STUDI KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN JAMUR TIRAM MENJADI KALDU JAMUR PADA PAYUNG PUTIH Feasibility Studies of The Oyster Mushroom Into Oyster Mushroom Broth in Payung Putih

Wien Kuntari, Azizah Nur Fitriani

Abstract

ABSTRAK
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang diminati masyarakat. Tujuannya adalah mengkaji kelayakan usaha dari pengolahan jamur tiram segar menjadi kaldu jamur pada Payung Putih.  Metode yang digunakan yaitu menggunakan analisis SWOT, analisis finansial dan non-finansial.  Payung Putih merupakan salah satu pelaku usaha budi daya jamur tiram di Kabupaten Sukabumi.  Alternatif strategi yang didapat yaitu mengkaji kelayakan usaha untuk peningkatan nilai tambah jamur tiram menjadi kaldu jamur.  Selama menjalankan usahanya, terdapat hasil panen yang tidak mampu diserap pasar dan belum ada perlakuan lain. Salah satu cara meningkatkan nilai tambah jamur tiram, yaitu dengan cara diolah menjadi kaldu jamur. Kandungan asam glutamat alami pada jamur tiram dapat memberikan cita rasa gurih pada masakan. Berdasarkan analisis non finansial, dilihat dari perencanaan pasar dan pemasaran sudah memiliki target pasar yang jelas, perencanaan organisasi dan manajemen terdapat pembagian kerja antar tenaga kerja, perencanaan sumber daya manusia tersedianya tenaga kerja, dan perencanaan kolaborasi yaitu adanya pemasok dan pemasar. Dari kriteria kelayakan secara finansial dilihat dari nilai NPV sebesar Rp 93 610 380, IRR = 59,95%, Net B/C = 4,54, Gross B/C = 1,14, dan payback period selama 2 tahun 9 bulan, usaha kaldu jamur ini dapat dikatakan layak, karena semua kriteria kelayakan memiliki nilai di atas kriteria.  Berdasarkan analisis switching value, batas maksimum yang dapat ditoleransi agar usaha tetap layak yaitu penurunan produksi sebesar 12,73%, sehingga bila perusahaan akan menjalankan usaha ini harus bisa mencegahan penurunan produksi lebih dari 12,73%, salah satu upaya untuk mencegahnya  dengan melakukan peningkatan promosi.
Kata kunci : jamur tiram, kaldu jamur, kelayakan usaha


ABSTRACT
Oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) is one type of mushroom consumption that people are interested in. The aim is to examine the business feasibility of processing fresh oyster mushrooms into mushroom broth in Payung Putih. The method used is using SWOT analysis, financial and non-financial analysis. Payung Putih is one of the business actors in oyster mushroom cultivation in Sukabumi Regency. The alternative strategy obtained is to examine the feasibility of the business to increase the added value of oyster mushrooms into mushroom broth. During running his business, there are harvests that cannot be absorbed by the market, and there is no other treatment. One way to increase the added value of oyster mushrooms is by processing them into mushroom broth. The natural glutamic acid content in oyster mushrooms can give a savory taste to dishes. Based on non-financial analysis, seen from market planning and marketing already has a clear target market, organizational and management planning there is a division of labor between workers, human resource planning is the availability of labor, and collaboration planning is the existence of suppliers. and marketers. From the financial feasibility criteria, it can be seen from the NPV value of Rp 93 610 380, IRR = 59.95%, Net B/C = 4.54, Gross B/C = 1.14, and payback period of 2 years 9 months, business This mushroom broth can be said to be feasible, because all the eligibility criteria have a value above the criteria. Based on the switching value analysis, the maximum that can be tolerated so that the business remains viable is a decrease in production of 12.73%, so that if the company is going to run this business, it must be able to prevent a decrease in production of more than 12.73%, one way to prevent this is by increasing promotion.
Key words : feasibility, oyster mushroom, oyster mushroom broth

Authors

Wien Kuntari
wienbogy@gmail.com (Primary Contact)
Azizah Nur Fitriani

Article Details