Study of Limiting Factors and Land Rehabilitation Recommendations for Corn Cultivation in Tidal Swamp Land of Tipology C

Kajian Faktor Pembatas dan Rekomendasi Perbaikan Lahan untuk Budidaya Jagung di Lahan Rawa Pasang Surut Tipologi C

  • Momon Sodik Imanudin Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
  • Abdul Madjid Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
  • Edi Armanto Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
  • Miftahul Pusadata Rawa dan Pesisir Sumatera Selatan
Keywords: tidal lowland, limiting factor, corn, water management

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji beberapa faktor pembatas lingkungan lahan yang selanjutnya disusun rekomendasi perbaikan, agar tanaman bisa tumbuh sesuai standar produksi. Metode penelitian adalah survai lapangan, monitoring dan pengkajian. Hasil penelitian menunjukan faktor pembatas utama sangat tergantung kepada tingkat kedalaman lapisan firit, dan fluktuasi muka air tanah harian. Selama petani bisa mengendalikan muka air tanah mendekati zona akar maka fakor pembatas lainnya bisa diperbaiki. Beberapa faktor pembatas yang bisa diperbaiki adalah pH tanah masam, hara makro rendah (nitrogen,phospor dan kalium), dan ketersediaan air karena sistem tata air yang buruk. Kajian budidaya tanaman pada kondisi iklim normal ( basah) diama curah hujan dengan bulan kering hanya 2-3 bulan tidak ditemukan pembatas utama yang permanen. Perbaikan tata air dan kesuburan tanah  telah mampu menciptakan produksi optimal tanaman jagung 7 ton/ha.  Namun pada kondisi iklim kering dimana masa  kemarau selama 4-5 bulan maka akan muncuk faktor pembatas utama permanen yang disebabkan oleh oksidasi lapiran firit. Hal ini terjadi karena  muka air tanah turun tajam  >90 cm. Pada kondisi ini produksi jagung menurun lebih dari 50% area tanam gagal panen karena kekeringan, dan keracunan. Petani yang berhasil adalah yang melakukan penanaman lebih awal yaitu bulan Mei. Sementara yang tanam Juli semua gagal panen. Selain karena curah hujan yang kering juga karena petani tidak melakukan konservasi air. Pintu air tidak dioperasikan untuk menahan air di saluran tersier sehingga kehilangan air lebih cepat. Dampaknya air tanah pada bulan September turun dibawah 90 cm dan terjadilah oksidasi firit. Oleh karea itu operasi pintu sebaiknya dibuka pada saat pasang dan ditutup pada saat surut operasi ini berlansung sampai belum masuk air asin (Agustus).  Dan  memasuki bulan September dimana telah terjadi intrusi air asin, maka pintu air ditutup permanen. Dari kondisi diatas maka pada kondisi kemarau lebih dari 4 bulan, rekomendasi utama adalah percepatan waktu tanam, pemberian bahan pembenah tanah dan operasi pintu air dengan sistem fullretention.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amartani, K. 2019. Respon Perkecambahan Benih Jagung (Zea mays. L) Pada Kondisi Cekaman Garam. Agrosaintek Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, 3(1):9-14

Annisa, W. 2012. Peran Biocar Sekam Padi terhadap Emisi Metana di Lahan Rawa Pasang Surut. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 1441 Banjarbaru, 20 Juli 2016.

Armanto, M.E., M.A. Adzemi, E. Wildayana and M.S. Imanudin. 2013. Land Evaluation for Paddy Cultivation in the Reclaimed Tidal Lowland in Delta Saleh, South Sumatra Indonesia. Journal of Sustainability and Management, 8(1): 32-42.

Ayers, R.S. and D.W. Westcot. 1976. Water quality for agriculture. Rome: Food and Agriculture of Organization of the United Nation.

Bakri, M.S. Imanudin and S.M. Bernas. 2015. Water retention option of drainage system for dry season corn cultivation at tidal lowland area. Journal Agrivita, 37(3): 237-246.

CNBC Indonesia. 2020. RI Kaji Impor Jagung 200 Ribu Ton di 2020 di unduh https://www.cnbcindonesia.com/news/20200205191714-4-135647/ri-kaji-impor-jagung-200-ribu-ton-di-2020

Dachlan, A., N. Kasim dan A.K. Sari. 2013. Uji Ketahanan Salinitas Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) Dengan Menggunakan Agen Seleksi NaCl. Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi, 1(1): 9-17

Dalhem, K., S. Engblom, P. Stén, and P. Österholma. 2019. Subsurface hydro chemical precision treatment of a coastal acid sulfate soil. Applied Geochemistry, 100(2019): 352-362.

