VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SAMUDERA HINDIA BAGIAN TIMUR LAUT, BARAT SUMATERA

  • Bisman Nababan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Jalan Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia
  • Evelyn Grace Br Sihombing Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Jalan Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia
  • James P. Panjaitan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Jalan Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia
Kata Kunci: ENSO, IODM, klorofil-a, suhu permukaan laut

Abstrak

Variabilitas suhu permukaan laut (SPL) dan konsentrasi klorofil-a (Chl-a) di Samudera Hindia bagian Timur Laut sebelah barat Sumatera diteliti menggunakan data satelit selama kurun waktu 22 tahun. Penelitian ini menggunakan gabungan data citra NOAA-AVHRR dan MODIS untuk SPL, data citra SeaWiFS dan MODIS untuk Chl-a, data angin permukaan bulanan diperoleh dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Data pendukung berupa indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) bulanan diperoleh dari laman https://www.ncdc.noaa.gov/teleconnections/enso/ indicators/soi/ dan Dipole Mode Index (DMI) bulanan diperoleh dari laman https://www.jamstec.go.jp/ virtualearth/general/en/index.html. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPL di daerah penelitian selama 22 tahun (1997-2019) berada pada kisaran 27,57°C-34,41°C. Nilai SPL yang lebih tinggi terjadi saat Musim Barat sampai Musim Peralihan-1, sementara nilai yang lebih rendah pada Musim Timur sampai Musim Peralihan-2. Variabilitas nilai SPL dipengaruhi oleh pola angin musiman, intensitas radiasi matahari, dan Indian Ocean Dipole Mode (IODM). Saat IOD Negatif menyebabkan nilai SPL yang lebih tinggi dan konsentrasi Chl-a lebih rendah dari biasanya. Konsentrasi klorofil-a selama 22 tahun berkisar antara 0,0757 mg/m3-1,3006 mg/m3, konsentrasi klorofil-a yang lebih tinggi terjadi saat akhir Musim Timur (Agustus) dan awal Musim Barat (Desember), sementara nilai yang lebih rendah saat Musim Peralihan-1. Tingginya SPL pada Musim Peralihan-1 (Maret-Mei) bersamaan dengan rendahnya Chl-a pada musim yang sama diduga akibat terjadinya fenomena IOD negatif. Variabilitas Chl-a dipengaruhi oleh pola angin musiman, pergerakan massa air, dan IOD.

Diterbitkan
2022-08-02
How to Cite
NababanB., SihombingE. G. B., & PanjaitanJ. P. (2022). VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SAMUDERA HINDIA BAGIAN TIMUR LAUT, BARAT SUMATERA. Jurnal Teknologi Perikanan Dan Kelautan, 12(2), 143-159. https://doi.org/10.24319/jtpk.12.143-159
Bagian
JTPK NOVEMBER 2021