@article{Wulandari_Firmansyah_2019, title={Kajian Manfaat Lingkungan dan Sosial Penanaman Tanaman Buah-Buahan Di Hutan Kota Ranggawulung, Subang}, volume={2}, url={https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalcare/article/view/26295}, abstractNote={Peningkatan konsentrasi karbon di atmosfer menjadi salah satu masalah lingkungan yang serius dapat mempengaruhi sistem kehidupan di bumi. Hutan Kota Ranggawulung yang berada di Kabupaten Subang memiliki peran besar sebagai salah satu ekosistem penyangga wilayah. Keberadaannya bukan hanya berperan sebagai penghasil oksigen, penyerap karbon maupun meningkatkan penyimpanan cadangan air tanah tetapi secara lebih umum menciptakan lingkungan nyaman bagi masyarakat.  PT. Pertamina EP Aset 3 (PEP) Subang Field bersinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Balai Pelatihan dan Pengembangan Pertanian Kabupaten Subang sejak tahun 2016 berupaya mengembangkan model kemitraan sinergis dengan melibatkan masyarakat di sekitar Hutan Kota Ranggawulung melalui berbagai aktivitas konservasi. Pada tahun 2016 dan 2017, PEP Subang Field telah melakukan penanaman tanaman buah-buahan di Kawasan Hutan Ranggawulung. Tercatat 1.345 bibit tanaman buah-buahan ditanam tersebar pada areal seluas 12,9 ha. Ada 7 jenis buah-buahan yang ditanam antara lain mangga, manggis, sirsak, jambu, nangka, srikaya, belimbing. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji manfaat penanaman buah di Hutan Kota Ranggawulung dari sisi lingkungan dan sosial ekonomi. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2017 di Hutan Kota Ranggawulung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman tanaman buah di Hutan Kota Ranggawulung memberikan manfaat lingkungan dan sosial. Dari sisi lingkungan, penanaman tanaman buah memberikan manfaat penyerapan CO2 dan penyediaan oksigen. Hasil analisis kemampuan bibit buah-buahan yang ditanam saat ini (usia 2 tahun) terhadap penyerapan CO2 yang dihitung melalui pendekatan persamaan Allometrik (Chave et al, 2005) dan perhitungan stok karbon pada tanaman menunjukkan kemampuan penyerapan sebesar 0,045 ton.  Adapun kemampuan tanaman buah yang ditanam dalam penyediaan oksigen saat ini adalah 4.910 g/hari. Hal ini setara dengan penyediaan kebutuhan oksigen untuk 5-6 orang dalam satu hari. Manfaat sosial kegiatan ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat sekitar Hutan Kota Ranggawulung berupa peningkatan kapasitas 20 orang petani penggarap, peningkatan kohesi sosial diantara petani penggarap, terbentuknya kelembagaan baru berupa kelompok petani penggarap, serta terjalinnya kemitraan antara petani penggarap, instansi pemerintah dan perusahaan}, number={2}, journal={Jurnal Resolusi Konflik, CSR dan Pemberdayaan (CARE)}, author={WulandariYulia Puspadewi and Firmansyah, Adi}, year={2019}, month={May}, pages={53} }