Gao, X., Z. Huo, Z. Qu, X. Xu, G. Huang and T.S. Steenhuis. 2017. Modeling contribution of shallow groundwater to evapotranspiration and yield of maize in an arid area. Scientific Reports, 7(2017): 43122. Published 2017 Feb 21. Doi: 10.1038/srep43122.

Hadi, R. 2004. Teknik pencegahan oksidasi pirit dengan tata air mikro pada usahat tani jagung di lahan pasang surut. Buletin Teknik Pertanian, 9(2): 61-65.

Hafiyyan, Q., Marsudi dan Nurhayati. 2017. Dinamika aliran air tanah pada lahan rawa pasang surut. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 4(4): 1-11.

http://ditjenpkh.pertanian.go.id/pasokan-jagung-untuk-pakan-awal-tahun-2020-aman.

Hussein, M.M., L.K. Balbaa and M.S. Gaballah. 2007. Salicylic acid and salinity effect on growth of maize plants. Research Journal of Agriculture and Biological Science, 3(4): 321-328.

Imanudin, M.S., E. Armanto and R.H. Susanto. 2012. Effect of water management Improvement on Soil Nutrient Content, Iron and Alumunium Solubility at Tidal Lowland Areas. Asia Agriculture and Animal ISSN 2212-6708 APCBEE Procedia (2012) available Sciverse Science Direct.

Imanudin, M.S., E. Armanto, R.H. Susanto and S.M. Bernas. 2010. Water Table Fluctuation in Tidal Lowland for Developing Agricultural Water Management Strategies. Journal of Tropical Soils, 15(3): 277-282.

Imanudin, M.S., Bakri, M.E. Armanto, B.I. Setiawan and S.N.P. Ratmini. 2018. Land and Water Management Option of Tidal Lowland Reclamation Area to Support Rice Production (A Case Study in Delta Sugihan Kanan of South Sumatra Indonesia). Journal of Wetlands Environmental Management, 6(2): 93-111.

Imanudin, M.S., M.E. Armanto and Bakri. 2019. Determination of planting time of watermelon under a shallow Groundwater table in tidal lowland agriculture areas of South Sumatra, Indonesia. Irrigation and Drainage Journal, 68(3): 488-495.

Imanudin, M.S., R.H. Susanto and D. Budianta. 2016. El-Nino Effect on Water Management Objective in Tidal Lowland Reclamation Areas (Adaptation Model for Corn) di sampaikan dalam seminar internasional 2nd World Irrigation Forum 6-8 November 2016. Chiang Mai-Thailand ISBN 978-81-89610-22-7.

Imanudin, M.S., S.J. Priatna, E. Wildayana and M.E. Armanto. 2017. Variability of ground water table and some soil chemical characteristic of tertiary block of tidal lowland agrivulture South Sumatera Indonesia. Sains Tanah - Journal of Soil Science and Agroclimatology, 14(1): 1-6.

Indriyati, L.T. dan I. Anas. 2013. Jerapan nitrogen-urine oleh zeolit dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman jagung (zea mays L.). Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 15(2): 84-90.

Katerji, N., J.W. van Hoorn, A. Hamdy, F. Karam and M. Mastrorilli. 2003. Effect of Salinity on emergence and on Water Stress and Early Seedling Growth of Sunflower and Maize. Agricultural Water Management, 26(1–2): 81-91,. http://dx.doi.org/10.1016/0378-3774(94)90026-4.

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2020. Pasokan Jagung Untuk Pakan Awal Tahun 2020 Aman di unduh.

Kristiono, A., R.D. Purwaningrahayu dan A. Taufiq. 2013. Respons tanaman kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau terhadap cekaman salinitas. Buletin Palawija, 26: 45–60.

Latuharhary, R.A. dan T.B. Saputro. 2017. Respon Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays) Varietas Bisma dan Srikandi Kuning pada Kondisi Cekaman Salinitas Tinggi. Jurnal Sains dan Seni ITS, 6(2): 2337-3520.

Maftu’ah, E. dan A. Susilawati. 2018. Bioleaching untuk meningkatkan produktivitas lahan sulfat masam aktual untuk tanaman padi. Berita Biologi: Jurnal Ilmu-ilmu Hayati, 17(3): 253-264.

