the analysis show that the main strategy that can be implemented is strengthening and harmonizing waqf regulations to support the development of a solid digital waqf ecosystem. Managerial implications include strengthening organizational structures, developing policies, increasing HR competency, developing partnerships, utilizing technology, transparency, monitoring and public education. By implementing this strategy, it is hoped that productive waqf management at BSI Maslahat will be more effective, sustainable and have a positive impact on the wider community.</p>Diqdar Satya BufaraMusa HubeisMimin Aminah
Copyright (c) 2025 MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
2025-03-012025-03-01201556210.29244/mikm.20.1.55-62Strategi Pemasaran Produk Mitraguna Di PT Bank Syariah Indonesia (Studi Kasus Di Region IV Jakarta)
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/61423
<p>Bank Syariah Indonesia (BSI) Region IV Jakarta adalah salah satu wilayah dari BSI yang memfokuskan pertumbuhan pembiayaan mitraguna kepada instansi pemerintah maupun BUMN di Jakarta. Penelitian bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi profil nasabah yang memilih pembiayaan <em>consumer</em> Mitraguna di BSI; (2) Menganalisis faktor lingkungan eksternal dan internal yang memiliki dampak terhadap pertumbuhan pembiayaan <em>consumer</em> Mitraguna BSI; dan (3) Menyusun strategi bisnis yang tepat sesuai dengan faktor lingkungan eksternal dan internal BSI. Penelitian dilakukan di BSI Region IV Jakarta, pemilihan lokasi kajian dilakukan secara <em>purposive, </em>dengan pertimbangan kesediaan pihak manajemen bank untuk dijadikan lokasi kajian dan tersedianya data yang diperlukan. Waktu penelitian dilakukan bulan Juni-September 2024. Penelitian bersifat studi kasus yang dilakukan dengan cara menelusuri data dan informasi berupa faktor-faktor lingkungan, yaitu internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap kinerja bank yang digambarkan dengan matriks <em>Internal Factor Evaluation</em> (IFE) dan <em>External</em> <em>Factor Evaluation</em> (EFE). Hasil skor total matriks IFE dan EFE selanjutnya dilakukan pemetaan dengan matriks <em>Internal-External</em> (IE) dan perumusan strategi untuk merumuskan alternatif strategi utama dengan matriks <em>strengths, weaknesses, opportunities and threaths </em>(SWOT). Penentuan prioritas strategi dengan <em>quantitative strategic planning matrix</em> (QSPM). Hasil identifikasi faktor lingkungan internal sebagai dasar penentuan posisi perusahaan dengan matriks IE menunjukkan PT BSI Region IV Jakarta terletak pada sel V, yaitu jaga dan pertahankan. Berdasarkan hasil analisis SWOT, diperoleh alternatif strategi yang dapat diterapkan dan berdasarkan perhitungan dalam matriks QSP, diperoleh hasil strategi yang diprioritaskan untuk diimplementasikan, yaitu membangun kemitraan atau kolaborasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif dalam menghadapi tantangan dan memenuhi harapan nasabah</p>Syarief Hidayat TuanayaBudi SuharjoMuhammad Findi
Copyright (c) 2025 MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
2025-03-012025-03-01201637110.29244/mikm.20.1.63-71Perancangan Aplikasi Sales Force Automation untuk Pengolahan Data Penjualan dan Pencapaian Target pada Toko XYZ
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/62233
<p>The problem with UKM is that they have several different types of business and want to get sales reports from each type of business they have quickly. This research aims to create a Sales Force application, namely an application that helps UKM monitor product sales for each sales report via the Sales Force application. This application can monitor how much each Sales has sold UKM products. In developing a sales force automation application, data is stored using SQL (Structured query language) or DBMS database management. The information system design flow created in this study uses the System Development Life Cycle (SDLC) with a waterfall model which is a method consisting of several process stages that can be used to develop information systems. The results of the SFA (Sales Force Automation) Application can display net profit and contain operational reports on sales of goods sold by the store. The SFA application can display today's sales and best-selling goods data and display current stock data in the store. Through this menu, it is hoped that the owner can analyze the next sales strategy to achieve the Company's sales targets. In addition, this menu can also display records of receivables from customers that have not been paid.</p>Anung WidodoSamsul RizalTitin Endrawati
Copyright (c) 2025 MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
2025-03-012025-03-01201727910.29244/mikm.20.1.72-79Kajian Teknologi 5G Dalam Infrastruktur Sebagai Bagian Dari Industri
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/60360
<p>Infrastruktur Teknologi 5G merupakan fasilitator informasi antara Publik dan Industri dengan meningkatkan akses jaringan dan layanan pita lebar. Dalam makalah ini, kami menyelidiki bagaimana infrastruktur Teknologi 5G mempengaruhi pertumbuhan Industri Dalam Proses. Teknologi 5G adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada generasi kelima sebagai fase berikutnya dari standar telekomunikasi seluler di luar standar 4G. Teknologi 5G diprediksi memiliki kecepatan sekitar 800Gbps, atau seratus kali lebih cepat dari kecepatan generasi sebelumnya. 5G mampu memberikan kecepatan data yang jauh lebih cepat daripada 4G, dengan kecepatan data puncak hingga 20 Gigabit per detik (Gbps). Dalam industri manufaktur, teknologi 5G diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dengan meningkatkan komunikasi antara mesin dan peralatan. Ini akan memungkinkan pemantauan kondisi mesin dan peralatan secara real-time, serta mengidentifikasi dan mengatasi masalah sebelum menyebabkan Sistem Masalah. Konektivitas dalam teknologi 5G yang lebih cepat dan lebih andal diharapkan dapat membawa perubahan besar dalam industri dan Sektor ekonomi</p>Jonathan PrabowoFauzie DahmirAgus KrisnowoMochamad Taufik
Copyright (c) 2025 MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah
2025-03-012025-03-01201808410.29244/mikm.20.1.80-84