Main Article Content

Abstract

Abstract
Shortage of labor in soybean cultivation in upland area is becoming a serious problemin terms of supporting the government program of soybean self-sufficiency. Therefore, application of appropriate mechanical technology is essential, particularly those that are applicable for farmers and farmer groups. One of them is the combined machine for plowing, harrowing, planting and weeding engineered by Indonesian Legumes and Tuber Crops Research Institute (ILETRI), namely MOTASI that can be applied for soybean cultivation in the soil with dry light texture, MOTASI consists of three main components, viz: engine motor (5.5 HP), transmission(4 HP), and the plower, harrower, planter and weeder. The total weight of the machine equipped was about 75 up to 90 kg, depending on the component used. The objective of this study was to test the performances of MOTASI which was conducted at the Muneng Experimental Station, Probolinggo. The results showed that the machine operated fairly well with a capacity of plowing, harrowing, planting and weeding was 23.7 hours/ha, 7.9 hours/ha, 12.3 hours/ha and 11.1 hours/ha, respectively. Superior to previous machine because it is lighter and easier to maintain. This study suggests that MOTASI is technically and economically promising to be applied for soybean cultivation in the light dry soil (Alfisol).


Abstrak
Semakin langkanya tenaga kerja pada budidaya kedelai di lahan kering menjadi salah satu kendala dalam menunjang program pemerintah untuk mencapai swasembada kedelai. Untuk itu diperlukan introduksi
teknologi mekanis tepat guna dan multiguna yang dapat diterapkan ditingkat petani maupun kelompok tani. Salah satunya adalah mesin untuk pengolahan tanah, penanaman dan penyiangan (MOTASI) hasil
rakitan Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) untuk budidaya kedelai di lahan kering bertektur ringan (Alfisol). MOTASI terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : mesin penggerak (5,5
HP), transmisi (4,0 HP) dan komponen alat (olah, tanam dan siang). Berat total mesin berkisar 75 – 90kg, tergantung komponen alat yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji kinerja mesin
tersebut di Kebun Percobaan Muneng, Probolinggo pada MK II 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin tersebut dapat dioperasikan dengan baik dengan kapasitas masing masing 23.7 jam/ha untuk pengolahan tanah, penggaruan 7.9 jam/ha, penanaman 12.3 jam/ha, dan penyiangan 11.1 jam/ ha. MOTASI lebih unggul bila dibandingkan dengan mesin sebelumnya, karena lebih ringan dan mudah merawatnya. Kesimpulannya MOTASI mempunyai peluang secara teknis untuk diterapkan pada budidaya kedelai di lahan kering bertekstur ringan (Alfisol).

Keywords

soybean cultivation plower harrower planter and weeder

Article Details

References

  1. Anonim, 2007. Mesin Penanam Biji-bijian (Grain Seeder) Model: GS-JP-FL/01. http://www.litbang. deptan.go.id/alsin/. Diakses tanggal: 8 Pebruari
  2. 2016.
  3. Akbarnia, A. and F. Farhani. 2014. Study of fuel consumption in three tillage methods. Research Agricultural Enggineering. Vol. 60(4): 142–147.
  4. Arsyad, D.M., M.M. Adie, H. Kuswantoro. 2007. Perakitan varietas unggul kedelai spesifik agroekologi, Kedelai: Teknik Produksi dan Pengembangannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. hal. 205-223.
  5. FAO Statistical Databases. 2013. Food and Agriculture Organization of the United Nations. http://www.fao.org/faostat/en/#search/soybean.
  6. Diakses tanggal 08-10-2016.
  7. Fatah, G.S.A., I.K. Tastra dan Mugiono. 2007. Evaluasi kinerja mesin penyiang kedelai mendukung budidaya kacang-kacangan di lahan kering.
  8. Laporan Tahunan. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
  9. Fatah, G.S.A., I.K. Tastra dan Mugiono. 2008. Evaluasi kinerja mesin tanam kedelai mendukung budidaya kacang-kacangan di lahan kering. Laporan Tahunan. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
  10. Fatah, G.S.A., I.K. Tastra dan Mugiono. 2009. Evaluasi kinerja mesin pengolah tanah mendukung budidaya kacang-kacangan di lahan kering. Laporan Tahunan. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
  11. Mari, I.A., C. Ji, A.A. Tagar, F.A. Chandio and M. Hanif. 2014. Effect of soil forces on the surface of moldboard plow under different working
  12. conditions. Bulgarian Journal Agricultural Science. Vol. 20(2): 497-501.
  13. Noerwijati, K., T.S. Wahyuni dan Sunardi. 2008. Laporan Tahunan BALITKABI. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
  14. Departemen Pertanian.
  15. Oduma, O., J.E. Igwe, D.I. Ntunde. 2015. Performance Evaluation of Field Efficiencies of Some Tractor Drawn Implements in Ebonyi State. International Journal of Engineering and Technology. Vol. 5(4): 199-204.
  16. Pitoyo, J. 2007. Rekayasa dan uji kinerja alat tanam biji-bijian. Laporan Tahunan. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Badan
  17. Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. Kementerian Pertanian. 2015. Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015–2019. Jakarta.
  18. Sinar Tani, 2009. Swasembada kedelai segera akan dicapai http://www.sinartani.com/ nusantara/swasembada-kedelai-segera-akandicapai- 1252901635.htm, diakses tanggal 29- 09-2016.
  19. Suparlan, M. Hidayat, U. Budiharti, A. Ashari, Mulyani, A. Samudiantoro dan A. Azadi. 2015. Pengembangan Paket Teknologi Mekanisasi Budidaya dan Pasca Panen Jagung serta Kedelai. Laporan Tahunan. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Badan Penelitian dan
  20. Pengembangan Pertanian. Hal.: 13-16.
  21. Tastra, I.K., E. Ginting dan G.S.A. Fatah 2012. Menuju Swasembada Kedelai Melalui Penerapan Kebijakan yang Sinergis. IPTEK Tanaman
  22. Pangan. Vol. 7(1): 47-57.
  23. Wang X., F. Yamauchi, K. Otsuka dan J. Huang. 2016. Wage Growth, Landholding, and Mechanization in Chinese Agriculture. World Development. Vol. 86(1): 30–45.
  24. Yousif, L.A., M.H. Dahab and H.R. El-Ramlawi. 2013. Crop-machinery management system for field operations and farm machinery selection.
  25. Journal of Agricultural Biotechnology and Sustainable Development. Vol. 5(5): 84-90.
  26. Zakaria, A.K. 2010. Kebijakan Pengembangan Budidaya Kedelai Menuju Swasembada Melalui Partisipasi Petani. Analisis Kebijakan Pertanian.
  27. Vol. 8(3): 259-272.