Materechera, S.A. 2011. Soil Salinity in Irrigated fields used for urban agriculture under a semi-arid environment of South Africa. African Journal of Agricultural Research, 6(16): 3747-3754. www.academicjournals.org/AJAR.

Mensegue, H.R.V., A.J. Degioanni and J.M. Cisneros. 2015. Estimating shallow water table contribution to soybean water use in argentina. European Scientific Journal, 11(14): 23-40.

Nurdin. 2012. Penilaian kesesuaian lahan untuk pengembangan jagung di kebun percobaan Dulamayo Kabupaten Gorontalo. Jurnal Perkebunan & Lahan Tropika, 2(1): 35-44.

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Rizzo, G., J.I.R. Edreira, S.V. Archontoulis, H.S. Yang and P. Grassini. 2018. Do shallow water tables contribute to high and stable maize yields in the US Corn Belt?. Global Food Security, 18(2018): 27–34.

Runtunuwu, E., B. Kartiwa, Kharmilasari, Sudarman, Kurmen, W. Nugroho dan A. Firmansyah. 2011. Dinamika Elevasi Muka Air pada Lahan dan Saluran di Lahan Gambut. Riset Geologi dan Pertambangan, 21(2):63-74.

Sagala, D. 2010. Peningkatan pH-tanah masam di lahan rawa pasang surut pada berbagai dosis kapur. Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan, 8(2): 1-5. https://doi.org/10.32663/ja.v8i2.39.

Schultz, B., R.H. Susanto, F.X. Suryadi and A.S. Waskito. 2015. Analysis of water management in reclaimed tidal lowlands of Indonesia. Experiences in the Telang I Scheme, Musi Delta, South Sumatra. In Kop J, Ravensteijn W, Kop K (eds). Irrigation Revisited. An Anthology of Indonesian–Dutch Cooperation 1965–2014. Eburon: Delft, the Netherlands/Jakarta, Indonesia.

Setiawan, B., S. Gafur dan T. Abdurrahman. 2019. Biochar Application of Rice Husk and Shellfish Flour to Increase Soybean Crop Productivity in Acid Sulphate Soil. AGROVIGOR, 12(2): 70–76.

Shamshuddin, J., E. Azura, M.A.R.S. Shazana, C.I. Fauziah, Q.A. Panhwar and U.A. Naher. 2014. Properties and Management of Acid Sulfate Soils in Southeast Asia for Sustainable Cultivation of Rice, Oil Palm, and Cocoa. Advances in Agronomy, Volume 124.

Shaon, K.D. and K.D. Suvo. 2015. Acid Sulphate Soil: Management Strategy for Soil Health and Productivity. Popular Kheti, 3(2): 2-7.

Sosiawan, H., B. Kartiwa, W.T. Nugroho dan H. Syahbuddin. 2017. Variasi temporal dan spasial tinggi muka air tanah gambut lokasi demplot icctf jabiren Kalimantan Tengah. Jurnal Tanah dan Air, 14(2) 68-82.

Suprianto, H., E. Ravaie, S. Irianto, R. Susanto, B. Schultz, F. Suryadi and A. Eelaart. (2009). Land and water management tidal lowlands: Experiences in Telang and Saleh, South Sumatra. Irrigation and Drainage, 59(3): 317–335.

Suriadikarta, D.A. 2005. Pengelolaan lahan sulfat masam untuk usaha pertanian. J. Litbang Pertanian, 24:36-45.

Widyantika, S.D. dan S. Priyono. 2019. Effect of High Doses of Rice Husk Biochar on Soil Physical Properties and Growth of Maize on a Typic Kanhapludult. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 6(1): 1157-1163.

Zulputra. 2019. Pengaruh pemberian biochar arang sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.). Jurnal Sungkai, 7(2): 81-90.

Zuraida, R. dan R. Galib. 2010. Sistem Usahatani Jagung pada Lahan Pasang Surut di Kalimantan Selatan (Kasus di Desa Simpang Jaya Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito kuala). Prosiding Pekan Serealia Nasional. ISBN : 978-979-8940-29-3. Pp. 532-536.

Published
2020-10-01
How to Cite
ImanudinM. S., MadjidA., ArmantoE., & Miftahul. (2020). Study of Limiting Factors and Land Rehabilitation Recommendations for Corn Cultivation in Tidal Swamp Land of Tipology C: Kajian Faktor Pembatas dan Rekomendasi Perbaikan Lahan untuk Budidaya Jagung di Lahan Rawa Pasang Surut Tipologi C. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 22(2), 46-55. https://doi.org/10.29244/jitl.22.2.46-55